Berhubung lagi mood nge next, jadi aku langsung next aja dari pada moodnya ilang.
Warning: jangan emosi wkwkw😂😂
Selamat membaca, jangan jadi siders ya:)
Iqbaal terus saja melajukan mobilnya di beberapa tempat yang sering sekali dikunjungi oleh (Namakamu) dan kiara, seperti di taman ataupun di wahana permainan. Hal itu dilakukan karna ia tak membiarkan istri pergi dengan laki laki lain selain dia, apalagi laki laki itu sudah pernah singgah di hati (Namakamu). Iqbaal takut (Namakamu) mempunyai rasa lagi kepada ari.
Iqbaal memang aneh, dia tidak mau istrinya ikut dengan laki laki lain sedangkan dia dengan seenaknya berdua dengan Mika. Dia memang ingin menang untuk segalanya, tak mau salah dan tak mau disalahkan. Laki laki keras kepala memang seperti itu.
"Ckk! Mana sih.." Mulutnya terus berguman, tangannya beberapa kali memukul setir mobil yang ada dihadapanya. Jika ia berhasil menemukan mereka, mungkin hal besar akan terjadi terutama pada ari sendiri.
Hingga akhirnya sepasang netranya mendapati kiara yang tengah bermain dengan teman barunya ditaman, iqbaal mengedarkan pandanganya dari dalam mobil, ia sama sekali tak menemukan (Namakamu) dan ari disekitar sana.
Mata iqbaal berubah, seakan didalamnya penuh dengan amarahnya, Bisa bisanya (Namakamu) membiarkan kiara bermain sendiri tanpa pengawasannya.
Ia pun memilih untuk turun dari mobilnya, tak lupa menutup pintu dan berjalan menghampiri kiara. Dengan berusaha mungkin iqbaal mencoba menutupi rasa marahnya, ia tak mau kiara takut ketika melihatnya marah.
"Ayah!" Iqbaal jongkok didepan kiara, dan merapikan rambut gadis mungil itu yang sedikit berantakan akibat hembusan angin.
"Sayang, Kamu kesini sama siapa?" Tanya iqbaal dengan lembut.
"Kiala kesini sama temen balu kiala"
Iqbaal menhembuskan nafas beratnya, (Namakamu) benar benar meninggalkan kiara sendiri. Ia yakin kini (Namakamu) dan ari pasti berdua'an . itu sangat membuat amarah iqbaal memuncak.
"Terus bunda dimana?" Kiara menunjuk ke suatu tempat yang sepi dan tak jauh dari iqbaal berpijak, disana iqbaal hanya melihat danau dan beberapa pohon yang rindang, ia masih tak melihat keduanya ada disana.
"Papa ai sama bunda disana yah, dibawah pohon"
"Kiara sayang....kamu jangan panggil om ari papa lagi, dia sekarang bukan papa kamu. Ngerti?" Iqbaal sedikit meninggikan nada bicaranya diakhir kalimat bicaranya, hingga membuat kiara takut dan akhirnya mengangguk.
"Kamu tunggu disini ya sama temen temen, ayah jemput bunda dulu"
Tanpa menunggu jawaban dari kiara, iqbaal bangkit dan beranjak pergi tuk menghampiri ari dan (Namakamu).
Ketika langkahnya sudah mendekat disalah satu pohon yang ditunjuk kiara, iqbaal mulai melihat ari dan (Namakamu) duduk berdua diatas rumput dengan sesekali bercanda.
Tangan iqbaal mengepal, dengan penuh amarah iqbaal berlari kearah mereka. (Namakamu) dan ari terkejut, iqbaal menarik kerah baju ari lalu menonjok pipi sebelah kanan.
Dengan spontan (Namakamu) teriak, ia membungkam mulutnya ketika melihat iqbaal yang menindih ari dan tak henti hentinya menonjok kedua pipi ari. Ari tak bisa melawan karna tubuhnya sudah di duduki iqbaal.
Hingga (Namakamu) angkat suara "Baal lepas!! Hentiinnn!" Tenanga yang dipunya (Namakamu) mampu mendorong iqbaal untuk menjauh dari tubuh ari.
Nafas ari tak beraturan, terdapat luka lebam di mata dan bibirnya akibat pukulan dari iqbaal.
"Kenapa dipisah hah? Kamu ya! Udah tau punya suami malah berduaan sama dia!!"
(Namakamu) menangis "JAWAB HAH!"
Nyalinnya ciut ketika mendengar bentakan dari iqbaal "Gatel! Ganjen!"
Iqbaal tak henti hentinya mencaci maki istrinya sendiri sehingga membuat hati (Namakamu) teriris.
"Jangan bentak (Namakamu), dia gak salah! Gue yang salah!" Pandangan iqbaal beralih pada ari yang masih terbaring lunglai di tanah dengan tangan yang menepis darah di sudut bibirnya.
"DUA DUANYA GATEL SEMUA. AYO PULANG! " Iqbaal menarik paksa tangan (Namakamu). Yang ditarik hanya pasrah dengan air mata yang terus berjatuhan.
Sebelum memasuki mobil, iqbaal menyempatkan untuk mengambil kiara masih dengan amarahnya.
****
"Baal...sakittt"
Kiara hanya terdiam dipojok kamarnya sambil menangis tersedu-sedu ketika mendengar rintihan rasa sakit dari mulut bundanya. Gadis ini menekuk kakinya, menenggelamkan kepalanya di sela lututnya kala mendengarkan bentakan iqbaal yang sangat keras sehingga terdengar di kamarnya.
Sedangkan pertengkaran itu tak pantas didengar oleh gadis cilik sepertinya.
Tak hanya itu, kiara juga mendengar suara tamparan serta sesuatu yang dibanting ke dinding yang entah apa itu.
Ia ingin sekali melerai pertengkaran antara kedua orang tuanya, namun dia sangat takut terkena amarah dari iqbaal.
Sedangkan dikamar (Namakamu) benda, baju sudah sangat berantakan dilantai. Pintu lemari dari kayu itu patah akibat tendangan dari iqbaal. (Namakamu) terduduk memangis di atas ranjang.
Sedangkan iqbaal berdiri dihadapanya dengan tatapan penuh amarah, (Namakamu) tak mau melihat tatapan dari iqbaal.
Memar merah terlihat dipaha (Namakamu) akibat pukulan gagang sapu dari tangan iqbaal.
"JANGAN ULANGI LAGI! PAHAM??"
( Namakamu) menangguk dengan ketakutan, iqbaal mendongakan kepala (Namakamu) dengan paksa dan menatap kedua mata wanita itu.
"Kamu tau kan apa yang terjadi kalau ngulangin lagi? Siap siap tekanan batin deh"
Habis
Jangan emosii tahannn tahannnn😂😂
Gak vote, gak next gamau tau-,
Yg vote gue doain banyak rezeki:)Komen juga yaw🌈
Maaf kalau ada typo nakal hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah iqbaal ( 2018 )
FanfictionPart 1 and Part 2 Anda siap menyiapkan mental, kebaperan, ke marahan, ke emosian, ke senengan untuk membaca sebuah cerita abal abal dari author ? Don't copas copas, ini story makek otak!! RANK 1 IN #idr (15 Nov 18) RANK 2 IN #iqnk (06 Des 18) RANK...