FERA POV
"Lo nginep dong Kai. Gue lagi kesepian nih." rengekku.
"Idih, lo datang pas ada butuhnya doang ke gue." jawab Kaila.
"Besok lo berangkat sekolah sama gue aja, biarin Dio berangkat sendiri."
"Iye." jawabnya.
"FERAA ADA FANDAA NIH." teriak ibuku dari depan rumah.
"Samperin noh." suruh Kaila kepadaku.
Dengan malas aku menaruh ponselku dan menemui Fanda diluar.
Kenapa di saat aku mencoba untuk membencinya, dia selalu datang dengan gaya yang membuatku tidak bisa untuk membencinya.
"Jalan yuk." ajaknya dengan tersenyum.
"Ada Kaila, dia lagi di---"
"UDAH JALAN AJA SANA. GAK APA - APA KOK KAILA DITINGGAL." teriak Kaila dari dalam rumah.
Fanda menaikan alisnya.
"Gue siap-siap dulu." jawabku.
Butuh waktu sepuluh menit untuk aku bersiap-siap.
"Mau kemana?" tanyakku malas.
"Ada, pokoknya aku mau bikin kamu seneng." jawab Fanda sembari melirikku dari kaca spion.
Terjadi keheningan selama perjalanan, karena aku memilih untuk memakai earphone dari pada mengobrol dengannya.
Sesampainya di tempat yang Fanda maksud, mataku ditutup oleh kain dan aku berjalan dengan dibantu olehnya.
"Lo gak bakal ngedorong gue ke jurang kan?" ucapku hati - hati, yang dibalas dengan kekehan dari Fanda. Lalu dia membuka kain yang menutup mataku.
Ternyata aku di ajak ke taman yang sudah dihiasi balon - balon warna biru kesukaanku. Dan banyak fotoku bersama Fanda yang dipajang di sana, dan juga coklat kesukaanku yang banyak menggantung di sana.
"Ini permintaan maaf gue ke elo, Fer. Maaf banget. Gue tau lo nangis waktu itu di kamar mandi, gue nunggu lo di depan toilet cewek. Gue khawatir sama lo Fer. Dan pada akhirnya gue diusir sama Dania." ucap Fanda menjelaskan.
"Soal Nayla, gue cuma ngetes lo doang. Gue takut lo bener-bener ninggalin gue." lanjutnya.
"Tapi dengan cara itu lo malah bikin gue berfikir buat ninggalin lo Fan, cara lo salah." ucapku dengan menunduk menahan air mataku.
"Gue gak mau liat lo nangis karena gue lagi Fer. Waktu gue di tonjok waktu itu, sebenernya gue udah tau apa masalahnya, dan kata-kata Dio nyadarin gue Fer. Kalo cowok itu ngejaga ceweknya biar gak nangis, bukan malah bikin nangis." jawabnya seraya mengangkat daguku dan menatapku dalam.
"Gue minta maaf sama lo." ucap Fanda seraya memberikan sebucket bunga mawar berwarna merah dan putih. Aku mengangguk, menerima permintaan maaf dari Fanda.
"Udah dong jangan ngomong gue - elo lagi, aku - kamu aja biar aku makin sayang kamu." ucap Fanda dengan senyum jahilnya.
---------
"KAILAAAAAAAAA GUE SENENG GUE SENENGGGGGG. KALI INI GUE GAK BOONG, GUE BENER-BENER SENENG KAIII." teriakku ketika aku sudah di dalam rumah.
"Iya gue tau kalo lo seneng, tapi jangan jambakin rambut gue juga!" ucap Kaila dengan menatapku tajam.
"Oh iya maaf." aku terkekeh dan segera memberi jarak darinya.
Aku pun menceritakan semuanya.
"Oh." jawabnya ketika sudah mendengar ceritaku.
"Lo gak seneng Fanda kayak gitu, Kai?" tanyaku bingung.
"Gak sama sekali, dia bilang cuma ngetes?" ucap Kaila dengan tertawa kecil.
"Lo harusnya seneng kalo dia ngelakuin perubahannya nya Fer, bukan kalimat gombalnya." ucap Kaila yang membuatku lagi-lagi berfikir.
"Lo suka ya sama Fanda? Kok lo gak seneng sih, kalo gue sama Fanda baikan?" tanyaku spontan.
"Lo bilang gue suka sama cowok brengsek kayak dia? Gue punya Dio, Fer. Kalo gue gak suka lo sama Fanda baikan, gak mungkin gue bantuin lo Fer. Gue sepupu lo, gue sering sama lo, gue tau lo kayak gimana. Lo udah kayak kakak kandung gue sendiri. Mana mungkin gue diem aja liat lo waktu itu nangis di kamar gue? Kita sama-sama perempuan Fer, gue juga bakal kayak lo kalo cowok gue kayak gitu. Dan lo bilang gue suka sama Fanda? Itu pemikiran yang sangat bodoh." ucap Kaila lalu pergi ke kamar.
"Mending gue pulang. Mulai sekarang gue gak mau bantuin lo lagi kalo ada masalah sama Fanda, silahkan lo selesaikan masalah lo sendiri." lanjutnya.
Sungguh, aku tidak serius ketika mengatakan itu. Aku hanya bergurau, tapi sepertinya aku salah bicara.
Fera POV END
--------Kaila POV
Kalimat Fera yang menuduhku menyukai Fanda, benar-benar membuat moodku hancur. Aku benar-benar bingung, di saat aku benar-benar tulus ingin membantunya , dia justru menuduhku menyukai Fanda.
"Kak Kaila, ada kak Dio tuh." ucap Naufal, adikku. Aku segera menuju tempat Dio berada.
"Aku mau ngobrol sama kamu, ke taman yuk." ajakku dan disetujui oleh dio.
"Kenapa?" tanya Dio ketika sudah sampai di taman dekat perumahanku.
"Tadi aku berantem sama Fera. Mereka udah baikan, aku gak suka cara kak Fanda, dia bilang cuma ngetes Fera. Tapi Fera malah nuduh aku, kalo aku suka sama kak Fanda." jawabku.
Dio terdiam, mencoba mencerna apa yang aku katakan. "Ya udah, kita gak usah bantuin mereka lagi kalau mereka ada masalah, gampang kan." ucap Dio.
"KAILA!" aku melihat ke arah orang yang memanggilku.
Aku tidak mungkin salah liat, Kak Fanda bersama kak Nayla? Berduaan di motor?Aku tidak akan memberitahukan hal ini kepada Fera. Karena aku sudah berjanji tidak akan membantu mereka lagi.
"Kamu jangan sedih dong. Aku ikutan sedih tau gak." ucap Dio dengan memanyunkan bibirnya.
"Alay deh."
"Kamu mau ke mana?" tanyaku ketika Dio berdiri.
"Mau kesana bentar doang." Dio menunjuk ke arah supermarket dekat taman ini.
"Nih buat kamu, biar gak sedih." ucap Dio seraya menyodorkan ice cream kesukaanku.
"MAKASIHHHHHHH." ucapku senang.
"Besok aku jemput kamu kayak biasa ya." ucap Dio. Aku mengangguk.
"Akmal sekelas lagi ya sama kamu?" Tanya Dio tiba-tiba. Aku mengangguk.
"Jangan deket - deket ya sama dia." lanjutnya.
"Kenapa?" tanyaku bingung. Dio tidak menjawab.
"Kamu tau kan rasanya, kalo aku deket sama perempuan lain walaupun itu sahabat atau temen lama?"
"Kamu cemburu?" tanyaku dengan terkekeh. Dio mengangguk.
"Aku gak suka aja kamu deket sama Akmal, kecuali kalo ada urusan penting sama dia." ucapnya.
"Iya aku gak bakal terlalu deket lagi sama Akmal, Yo." jawabku.
-------
HELLO EPRIBADEH!!!
JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK YA!!!
THANK YOUU, BABAI❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Girl
Novela JuvenilNamanya Aghasa Bhimasema, biasa dipanggil Dio. Bingung kan? nama dengan nama panggilannya tidak nyambung sama sekali. Memang aneh, sama seperti orang nya. Ia anak paskibra yang tampan, menurutku. Aku, Kaila Sherly Sifabella atau bisa dipanggil Kai...