4. Dompetku!

3K 157 6
                                    

Aku sudah berada di sekolah sejak pukul tujuh pagi. Karena waktu untuk latihan paskibra pukul delapan, aku pun memilih untuk mendengarkan lagu memakai earphone.

Saat sedang menikmati alunan lagu, tiba-tiba aku merasakan ada yang menepuk pundak ku.

"Kenapa?" tanyaku seraya membuka earphone. Ternyata itu Afrina,  ia menunjuk ke arah kelas atas.

Saat melihatnya aku sangat terkejut ketika ada banyak sekali alumni paskibraku di atas.

'Mati lah aku.' batin ku.

Hal yang mungkin sangat ditakuti oleh anak paskibra adalah kedatangan banyak alumni atau disebut purna. mereka akan dengan seenak jidat memarahi kita tanpa tahu kesalahan kita apa.

"Kok banyak banget yang dateng." ucapku dengan bergidik ngeri.

"Mau gak mau kita harus pinjam kelas." lanjutku lalu bangkit berdiri.

Ya, karena kelas kami sedang di pakai, jadi kami harus meminjam kelas yang kosong untuk para alumni itu, jika tidak pasti mereka akan menyindir. Aku dan Afrina pun menuju satpam untuk meminjam kelas.

"Pak, minjem kelas 8G ya." ucapku.

Aku selalu saja meminjam kelas 8G
karena salah satu kelas yang ada AC nya.

"Kalau sudah selesai, rapihin lagi ya." ucap Pak Udin seraya memberi kunci kepadaku.

Aku membalas nya dengan memberi hormat ke arahnya dan segera menuju kelas 8G yang berada di dekat lapangan.

"Eh ini gak pake kelas?" sindir salah satu alumni, aku tidak menjawab nya.

'Bentar kali, udah tau lagi jalan!' batin ku kesal.

Aku segera membuka kelas 8G dan para alumni segera memasuki kelas tersebut.

"Akang - teteh, tolong nanti jangan buang sampah di kelas ini ya." ucapku sopan.

"Udah tau." jawab salah satu alumni itu.

Aku sangat kesal melihat nya, aku pun segera beranjak keluar kelas dan sudah banyak sekali kelas satu, dua dan tiga yang sudah datang. Aku pun menyuruh mereka masuk ke dalam kelas 8G untuk menyimpan tas.

Pukul delapan tepat aku segera menyuruh kelas satu untuk berbaris, seleksi pun dimulai.

Ketika seleksi sudah dimulai dan pasukan yang akan dilombakan sudah lengkap. Aku dan temanku yang bernama Galih di suruh untuk mendaftar ke tempat lomba. Aku dan Galih pun menuju tempat lomba menggunakan motor.

Sesampainya di sana,  banyak panitia yang sedang bersantai.

"Mau daftar, dek?" tanya salah satu panitia,  aku menggangguk.

Panitia tersebut memanggil salah satu temannya. Aku terkejut karena yang dipanggil adalah Dio, dia berjalan seraya menyisir rambutnya dengan jari. Dengan wajah sok tampannya dia berjalan dan duduk di depanku.

"Mau daftar? Dari sekolah mana?" ucapnya dengan mimik wajah yang sok serius.

"SMP Nusa Buana, kang." jawab Galih.

Setelah selesai menulis nama sekolahku, aku pun memberi uang pendaftaran kepada nya. ketika dia menerima uang tersebut teman-temannya berucap.

"Awas dimodusin."

"Wh hati - hati nanti di phpin lho."

"Jangan mau sama Dio, dia mah suka minta promotin instagram."

Namun Dio hanya terkekeh seraya melihat ke arahku.

"Dek, itu di hidung nya ada apa?" tanya nya seraya memegang kepala nya sendiri, spontan aku pun memegang kepalaku.

"Itu kepala dek bukan hidung! Makanya jangan ngeliatin muka gue terus." ucapnya dengan terkekeh aku hanya mendengus kesal.

"Dek, isi pikirannya ada apa?" tanyanya, lagi.

"Kosong." jawabku asal.

"Sekarang emang kosong, tapi nanti di pikiran lo cuma ada gue doang ya. Inget ya." ucapnya sambil tersenyum manis.

Aku segera bangkit berdiri dan kembali ke sekolahku.

Sesampainya di sekolah, aku disuruh membayar uang kas oleh bendahara. Saat aku ingin mengambil uang yang berada di dalam dompet, ternyata dompetku tidak ada.

"Kok dompet gue engga ada?" ucap ku heran.

"Lo yang ngambil ya?!" tuduh ku melirik ke arah Galih.

"Gue mulu yang di tuduh, cari yang bener napa!" jawabnya kesal.

Aku terus mencari di dalam tas hingga ada temanku yang memanggil.

"Kenapa?" tanyaku.

"Ada yang nyari lo tuh." ucap temanku dengan menunjuk ke arah atas.

Karena posisi kelasku berada di bawah, aku pun melihat ke atas, tepatnya di dekat tangga.

'Dio? ngapain?' Batin ku.

Aku pun menghampirinya.

"Ngapain?"

"Nih dompet lo, Makanya jangan mikirin gue mulu! Sampe dompet aja di buang sembarangan." ucapnya seraya memberi dompetku.

"Makasih."

"Sama-sama cantik, gue balik lagi ya ke sekolah! Masih banyak urusan." ucapnya dengan melambaikan tangannya kepadaku.

Aku membalas nya dengan senyum tipis.

___________

HALOOOOOO!!!
JANGAN LUPA VOTE&KOMEN YAAA.
MAKASII💛

Cold Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang