12. Terbongkar

2.2K 98 7
                                    

Aku memilih untuk tidak menyebar hubunganku dengan Dio untuk beberapa saat termasuk dengan Lala. Bahkan sampai hubunganku dengan Dio sudah empat bulan lamanya.

"Udah lama lo gak cerita lagi tentang Dio, kemana tuh cowok? Udah gue bilang dia tukang php." ujar Lala.

"Udah jadian." jawabku santai.

Lala terdiam sebentar lalu ia menunjukkan jari tengahnya di depan wajahku. "KENAPA LO GAK NGASIH TAU GUE, BEGO!"

"Baru empat bulan."

"Apa nya?"

"Jadian nya."

"Bener - bener lo! Dasar temen laknat!!" aku terkekeh melihat wajah kesal Lala.

"Kita kemusuhan." ucap Lala dengan mencibir sebal.

Aku tidak peduli saat Lala berkata seperti itu, toh ketika pelajaran dimulai dia akan merengek ingin mencontek kepadaku.

-------

"Aku tadi masuk kesiswaan lagi, gara - gara aku ngerokok di depan ruang kepala sekolah." ucap Dio. Aku membelakkan mata terkejut ketika mendengarnya.

"Kalo bego jangan di pelihara! Ya - iya lah di panggil kesiswaan, kamu ngerokok di depan ruang kepala sekolah?  Dasar stress." jawabku.

"Ya abis aku kesel, masa aku di suruh botakkin rambut! Nanti kalo kegantengan aku ilang gimana? Nanti kamu ngejauh." ucap Dio sambil mengacak rambutnya.

"Ya emang aku mandang fisik?"

"Gak tau."

"Aku di suruh lomba paskib, Kai." ucapnya lagi.

"Tapi di suruh jadi komandan nya." lanjutnya.

"yaudah terima aja."

"Aku udah tolak, takut suara aku banyak di sukain sama cewek lain. Kan bahaya nanti." ucapnya yang membuatku melirik Dio tajam. Dia hanya terkekeh.

"Ke rumah kamu yuk! Mau liat dede bayi. Tapi ke rumah aku dulu, mau ajak Ghasa." Ajaknya, aku hanya mengangguk.

Sesampainya di rumahku, Ghasa segera berlari menuju kamar Naufal. Usia Naufal dan Ghasa terpaut tujuh tahun dengan Naufal yang lebih tua.

Dio dengan cepat menggendong Atha yang sudah berusia empat bulan, lalu Ghasa datang dan mulai menciumi pipi Atha.

"Ini adiknya kakak yang baru, Ghasa bukan adik kakak lagi." ucap dio.

Lucu memang ketika melihat Dio mengajak Naufal dan Ghasa bermain, terlihat jika Dio sangat menyukai anak-anak.

Pada saat yang bersamaan ketika Lala datang, Ghasa meminta untuk pulang.

"KAK DIO PAJAK JADIAN!" teriak Lala.

Dio memberi Lala selembar uang lima ribuan.

"Yaelah goceng doang." keluh Lala.

"Masih mending gue kasih."

"Aca au jajan." ucap Ghasa cadel. Artinya 'Ghasa mau jajan'

"No." jawab Dio.

"Ghasa lucu banget, engga kayak kakak nya." ucap Lala ingin menggendong Ghasa, namun Ghasa dengan cepat memeluk Dio.

"Atut." ucap Ghasa.

Aku spontan tertawa.

--------

Malam harinya aku menginap di rumah Fera. Karena aku perlu bantuannya untuk mengerjakan makalah.

"Tadi Dio bilang ke gue kalo kalian udah jadian." ucap Fera tiba-tiba.

Cold Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang