Pidato bastian pemberi berkah

4.6K 609 61
                                    

Sehari up dua kali nih:v

Sumpah tuh judul alay bat wkwk. Kalau ada typo maap

***

Dipagi ini, sebelum berangkat ke bali. Iqbaal mampir ke kantornya dulu untuk mengambil sesuatu yang sangat ia butuhkan sebelum berangkat ke bali pagi ini.

Pesawat terbang 2 Jam kemudian, dan iqbaal sudah menyiapka barang barang yang ia bawa. Ia berlari kecil kearah ruanganya, mengambil beberapa map lalu balik lagi.

Namun ketika ia ingin melangkahkan kaki keluar dari sana, Bastian memanggilnya, mendengar ada yang memanggil namanya iqbaal mencari sumber suara dan mendapati bastian yang tengah duduk di kursi tunggu.

Iqbaal berjalan kearah bastian dan duduk disamping pria berambut kriting itu "Apa bas?"

"Lo nggak ngajak (Namakamu) sama kiara?"

Iqbaal menggeleng "Engga bas"

"Lah kok engga? Banyak loh karyawan yang bawa keluarganya kesana. Ohh...apa karna mika?"

Iqbaal terdiam, rasanya sangat malu sekali kalau ia mengangguk dan mengiyakan pertanyaan dari sahabatnya itu, karna ia berasa makan omongannya sendiri. Yang tadinya tidak ingin bertemu dengan mika, kini malah sebaliknya.

"Baal...lo cowok apasih? Kalau lo setia, Lo gak bakal kehasut kecantikan cewek lain kecuali kecantikan (Namakamu)! . Lo lupa ya mika pernah bikin anak lo sama bini lo mau mati?"

Iqbaal hanya terdiam, matanya fokus ke cangkir coffe yang ada di hadapanya Namun telinganya masih setia mendengarkan apa yang dikatakan bastian.

"Coba deh baal lo bayangin. Kalau lo deketin bule itu, si mika bakal kesenengan dan akhirnya dia ngehempasin (Namakamu) dari hati lo, biar lo sama mika selamanya. Coba baal, lo mikir! (Namakamu) itu ngandung anak lo sendiri. Darah daging lo sekarang ada diperutnya (Namakamu)"

"Coba buka pikiran lebar lebar. Gue aja yang masih berondong gak berani nyakitin cewek. Apalagi lo"

Ceramahan dari bastian ini entah membuka jalan fikir iqbaal atau tidak. Yang jelas, iqbaal kini masih termenung.

Dan beberapa menit kemudian, Dia bangkit, meraih kunci mobilnya di atas meja yang ada di hadapanya "Gue pulang dulu bas"

***
I

qbaal kini memasuki rumahnya, mencari keberadaan (Namakamu) dan kiara. Setelah mengedarkan pandangannya, ia menemukan (Namakamu) sedang memasak dan Kiara yang terduduk di meja makan sambil memainkan iPad nya.

"Assalamualaikum"

(Namakamu) yang mendengarkan suara iqbaal langsung balik badan "Loh baal, Kok balik, ada yang ketinggalan?"

Iqbaal berjalan, lalu memeluk (Namakamu) dari belakang.

"Iya ada"

"Apa? Biar aku ambilin"

"Kamu sama kiara. Ikut ke bali yuk" (Namakamu) melepaskan tangan iqbaal yang melingkar dipinggangnya. Menatap mata iqbaal dengan berbinar binar.

"Seriuss?" Iqbaal mengangguk semangat.

"Serius donggg, Cepet gih kemasin baju kamu dan kiara. Aku bantu in yuk"

(Namakamu) mencium pipi iqbaal kanan dan kiri, ia sangat bahagia hari ini. Memang semasa hidupnya (Namakamu) tak pernah pergi ke bali, maka dari itu tak heran jika ia kesenengan kalau diajak kesana.

Ayah iqbaal ( 2018 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang