24. Happy Anniversary

1.5K 77 13
                                    

Hari ini adalah hari kedua aku, Dio, dan Fera saling diam. Bahkan Dio sama sekali tidak memberiku kabar. begitupun Fera, dia tidak ke rumahku.

"Lo balik bareng gue lagi, Kai?" tanya Lulu. Aku menangguk.

"Kok tumben, emang Dio ke mana?" Tanya Lulu yang membuatku sulit menjawab.

"Yuk ah ke bawah, bentar lagi senamnya mulai." ucapku mengalihkan. Kami pun turun ke lapangan.

Hari ini benar-benar seru. Mulai dari senam, dan aku memenangkan kuis serta mendapatkan hadiah ponsel dan uang.

"Wahhh, Kaila lo enak banget dapet hp." ucap Lala kepadaku. Terlintas niatku untuk mengerjai Dio.

Sepulang sekolah, aku membeli kartu nomor yang baru. Hanya untuk mengetes Dio dan aku berpura - pura menjadi Fera.

DIO AGHASA.

Kaila : Yo ini nomer baru gue. Yang lama jangan dihapus.

Tidak butuh waktu lama untuk menunggu balasan dari Dio.

Dio : Iya

Dio : Chat di Line aja.

Kaila : Line gue error.•

Dio : Tadi kan masih bisa
Dio : Oh iya. Lo lagi dimana? Jalan yuk.

Aku tidak membalas pesan yang dikirim Dio. Apa yang sebenarnya terjadi?

Jujur saja, aku rindu mereka berdua. Sangat. Di mana Fera yang selalu ada di kamarku di saat aku pulang sekolah, dan Dio yang selalu ada di depan gerbang sekolahku saat jam pulang sekolah.

CEKLEK

"HAPPY ANNIVERSARY KAILA!"

Lamunanku buyar, ketika melihat ke arah pintu. Dio yang membawa banyak balon berwarna pink dan putih, dan dua cokelat kesukaanku. Sungguh aku sangat terkejut dan kesal secara bersamaan.

"Bodo amat!" ucapku kesal dan segera keluar kamar menuju ruang tamu, di sana terlihat Fera yang sedang duduk.

"Mau sampe kapan lo marah sama gue? Lo gak kangen?" ucap Fera.

"Sampe kapanpun. Lo aja main nuduh gue suka sama cowok lo, gak guna!" jawabku.

"Lo mah baperan. Gue bercanda Kai, lo mah dibawa serius mulu." Ucap Fera.

"Kasian noh si Dio, dari tadi di belakang lo." lanjutnya.

"Bukannya lo berdua mau jalan?" tanyaku dan tidak mempedulikan Dio.

"Kai, kita sekarang Anniversery, masa kamu lupa. Jahat ih." rengek Dio.

"lebih jahat siapa? Kamu atau aku?" tanyaku.

"Iya deh maaf, gak mau peluk aku nih?" goda Dio.

"Gak, lo bau."

"Gila ya, lo berdua udah pacaran setaun. Gue kapan?" tanya Fera.

"Urusin dulu noh si Fanda. Apa gue pindah aja ya ke sekolah lo?" ucap Dio.

"Nanti aja semester dua." ucapku menyetujui.

"Eh gak-gak. Nanti kalo lo berdua satu sekolah pasti..."

"Yaelah Kai, si Dio gak bakal gue ambil." ucap Fera.

"Oh iya! Gue masih marah sama lo. Gue masih sakit hati." ucapku lalu kembali pergi ke kamar.

--------

"KAII BANGUNNNNNN! " teriak Fera tepat di telingaku.

"Apaan sih lo! Berisik banget, kuping gue sakit bego!"

Cold Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang