6. Cemburu?

2.6K 128 8
                                    

Hari ini adalah hari minggu, hari di mana bosan selalu menyerang siapapun. Ketika aku sedang bermalas-malasan di kasur, kakak sepupuku yang bernama Fera datang.

"Anterin gue yuk" pinta nya.

Pasti jika aku mengantarnya pergi, aku selalu menjadi pembantu yang disuruh bawa ini bawa itu.

"Gak." jawabku seraya menutup wajahku dengan bantal.

"Nanti gue kasih nomer Dio deh."ujar nya.

Aku segera bangun ketika mendengar dia menyebut nama Dio.

"Kok lo tau Dio?" mendengar pertanyaanku dia seketika tertawa.

"Aghasa Bhimasema kan? Yang dipanggil Dio?" ucapnya memastikan, aku menggangguk.

"Dia mantan gue." lanjutnya.

'What the hell, Fera mantan nya Dio?!' batinku tak percaya

"Udah ayo anterin gue." dengan terpaksa aku pun pergi bersiap untuk mengantarnya.

Setelah selesai aku menuju ruang keluarga dan terdapat Fera yang sudah duduk manis dengan memakan roti.

"Ayo cepetan! lama banget lo." ucapnya seraya menarik tanganku, dan kami berangkat menggunakan mobil.

"Selamat pagi."

Ketika memasuki mobil, aku mendengar suara yang sangat familiar dari balik kemudi.

"Lho? Kok lo?" aku sangat terkejut ketika mengetahui yang mengendarai mobil adalah Dio.

Dia terkekeh. "Gak usah kaget, gue hari ini jadi sopir kalian." ucapnya lalu mulai menjalankan mobil menuju tempat tujuan dan keheningan terjadi di dalam mobil.

"Sepupu lo cantik ya Fer, sama kayak lo tapi lebih cantik Kaila." ucapnya dengan tatapan lurus ke depan. Fera tidak membalas perkataan Dio.

"Yaelah di dalem mobil ini ada dua cewek dingin." ucapnya seraya membenarkan rambutnya.

"Sekali lagi lo ngomong, gue turun." ucap Fera kesal.

Sesampainya di salah satu mall, Fera segera mengajakku ke tempat alat musik.

"Mau beli apa?" tanyaku. Fera mengangkat satu gitar berwarna hitam.

"Emang lo bisa mainnya?" tanyaku lagi.

"Kan gue mau belajar." jawabnya.

Lalu Dio mengambil gitar yang di pegang Fera. "Biar gue yang bantu milih." ucapnya dengan tersenyum.

'Kenapa aku gak suka pas lihat Dio yang membantu  Fera memilih gitar?' batinku.

Aku memilih untuk pergi dan berjalan jalan sendiri ke Gramedia, di sana aku menemukan teman sekelasku.

"Daffa!" ucapku keras, aku menghampiri temanku.

"Eh, lo di sini? Ngapain?" tanyanya.

"Gue nemenin kakak sepupu gue." jawabku dengan tersenyum kecil.

Tak lama kemudian Dio dan Fera datang menghampiri.

"Udah beres?" tanyaku ketus.

"Lo cemburu?" ucap Dio tiba-tiba. Aku menggeleng cepat, Fera menarik tanganku ke pojok Gramedia.

"Ngapain lo ngajak gue ke pojok? Gue masih normal ya sorry." ujarku seraya menatap wajahnya sinis.

"Lo kenapa gak nunggu di sana?" tanyanya.

"Ya abis gue di kacangin." jawabku acuh. Dia menjitak kepalaku lalu pergi.

Dio mengajakku dan Fera ke salah satu tempat makan.

"Fer, lo pulang aja sana, gue mau pacaran sama Kaila." ucap dio seraya duduk.

"Dih pengen banget lo." jawabku sinis, Dio terkekeh.

"Nanti juga lo bakal mau sama gue, liat aja nanti." balasnya dan aku segera pindah ke sebelah Fera.

"Why pindah?" tanya Dio dengan nada yang menjijikan.

"Takut ketularan alay kayak lo." jawabku ketua. Dio terkekeh, setelah itu dia memesan makanan.

"Nih makan, abisin ya." ucapnya serasa memberikan nampan yang berisi banyak sekali makanan.

Kami pun akhirnya memakan semua makanan hingga habis. setelah selesai makan, kami pulang karena waktu sudah menunjukan pukul lima sore.

"Makasih tumpangan nya." ucap Fera seraya menutup pintu mobil. Dio hanya membalas tersenyum lalu pamit pulang.

Sesampainya di rumah aku segera membersihkan diri dan mulai menyiapkan buku pelajaran untuk besok.

"Lo nginep?" tanyaku seraya memasukan buku ke dalam tas berwarna hitam kesayanganku.

"Nanti malem gue balik." jawabnya. Aku hanya ber oh ria.

Setelah itu aku mengambil ponsel dan mulai memainkannya. Lalu seperti biasa, aku membuka pesan di instagram karena ada notif dari Dio.

Dio Aghasa : udah sampe kan? langsung istirahat besok sekolah.

                                                                                       Kaila Sherly : Y.

Setelah itu tidak ada lagi balasan darinya. aku mematikan ponselku dan tidur karena besok ada upacara.
---------

HALLOOO!!!!!
JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK YA GUYSSS!!
THANK YOU AND SEE YOU❤️

Cold Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang