Malam ga berkah

7.2K 756 28
                                    

Kini jarum jam menunjukan pukul 11:30 menit, dan acara sudah selesai satu jam yang lalu. Iqbaal dan (Namakamu) kini masih berada di rumah Pevita- ibu (Namakamu) yang tak jauh dari gedung dimana acara pernikahan berlangsung.

"Baal, pulang yuk. Kepala ku pusing banget ini" Iqbaal tampak cemas ketika melihat (Namakamu) memijat pelipisnya menandakan bahwa istrinya itu sangat kelelahan. Dengan sangat perhatian pria itu menjauhkan tangan (Namakamu) dan mengganti tanganya untuk memijat pelipis sang istri.

"Aku aja yang mijetin" Mendapat perlakuan romantis dari iqbaal (Namakamu) sontak mengembangkan senyumnya. "Makasih ya baal"

"Sama-sama sayang. Pulang aja yuk, kasian kamunya capek. Kiara juga udah tidur "

Mendengar ucapan iqbaal. Pevita yang kebetulan berada disitu menmbuka mulut "Iya bener tuh kata iqbaal, kamu pulang aja, kasian kiara"

"Yaudah deh ma. Baal, kamu gendong kiara ya"

Iqbaal mengangguk, pria itu berjalan menuju salah satu kamar yang dimana kiara tertidur pulas didalam sana.
Dengan perlahan iqbaal mengangkat tubuh mungil gadis itu dan tak mau mengusik tidur indahnya.

"Sttt sttt stttt sttt" Iqbaal sedikit berdesis sambil menggoyang-nggoyangkan tubuh kiara digendonganya ketika kiara mulai tersadar jika dirinya diangkat oleh sang ayah, namun sedetik kemudian mata gadis itu terpejam lagi, seolah tak menghiraukan iqbaal.

***

Kini iqbaal dan (Namakamu) menginjakan kakinya di rumah milik (Namakamu) yang sekarang milik mereka berdua. Sebelum pernikahan berlangsung, iqbaal sebenarnya sempat menawarkan (Namakamu) untuk membeli rumah di daerah bandung.

Namun ajakan iqbaal ditolak keras oleh (Namakamu). Karna jika mereka pergi ke bandung, lalu siapa yang menempati rumah ini? Di jual? Itu tidak mungkin , karna rumah ini adalah warisan dari kakek nya.

Mereka berdua masuk, iqbaal masih dalam keadaan menggendong kiara. Sebelum mereka berdua memasuki kamar, Iqbaal sempat membelokan diri kearah kamar kiara dan meletakan gadis kecil itu disana.

"Baal, yang mandi kamu dulu apa aku dulu?"

"Mmm gimana kalau mandi bareng aja? sekalian malam pertama didalam kamar mandi"

"Ishh iqbaal mahhh, aku capek banget baal. Gak usah gitu ya? Kan dulu udah pernah"

Iqbaal menghempaskan nafasnya dengan kasar "Bedaaa sayangg. Plisss ya ya?"

"Nggak! Aku capek, udah lah aku mandi dulu" Setelah mengucapkan hal itu (Namakamu) pergi menuju kamar mandi dan meninggalkan iqbaal yang tengah murung disitu.

Padahal iqbaal sedari tadi membayangkan apa yang ia lakukan dengan (Namakamu) setelah pernikahan selesai, yap! Ia membayangkan hasratnya selama ini akan terbalaskan.

Namun dugaannya salah, (Namakamu) tidak mau melakukan apa yang ia inginkan. Iqbaal juga tahu bahwa (Namakamu) capek dan butuh istirahat , dia sendiri juga sebenarnya kelelahan. Namun nafsunya melebihi semuanya.

Iqbaal sempat terkejut ketika merasakan getaran kecil di pahanya, ternyata itu adalah tanda notifikasi chat yang masuk. Ia pun merogoh sakunya dan mengecek siapa yang menge-chatnya malam malam begini.

Mika
Baal, besok kamu masuk kantor ya? Kita ada metting bersama perusahaan lain.

Iqbaal menghembuskan nafasnya dengan perlahan. barusan saja menjalani hidup baru, namun pekerjaan mengusiknya, huft harus sabar ini mah.

Ayah iqbaal ( 2018 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang