"Kaila ada Dio tuh, ada temennya juga." teriak ibuku dari bawah, dengan segera aku berlari keluar kamar.
Ibuku menyodorkan dua kotak makan. "Satu aja Mah, ini kebanyakan."
"Satu lagi buat Dio, udah sana cepet!" aku pun menyalami tangan ibuku dan segera keluar. Tenyata yang dimaksud Ibuku itu ada Kak Richard.
"Nih, Mamah bikin bekal buat kamu. Ngirit uang jajan." ucapku sembari memberikan satu kotak bekal kepada Dio.
"Eh kaila, kita ketemu lagi." ucap Richard seraya bertosan bersamaku.
"Fera mana? Suruh keluar deh, gue mau jemput dia." lanjutnya.
"Kalo lo cowok, lo samperin aja sendiri." ucap Dio lalu mendorong Richard, ketika Richard sedang berada di pintu hendak memanggil, Fera keluar bersamaan dengan Richard yang ingin masuk.
Aku dan Dio tertawa puas. "UDAH JODOH MAH GITU YA." teriakku. Richard pun menarik Fera menuju motornya.
"Apa sih lo narik-narik tangan gue!" ucap Fera seraya menepis tangan Richard.
"Hari ini gue bakal jadi murid baru di sekolah lo, jadi gue mau hari pertama ini bareng lo." jawab Richard.
Fera membelakkan matanya, berarti ini sudah seminggu semenjak Dio masuk sekolahnya. Dan Richard akan satu sekolah dengannya.
"Lo gak bakal sekelas sama gue kan?" Tanya Fera was - was.
"Liat aja nanti, sekarang lo bareng gue ya. Kita anter Kaila dulu, baru nanti bareng ke sekolah."
Kami pun berangkat menuju sekolahku.
"Dadah." ucapku dengan melambaikan tangan ke arah Dio, lalu masuk ke gerbang sekolah.
Saat sedang berjalan di koridor kelas sembilan, suasana di sana terlihat ramai. Karena penasaran aku berlari kecil menuju tempat tersebut.
"Kenapa Nan?" tanyaku.
"Rizal berantem sama Iqbal, Kai."
Rizal bertengkar dengan Iqbal? Pasti ada masalah yang serius sampai ini dapat terjadi. Karena aku sangat tahu bagaimana Rizal. Pemuda itu sangat tidak suka bertengkar jika sedang ada masalah. Karena ia lebih baik menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, dan bukan seperti ini.
"Gara - gara apa? Rizal kan gak suka barantem." tanyaku.
"Tadi Iqbal megang tangan Fina, lo tau kan Rizal paling gak suka kalo Fina di deketin cowok lain." jawabnya.
Aku hanya ber-oh ria dan melanjutkan perjalanan menuju kelas, karena aku belum mengerjakan tugas.
"Dika udah masuk sekolah." Ucap Lulu tiba-tiba.
"Gak nanya." jawabku lalu mulai mengerjakan soal.
Bel masuk, dan tidak ada guru yang masuk ke kelasku. Karena besok kami akan study tour ke Yogyakarta selama empat hari.
"Lo besok bawa koper Kai?" Tanya Lala.
"Gue bawa lemari aja kali ya, biar gak ribet milih baju yang pas." jawabku.
Akmal datang membagikan baju angkatan yang akan dipakai nanti di sana.
"Kaila, bantuin gue dong." pinta Akmal, aku pun maju kedepan untuk membantu Akmal membagikan baju.
-------
Di tempat Fera.
Richard masuk ke kelas Fera, sedangkan Dio terus - menerus menggoda Fera.
"Nama gue Richard Septian Putra, panggil aja Richard. Makasih." setelah Richard memperkenalkan diri, ia diperbolehkan duduk. Dan dia memilih kursi di belakang meja Dio dan Agim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Girl
Fiksi RemajaNamanya Aghasa Bhimasema, biasa dipanggil Dio. Bingung kan? nama dengan nama panggilannya tidak nyambung sama sekali. Memang aneh, sama seperti orang nya. Ia anak paskibra yang tampan, menurutku. Aku, Kaila Sherly Sifabella atau bisa dipanggil Kai...