Berbeda

4.5K 614 190
                                    

Siap siap emosi ya di part ini

Setelah pergi ke pulau untuk bersenang - senang dan menikmati matahari terbenam. Malam ini keluarga kecil iqbaal memutuskan untuk pulang ke hotel yang tak jauh dari pulau yang telah ia kunjungi.

Setelah keluar dari kamar mandi (Namakamu) sedikit bingung melihat iqbaal yang kini hendak membuka pintu namun terhenti ketika (Namakamu) menanyakan sesuatu.

"Iqbaal. Mau kemana? Kan baru aja nyampek?"

"Aku ke bawah dulu ya, Mau nyamperin bastian. Sebentar doang kok"

"Yaudah jangan lama lama ya?"

Iqbaal berjalan kearah (Namakamu) lalu mengecup pipi wanita itu sekilas "Iya sayang"

***

Sesampainya iqbaal dilantai bawah. Ia melihat para rekan kerjannya yang sedang bersenang - senang, Membakar daging BBQ dan lain lain.

"(Namakamu) nggak lo ajak kesini baal?" Tanya bastian.

"Nggak gue ajak, gue nggak bilang kalau ada partty di bawah. Gue takut dia kecapekan aja tadi abis jalan jalan"

Bastian hanya mengangguk anggukan kepalanya, iqbaal mendaratkan tubuhnya di samping bastian sambil melihat teman temanya yang sedang berdansa didepannya.

"Hai baal" Mika datang membawakan segelas wine untuk iqbaal. Iqbaal tentu menolak, setelah kejadian nya dengan (Namakamu) waktu dulu, ia benar benar tak ingin meminum minuman haram itu lagi.

"Nggak usah mik, makasih" Tolaknya dengan senyuman yang terlihat dipaksakan.

"Oh yaudah" Mika tidak kunjung pergi, melainkan stay di samping iqbaal dengan kaki yang diselangkan. Pakaian yang dikenakanya sangat minim, apalagi rok yang terlihat sangat pendek hingga memperlihatkan paha mulusnya.

Iqbaal merasa terusik? TIDAK , tapi dia hanya bisa diam mencoba menghiraukan apa yang ada di sampingnya.

Bastian pergi, menghampiri kekasih barunya yang berdiri di ujung sana dengan teman temannya. Hingga tertinggalah mika dan iqbaal sendiri di sofa itu.

Keduanya hanya diam, suasana yang sangat canggung. Entah kenapa iqbaal memilih untuk diam disitu daripada harus berkumpul dengan teman temannya yang lain.

Yang ada di dalam fikiran iqbaal saat ini adalah Untung nggak ada bastian, dan gue ada kesempatan buat ngobrol sama mika.

Dan akhirnya nasehat yang di beri oleh bastian kemarin hanya berhenti dibibir, Tidak ditelan oleh iqbaal, tidak dianggap serius, dan tidak dilakukan secara baik baik.

"Mik, sekarang tinggal dimana?" Iqbaal membuka topik perbincangan dimulai dengan menanyakan tempat tinggal mika sekarang.

"Tetep, tetep dijalan mawar. kapan kapan main gitu kerumahku" Iqbaal memanggut manggut.

"Iyaa, kapan kapan nanti aku sempetin mampir kesana"

"Eh tapi emang nggak dimarahin sama (Namakamu)?"

Iqbaal berdehem "Enggak, nggak usah bilang maksudnya"

Kali ini mika merasa menang, Ia juga bingung kenapa sifat iqbaal tiba tiba berubah baik seperti ini.

Ayah iqbaal ( 2018 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang