Cita-cita

11.4K 1K 34
                                    

(Namakamu) mendaratkan badanya dikursi tamu yang ada diruangan iqbaal. Disampingnya sudah ada iqbaal yang siap menyimak cerita yang akan dilontarkan (namakamu).

Sebelum cerita dimulai, (namakamu) menghembuskan nafas beratnya sejenak seraya memejamkan mata untuk beberapa detik.

"Kamu tau kan baal aku udah pisah sama ari 1 yang lalu?"

"Hmm?"

"Aku kasian sama kiara, dia selalu nanyai ari terus" (Namakamu) bertopang dagu.

"Kamu bahagia'in aja kiara, lambat laun dia bakalan lupa sama ari" Jawab iqbaal.

(namakamu) mendengus kesal, ia tak puas dengan pendapat iqbaal yang hanya men-gampang kan saja "gak se gampang itu baal...kiara perlu ayah"

Iqbaal kini mulai ikut berfikir keras, dirinya juga merasa iba kepada (namakamu) yang mengalami kesulitan.

"Kamu coba aja nikah lagi, gampang kan?"

Lagi lagi (namakamu) mendengus kesal serta berdecak. Ia mungkin menyesal curhat pada iqbaal, iqbaal tak tahu kehidupannya maka dari itu iqbaal beranggapan kecil.

"Udah ah! Aku capek, gausah bahas itu lagi. Ayo meeting"

***

Ceklek!

(Namakamu) membuka kamar kiara yang tertutup rapat, matanya kini memandang kiara yang sedang tertidur pulas ditemani dengan guling frozen yang dipeluknya.

(Namakamu) tersenyum kecil, ia menutup pintu kamar kiara dan berjalan ke kamar pribadinya. Diletakannya tas kantor ke sembarang arah, ia melepas kan jas nya hingga menyisakan kemeja putih dan melempar pakaian formal itu ke arah sofa.

Tiba tiba ia dikejutkan dengan suara ketukan pintu kamarnya, ia pun berjalan kearah pintu dan membukannya.

Ketika (namakamu) membuka pintu, seorang wanita paruh baya sedikit membungkukan badanya, siapa lagi kalau bukan maid nya kiara.

"Nona, ada tamu di bawah"

(Namakamu) sedikit mengerutkan dahinya, siapa coba yang bertamu ditengah malam begini? Lantas ada keperluan apa hingga datang malam malam.

"Hmm,  Saya ke bawah dulu ya bi"

Wanita dengan baju ala maid itu mengangguk lalu berlalu pergi dari kamar (namakamu).

(Namakamu) berjalan melewati beberapa anak tangga untuk mencapai ke ruang tamu. Sepasang netranya kini memandang iqbaal yang tengah duduk santai di sofanya sambil memainkan Handphone nya.

Mendengar suara langkah kaki, iqbaal menolehkan kepalanya kearah (namakamu) yang sedang berjalan menghampirinya.

"Ada apa baal? Tumben kesini malam malam?" (namakamu) mendaratkan bokongnya di samping iqbaal.

"saya besok libur dan kamu juga saya liburin. Gimana kalau besok saya ajak kamu dan kiara jalan jalan? Mau?"

(Namakamu) tersenyum bahagia, dengan antusias ia mengangguk anggukan kepalanya "Mau lah, tapi kantor?"

"Tenang aja, bastian sudah saya tugaskan untuk mengurus kantor besok. Btw kiara mana?"

Iqbaal mengedarkan pandangannya untuk mencari gadis kecil menggemaskan itu.

Ayah iqbaal ( 2018 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang