Hari ini sesuai dengan ucapannya kemarin. Dio pindah ke sekolah di mana Fera belajar, dan tentu itu berkat om nya yang menjadi guru di sana.
"Kamu masuk ke kelas XI IPS 1 di lantai atas, nanti ada tulisannya di sana." jelas Luthfi, om Dio.
"Siap om." jawab Dio lalu berjalan menuju tempat yang sudah diberitahu.
"Assalamualaikum." ucap Dio yang langsung masuk dan duduk di kursi belakang.
"Heh kamu! Main nyelonong aja! Sini kamu ke depan!" ucap guru yang sedang mengajar, tentu Dio belum tahu siapa nama guru tersebut.
"Saya murid baru bu." jawab Dio seraya berjalan ke depan.
"Yaudah perkenalkan diri kamu sekarang." suruh guru tersebut.
"Nama gue Aghasa Bhimasema. Panggil aja Dio, kalo ada yang mau nanya sok aja." jelasnya.
"Kok gak nyambung? Nama lo Aghasa, kenapa di panggil Dio?" tanya salah satu murid.
"Udah panggilan dari sananya. Mau panggil gue apa aja silahkan, tapi jangan panggil gue sayang. Karena gue udah punya pacar." jawabnya santai.
"Yah kecewa."
"Gagal ngegebet deh gue."
"Ah baru aja gue mau minta nomornya."
"Yaudah sekarang kamu duduk di belakang Fera, sebelah Agim. Di barisan kedua dari belakang." suruh guru tersebut.
Satu hal yang harus kalian ketahui, Dio di tempatkan di kelas yang sama dengan Fera. Karena Dio yang meminta.
"Fer, gue minjem pulpen dong." pinta Dio.
"Lo baru masuk aja udah minjem pulpen, gak modal lo!" balas Fera.
"Yaelah gue minjem doang Fer, gak bakal gue colong." ucap Dio.
"YANG DI BELAKANG, FERA DAN DIO! SAYA MENJELASKAN KALIAN MALAH NGOBROL! BERSIHIN LAPANGAN SEKARANG!" teriak guru tersebut, yang ternyata bernama Bu Ani.
"Yah bu, tadi Dio minjem pulpen ke saya, masa saya kena juga." ucap Fera tak terima.
"Gak ada alasan! Cepat kalian berdua keluar dari kelas ini!" suruh bu Ani, dan dengan terpaksa Dio dan Fera menuruti apa yang bu Ani suruh.
"Ini semua gara-gara lo, ini pertama kali gue dihukum sama guru! Kenapa sih lo harus sekelas sama gue?! Bikin gue sial aja lo!" ucap Fera seraya menyapu lapangan.
"Itu hak gue buat masuk kelas mana aja, bukan urusan lo!" balas Dio.
Richard.
Richard : Yo.
Richard : Lo jadi pindah?
Richard : Bego lo! Gue jadi duduk sendiri. Minggu depan gue nyusul lo pindah.
Dio hanya terkekeh membaca pesan dari Richard.
"Katanya minggu depan si Richard juga mau pindah ke sini." ucap Dio. Fera membelakkan matanya terkejut.
"Hah?! Gak-gak, yang ada gue gak tenang di sekolah ini kalo ada lo pada! Bisa-bisa gue setiap hari disuruh nyapu lapangan!"
"Bisa gak sih sehari aja lo jadi perempuan, Fer?" tanya Dio.
"Setiap hari emang gue perempuan kali. Lo kira gue ganti kelamin!" jawab Fera dengan ketus.
"Fer, Fernando." ucap Dio lalu tertawa meninggalkan Fera menuju kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Girl
Teen FictionNamanya Aghasa Bhimasema, biasa dipanggil Dio. Bingung kan? nama dengan nama panggilannya tidak nyambung sama sekali. Memang aneh, sama seperti orang nya. Ia anak paskibra yang tampan, menurutku. Aku, Kaila Sherly Sifabella atau bisa dipanggil Kai...