Hari ini pukul setengah enam pagi, aku sudah berada di sekolah. Dengan membawa koper kuning kesukaanku.
"Kai, lo bawa baju berapa?" Tanya lulu.
"Kayaknya dari kameren lo nanya itu mulu Lu, kan gue udah bilang kalo gue bawa enam pasang baju!" jawabku seraya mendengus malas.
Lalu bis-ku pun berangkat tepat pukul tujuh pagi. Selama di perjalanan Dio tak henti - hentinya meneleponku dengan alasan rindu. Sedangkan baru saja semalam ia datang ke rumahku dengan alasan ingin membantuku, padahal ia hanya ingin bermain PS gratis tanpa harus pergi ke rental PS.
"Kamu jangan lama-lama di Yogya, empat hari itu lama banget buat aku. Nanti aku gigitin tangan siapa? Masa tangan Fera, nanti dia malah nimpuk aku." rajuk Dio saat kami sedang bervideo call.
"Kalo kamu nanti kangen aku, sebut aja nama aku kalo mau tidur. Nanti aku pasti dateng di mimpi kamu." lanjutnya. Aku tersenyum mendengarnya.
"Tuh kan, kamu jangan senyum! Aku jadi kangen sama kamu! Kamu tanggung jawab ah." aku tertawa ketika melihat ekspresi Dio dengan bibir manyun.
"Kok kamu nyalahin aku? Makanya kamu ikut aku ke Yogya." jawabku.
"Gak lah, kan kamu juga mau ngabisin momen terakhir di kelas tiga." ucap Dio.
"Yaudah aku berangkat dulu ya." lanjutnya.
"Kamu belum berangkat? Dio ini udah jam tujuh! Nanti kalo kamu telat gimana?!"
"Biarin, udah lama gak dapet hukuman di sekolah."
Setelah itu Dio segera mematikan Video Callnya.
"Jadi pengen cepet pulang." ucapku.
"Nyampe aja belom! Lo malah udah pengen pulang." ucap Lala dengan berdecak kesal.
Perjalanan yang membuatku sangat lelah, kami semua telah sampai di hotel Yogyakarta pukul setengah satu malam.
Sesampainya di hotel, aku segera membersihkan tubuhku. Hanya sikat gigi dan membersihkan wajah saja, karena tak mungkin mandi di tengah malam. Aku satu kamar dengan Lala, Lulu, Afrina, Nanda, dan Fina.
"Beli nasi gorang yuk! Gue liat yang lain tadi beli nasi goreng di deket hotel." ajak Nanda, aku pun menyetujuinya karena lapar di tengah malam memang menyiksa.
Kami berjalan dari hotel menuju tempat nasi goreng yang dimaksud, tidak terlalu jauh memang. Setelah pesanan sudah siap, aku dan yang lain makan di pinggir kolam berenang, dan ada banyak murid lain yang di sana.
Mulai dari berenang, numpang Wifi, dan yang berpacaran pun ada.
DIO AGHASA.
Dio : Kai, kamu udah makan?
Dio : Kayaknya kamu masih di jalan, kalo udah sampe kabarin aku ya.
Kaila : Aku udah sampe, ini lagi makan.
Kaila : Kamu udah makan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Girl
Teen FictionNamanya Aghasa Bhimasema, biasa dipanggil Dio. Bingung kan? nama dengan nama panggilannya tidak nyambung sama sekali. Memang aneh, sama seperti orang nya. Ia anak paskibra yang tampan, menurutku. Aku, Kaila Sherly Sifabella atau bisa dipanggil Kai...