Fera POV
"Cie, tas lo sama Richard kembar." ledek Dania saat melihat aku dan Richard datang bersamaan dengan tas yang sama.
"Udah jodoh gue sama dia Dan, jadi jangan kaget." jawab Richard.
"Eh, kok Dio belom dateng? Tadi kan dia duluan." lanjutnya.
"Lagi sama Agim tadi di kantin." jawab Dania.
"Sama Agim?" tanyaku.
"Iya Agim."
Dio datang dengan rambut yang acak-acakan, dan baju yang dikeluarkan seperti biasa. Namun ada yang berbeda.
"Heh! Ngapain lo sama Agim di kantin?! Gak biasanya lo sama dia bareng." aku memarahi Dio ketika laki-laki itu baru saja duduk.
"Lagian lo berdua jalannya lama." jawab dio.
"Lo ngerokok ya Yo? Lo itu kan udah janji sama Kaila gak bakal ngerokok lagi Yo." amukku. Ketika mencium aroma rokok dari tubuh Dio.
"Hehe."
"Gue bilangin Kaila baru tau rasa lo!"
"Ember banget mulut lo!"
Pelajaran dimulai. Aku menyuruh Agim duduk di belakang, dan Richard duduk bersama Dio. Karena aku takut Dio seperti dulu lagi setelah bertemu dengan Agim.
Yang suka tawuran, dan tak bisa berhenti dengan benda yang tidak berguna yaitu Rokok.
"Yo, mending lo ngisep pensil aja. Kalo rokok kan bahaya." ucap Richard serius.
Dio menghela napas. "Jangan sok alim Cat, gue kasih satu bungkus rokok aja lo pasti nerima."
"Gak lah, gak mau nolak maksudnya." Richard terkekeh.
"BISA DIEM GAK SIH?! BERISIK TAU GAK!" Richard dan Dio pun diam ketika aku mengamuk.
Ketika jam istirahat berbunyi Richard mengajak aku dan Dio ke Taman sekolah.
"Gue mau lo jadi saksi di momen yang sakral ini." Ucap Richard tiba-tiba.
"Emang lo berdua mau nikah sampe ngejadiin gue saksi? Bayarannya jangan lupa." jawab Dio.
"Bukan. Gue mau lo jadi saksi. Karena hari ini gue bakal jadiin Fera pacar gue." ucap Richard.
"Kayak Fera mau aja." gumam Dio pelan.
"Lo mau kan jadi pacar gue?" lanjutnya seraya melirikku.
"Harusnya gue yang bilang gitu Yo, ah lo mah ganggu suasana aja sih." rengek Richard.
"Oh iya lupa." kekeh Dio.
"Fer, lo mau kan jadi pacar gue? Gue janji bakal bikin lo seneng. Gue bakal jadi matahari lo yang ilang yang waktu itu lo nyanyiin. Gue janji, gue bakal bikin lo seneng kalo sama gue." ucap Richard, dengan tangan yang gemetar. Mungkin karena takut akan di tolak denganku.
"Iya gue mau kok." jawab Dio.
Richard memukul bahu Dio. "Gue gak ngomong ke lo!"
"Lo kan jadiin gue saksi bego!" umpat Richard karena kesal dengan Dio.
Fera mengangguk. "Iya gue mau."
Richard menoyor kepala Dio. "Akhirnya gue gak jomblo lagi Yo."
"Gue si gak peduli lo udah jadian apa kagak, Masalahnya gak usah noyor kepala gue juga dong!" jawab Dio.
"Cat, gue pesen sama lo. Jaga Fera baik-baik, berarti mulai sekarang tugas gue cuma jaga Kaila." lanjutnya.
"Hah? Maksud lo apa Yo?" tanyaku Bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Girl
Teen FictionNamanya Aghasa Bhimasema, biasa dipanggil Dio. Bingung kan? nama dengan nama panggilannya tidak nyambung sama sekali. Memang aneh, sama seperti orang nya. Ia anak paskibra yang tampan, menurutku. Aku, Kaila Sherly Sifabella atau bisa dipanggil Kai...