23. Salah Paham

1.5K 75 13
                                    

"Panggilan untuk semua ketua kelas agar segera ke ruang osis." suara dari speaker terdengar ketika aku sedang memperhatikan guru menjelaskan.

"Kai, sana lo ke ruang osis." ucap Lulu.

"Kan ada Akmal, dia aja. " jawabku.

"Akmal gak masuk, lo kan wakil." aku dengan malas berdiri dan berjalan menuju ruang osis.

"Besok kita ada acara senam di sekolah, jadi kasih tau ke kelas kalian masing-masing untuk memakai baju olahraga. Dan juga besok tidak belajar." ucap ketua osis. Setelah itu aku kembali ke dalam kelas dan mengumumkannya.

"BESOK PAKE BAJU OLAHRAGA KARENA ADA SENAM. BESOK GAK BELAJAR!!!" teriakku.

Tak lama Akmal masuk ke dalam kelas, Sedangkan saat ini sudah pukul setengah sembilan.

"Heh ketua kelas, bukannya dateng tepat waktu. Malah telat kayak gini, tanggung jawab lo mana?!" ucapku kesal.

"Kan ada lo, kalo sewaktu-waktu gue telat."

"Jangan ngegampangin wakil, setidaknya lo itu ketua kelas. Tanggung jawab lo jadi ketua kayak gitu, jangan seenaknya!"

"Udah - udah jangan berantem. Buat ketua kelas, jangan telat lagi setelah ini. Mau gimana juga itu tanggung jawab kamu." ucap bu Tri melerai aku dan Akmal.

Karena besok ada acara senam di sekolah, dan semua anggota sibuk mempersiapkan segalanya. Kami di pulangkan cepat.

Karena aku pulang lebih awal, aku memilih untuk pulang menaiki angkutan umum. Karena tidak mungkin aku menunggu Dio sampai siang.

"Sini gue sebrangin." ucap Akmal tiba-tiba ketika aku dan Lulu ingin menyebrangi jalan raya yang cukup besar.

"Lo pulang sendiri, Kai? Dio mana?" tanya Akmal.

"Dio pulang siang hari ini, jadi gue pulang sendiri." ucapku ketus.

"Lo masih marah sama gue? Maaf Kai." ucap Akmal, aku mengabaikannya dan segera menaiki angkutan umum yang sedari tadi sudah menunggu.

-------

Sesampainya di rumah, aku segera menuju ke kamar. Untungnya Fera belum pulang jam segini, aku masih kecewa ketika Fera menuduhku menyukai Kak Fanda.

DIO AGHASA.

Kaila : Kamu gak usah jemput aku Yo.

Kaila : Aku hari ini pulang cepet.

Dio : Iya aku tau, tadi aku liat kamu lagi nyebrang trus ngobrol sama akmal.

Dio : Kamu pulang bareng dia kan?

Kaila : Kamu jangan salah paham dulu, Yo.

Kaila : Dia tadi cuma bantuin aku nyebrang doang.

Sial, Dio pasti salah faham. Dan pesanku tidak dibalas olehnya. Dia pasti marah.

Akmal, Fera, Dio. Tiga nama yang membuat otakku selalu berfikir.

"Assalamualaikum."

Itu pasti Fera, dan suara motor yang sangat aku kenal. Bagaimana bisa Fera dan Dio pulang bersamaan? Sedangkan mereka berbeda sekolah.

"Kaila, kok pintunya lo kunci sih." ucap Fera dari luar kamarku.

Cold Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang