Cantik, namun...

6.7K 721 33
                                    

Iqbaal kini berjalan menuju taman dengan kiara, iqbaal memilih menghabiskan waktunya untuk keluarga sebelum dirinya mulai sibuk dengan pekerjaannya.

(Namakamu) memutuskan tidak ikut pergi bersama suami dan anaknya, ia hanya cukup menghabiskan waktunya dirumah untuk istirahat, dikarenakan kandungan (Namakamu) sekarang sudah 1 bulan lebih.

"Ayah kiala mau beli ice cleam" Pandangan iqbaal yang tadinya fokus ke iPhonenya kini beralih menatap kiara yang berdiri disampingnya.

Ia duduk jongkok, menyamai tingginya dengan tinggi kiara "Kiara mau es cream?" Gadis itu mengangguk anggukan kepalanya meng-iya-kan ucapan Iqbaal

"Yaudah yuk beli" Iqbaal menggendong putrinya itu untuk menuju penjual es cream yang kini berada di sebrang jalan.
Iqbaal kini salah fokus kepada seorang wanita yang berdiri tak jauh dari penjual es cream itu.

Mika, iya itu mika.

Alih-alih membelokan diri ke penjual es cream, iqbaal malah menghampiri mika yang tengah menelfon seseorang. Ia bingung, kenapa mika ada disini? Bukannya sekarang mika harusnya berada di kantor.

Kiara yang diajak ayahnya menghampiri mika tak berontak, dia hanya diam di gendongan iqbaal toh juga nanti pasti dibelikan es cream oleh ayahnya itu.

"Mika?" Sang pemilik nama menoleh kearah iqbaal, rupannya wanita ini baru tersadar jika tadi iqbaal berjalan menuju kearahnya.

"Eh iqbaal..hai sayangg" Ucapan Sayang mika bukan ditujukan untuk iqbaal, melainkan untuk kiara sambil mencubit pelan pipi gadis itu. Kiara yang mendapat perlakuan itu hanya tersenyum.

"Kamu kok disini? Kenapa nggak dikantor?" Tanya iqbaal.

"Aku tadi mutusin untuk pulang sebentar, dan ini aku mau berangkat lagi. Oh ya, kamu beneran gak ikut metting?"

Iqbaal menggeleng "Enggak mik, maaf ya. Lebih baik kamu sama bastian aja yang urusin semuanya"

Mika mengangguk, tapi di waktu yang bersamaan kiara kembali merengek untuk dibelikan es cream oleh iqbaal "Ayaahhhh beliii" Telunjuk gadis itu tak henti hentinya menujuk penjual es cream cone yang berada tepat dibelakang iqbaal.

"Tante mika beliin ya?"

"Engga usah mik, biar saya aja"

Mika menjulurkan tanganya kearah kiara suapaya iqbaal memberi kiara ke gendongannya "Ayolah please baal, anak kamu gemesinn"

"Yaudah , kiara digendong sama tante mika ya?" Anak kecil yang tak tahu apa apa itu hanya mengangguk, kiara juga gampangan ikut sama orang. Dia bukan anak pemalu jadi wajar saja dia mau digendong sama siapa pun itu kecuali ayahnya sendiri, Ari.

Mika kini mengulum senyum ketika dirinya berhasil membuat Kiara nyaman kepadanya, menyayangi kiara adalah hal terbaik untuk mika. Hal terbaik untuk lebih bisa mendapatkan hati iqbaal tepatnya.

Wanita berhati iblis? Mungkin.

"Kiara, lebih baik beli es cream nya di KFC aja ya? Kita sambil makan makan" Ucap iqbaal, kiara mengangguk.

"Baal, tapi kantor..."

"Ditinggal sebentar nggak masalah, disana ada bastian dan karyawan lainya. Toh juga meeting dimulai nanti siang"

Mika hanya memasang wajah pasrahnya, tapi di balik topeng itu ia sebenarnya tak ada masalah diajak iqbaal pergi makan bahkan ia sangat happy untuk ini. Hanya saja ia menggunakan topeng berlagak sok tak mau

Iqbaal tentunya tidak menyadari bahwa wanita yang berjalan disampingnya dengan menggendong anaknya ini berhati iblis meskipun dengan paras yang cantik.

Untuk menuju ke tempat makan yang ditujunya, iqbaal memesan taksi untuk mengantar meraka menuju tempat tujuananya.

Ayah iqbaal ( 2018 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang