(END) 1

5.7K 715 120
                                    


Baca sampek bawah please! Maaf kalau ada typo, gue ngantuk pas ngetik wkwk


Plakk!

Bukan menampar, melainkan iqbaal melempar sapu tangan itu tepat di wajah mika dengan kencang. Mika menundukan kepalanya, ia merenung dan menyalahkan dirinya sendiri karna ceroboh menyembunyikan sapu tangan itu.

Iqbaal berjalan menghampiri mika yang duduk di kursi kerjannya, amarahnya menggebu-nggebu "Kamu penyebab (Namakamu) kecelakaan?!" Tanya iqbaal dengan nada tinggi seolah membentak Mika.

Mika masih terdiam, ia terlalu takut untuk mengakui ini semua bahwa dialah penyebab anak iqbaal meninggal.

Iqbaal yang melihat Mika terdiam tambah geram "JAWAB!" Suara bentakannya sangat keras, bahkan para karyawan yang berlalu lalang di depan ruangannya ikut terkejut.

Jantung mika sangat berdegub kencang, dan terpaksa ia mengakui perbuatan kejamnya "I..iya"

Iqbaal mengusap wajahnya, menghembuskan nafas beratnya. Di detik ini, di menit ini, ia baru menyadari bahwa yang sempurna dimatanya adalah yang terburuk.

Iqbaal menyeret tangan mika, membawanya turun dari lantai melewati tangga, mika meringis kesakitan akibat genggaman iqbaal yang sangat kencang.

Para karyawan menatap keduanya dengan tatapan bingung, mereka ber bisik bisik, dan iqbaal menghiraukan itu.

Sesampainya di depan pintu, Iqbaal mendorong kuat kuat tubuh Mika sampai tersungkur di lantai. Hal itu mengundang tatapan mata dari para perkerja, terutama bastian yang ada disana juga.

Mika menangis akibat kekejaman iqbaal, iqbaal jongkok, menatap mata mika dan menarik dagu wanita itu "Anjing! Kamu tega ya nyelakai (Namakamu), Apalagi buat anak aku mati!!"

Iqbaal melepaskan tangannya dari dagu mika dengan kasar "PERGI DARI SINI!!"

Ketika Mika bangkit dan hendak pergi, Tangannya di tahan oleh iqbaal.

"Sebentar, aku bakalan telefon polisi"

***

"Bundaa...rambut bunda kok rontok sih pas kiara sisir?" Kiara, gadis itu duduk di samping (Namakamu) yang terlelap tidur diatas ranjang rumah sakit.

"Bunn?" Setelah menengok, kiara baru tersadar bahwa bundannya sedang terlelap tidur. Ia memandang muka (Namakamu) yang sangat pucat, Tangannya terulur untuk mengusap pipi (Namakamu).

"Bundaa...bundaa jangan sakit sakit. Kiara nanti nggak ada yang ajak main" Air mata gadis cilik itu menetes tepat dipipi (Namakamu).

Ceklek!

"Ayah!"

Mata kiara tertuju kearah pintu yang terbuka dan melihat kedatangan iqbaal dengan membawa se bucket bunga lavender untuk (Namakamu).

"Haii sayang, pinter banget ya jaga bunda yang lagi bobo" Kiara tertawa pelan "Yaya dong yah"

Iqbaal menyeret kursi dan duduk disamping ranjang (Namakamu). Ia menatap nanar wajah (Namakamu) dengan penuh harapan, harapan supaya (Namakamu) terbangun dan melihatnya membawakan sebucket bunga yang dispesialkan untuknya.

Iqbaal menarik tangan (Namakamu), mengecupnya dengan waktu yang cukup lama "Maaf aku udah mengecewakan. Ruangan ini jadi saksi, bahwa aku nggak akan melukai hati kamu lagi"

Iqbaal kali ini benar benar bersungguh sungguh akan menjaga nama baik (Namakamu) dihatinya, ia janji akan menjadi pria yang baik untuk menjaga (Namakamu) sampai akhir hayat, sampai maut memisahkan.

***

"Dulu, sebelum kita nikah, aku sering ajak kamu ke taman kota malam malam hanya untuk melihat beribu bintang dilangit. Aku janji, setelah kamu sembuh aku bakalan ajak kamu lagi kesana"

(Namakamu) tersenyum masam ketika iqbaal mencoba mengembalikan ingatanya tentang kenangan - kenangannya dulu sebelum menikah dengan iqbaal.

"Baal...nanti sebelum aku meninggal, aku pengen liat kiara dan kamu bahagia"

Iqbaal yang mendengar itu sangat terkejut, kenapa istrinya berbicara seperti itu? "Kamu ngomong apa sih? Gak boleh sayangg..... Aku pengen kita bertiga bahagia sampai kapan pun itu, sampai maut memisahkan"

Berat untuk mengatakan yang sebenarnya kepada iqbaal, bibirnya masih bisu untuk mengungkapkan sebuah fakta tentang apa yang ia derita sekarang.

Ia memilih untuk memendam rahasianya itu.

***

2 minggu kemudian

Drrtttt Drtttt

Iqbaal yang mendengar ponselnya bergetar melepaskan pelukannya dari pinggang (Namakamu) yang sedang tertidur pulas.

Rupannya itu dari kantor polisi, ia mengerutkan dahinya kenapa polisi menelfonya di malam hari.

"Halo, selamat malam bapak iqbaal?" Ucap polisi di sebrang telfon sana.

"Iya pak selamat malam, Ada apa ya pak?"

"Tahanan bernama Mika ingin berbicara kepada anda, ini masalah yang sangat serius. Saya mohon kepada bapak, besok pagi bapak datang ke kantor untuk menemuinnya"

Iqbaal sebenarnya tak perduli, Namun ia ingin tahu apa maunnya wanita berhati iblis itu "Baik pak, besok saya kesana"

***

Kini, dihadapan iqbaal terdapat Mika yang lengkap dengan atribut penjara di sekujur tubuhnya. Mulai dari borgol dan kaos berwarna orange, itu yang membuat iqbaal sangat puas melihat keadaannya. Hukuman ini pantas ditujukan pada mika.

Perbincangan mereka berdua dipantau oleh beberapa polisi yang tugasnya mengawasi dari kejauhan.

"Mau ngomong apa lo?" Tanya iqbaal. Kosa kata yang biasa diucapkan sehari hari kepada mika ia ubah menjadi sedikit kasar(?)

"Maaf"

"Yahh...maaf doang? Ga berlaku bego!"

"Nggak hanya maaf yang pengen aku sampaikan"

"Terus Apa?" Tanya iqbaal.

Tangan Mika menyodorkan testpek kehamilan yang dilengkapi dua garis merah kearah iqbaal "Aku hamil, anak kamu. Kita pernah ngulangin kejadian itu di kamar (Namakamu), dan nggak terkendali. Sampai kamu ngeluarin benih di dalam"

End

Ini beneran end

Jangan dihapus dulu dari libary

Karna part 2 jadikan satu dengan ini

Sampai bertemu di part 2

TENANG! DI PART 2 GAADA MIKADO QOQ:V

ga ada yang ngerebut iqbaal lagi, ada mika sih, tapi cuman bentaran gt.

Vote dan komen guys, gak komen dan gak vote gue gak bakal lanjut ke part 2 wlee:v

Lop you

Kira kira part 2 up di awalan januari

Bye

Love you

Muahhh







- Babi yakult -

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ayah iqbaal ( 2018 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang