Mon maap kalau ada typo.
Banyak banyakin emosi dah1 minggu lebih (Namakamu) menemani iqbaal bekerja di bali, dan kini adalah waktu dimana mereka pulang ke jakarta karna pekerjaan disana sudah selesai.
Dan pagi ini pesawatnya mendarat di bandara. Dan mereka di jemput oleh supir pribadi iqbaal.
Sesampainya dirumah, (Namakamu) langsung memasuki kamar kiara untuk merebahkan tubuh gadis mungil itu diatas kasur yang sudah tertidur pulas dari perjalanan. Dilanjutkan dengan memindahkan pakaian kiara dari dalam koper ke lemari.
Iqbaal juga tampak lelah, ia merebahkan tubuhnya di kamar dengan memijat pelipisnya dengan tangannya sendiri.
"Sayang..." Ketika mendengar iqbaal memanggilnya, (Namakamu) meletakan baju kiara yang akan ia tata dan berjalan menuju kamarnya.
"Apaa?" Iqbaal menepuk nepuk tanganya diatas ranjang, seolah menyuruh (Namakamu) untuk berbaring di sebelahnya.
(Namakamu) melakukan apa yang iqbaal mau, tiduran disamping pria itu dan memeluknya tanpa disuruh. Iqbaal membalas pelukan (Namakamu) menarik kepala wanitanya di dada bidangnya.
"Aku buatin rendang masakan kamu dong" Pintanya.
"Aku capek baal. Bahan masakannya juga habis, nanti aja ya?"
Iqbaal menghembuskan nafasnya pasrah, Ia bangkit dari ranjangnya dan mengambil kemeja nya lalu dipakainya.
(Namakamu) yang melihat itu terheran, Kemana lagi iqbaal? Sedangkan mereka baru saja menginjakan kaki di rumah ini.
"Baal mau kemana?"
"Ke kantor bentar ya, Aku ada kerjaan bentar" (Namakamu) mengerutkan dahinya, Kenapa dia pergi ke kantor sedangkan mereka baru saja sampai.
"Baal...Ngapain sih kesana? Kan kamu masih capek" Iqbaal berdecak pelan, Tak didengar oleh (Namakamu).
"Bentarr aja, kamu ngerti nggak sih aku rela kerja gini buat siapa? Buat kamu sama kiara!" Iqbaal sedikit meninggikan suaranya di nada bicaranya hingga membuat (Namakamu) memilih untuk diam.
Tanpa bosa-basi iqbaal meraih kunci mobilnya lalu pergi tanpa salam meninggalakan (Namakamu) yang masih berdiri disana dengan rasa sakit hati karna di bentak oleh suaminya sendiri.
Tak lama kemudian (Namakamu) mendengar suara mobil iqbaal yang mulai menjauh dari rumahnya.
"Iqbaal mungkin kecewa apa ya sama aku? Yaudah deh ke pasar sekarang buat masakin dia rendang. Nanti aku antar deh ke kantornya. Iyaa!"
(namakamu) meraih dompetnya dan keluar dari kamarnya. sebelum meninggalkan rumahnya, Ia menyempatkan dulu berpamitan pada maid yang kebetulan sudah pulang dari kampungnya.
"Mbak saya kepasar dulu ya"
Pamitan (Namakamu) justru di larang oleh maidnya, Ya karna tugas maid lah yang seharusnya melakukan itu.
"Biar saya aja buk, ibuk'an lagi hamil"
"Nggak usah mbak, saya aja yang kepasar ya? Saya mau buatin iqbaal rendang degan jerih payah saya sendiri"
"Tapi nanti kalau ada apa apa gimana buk?"
"Nggak akan, insyaallah. Nanti biar saya aja yang masak, terus nanti antar saya anterin bekal dikantornya iqbaal ya mbak?"
"Yaudah deh kalau itu mau ibuk sendiri"
***
Aldi melihat bastian dari kejauhan berjalan kearahnya dengan memasang muka betenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah iqbaal ( 2018 )
FanfictionPart 1 and Part 2 Anda siap menyiapkan mental, kebaperan, ke marahan, ke emosian, ke senengan untuk membaca sebuah cerita abal abal dari author ? Don't copas copas, ini story makek otak!! RANK 1 IN #idr (15 Nov 18) RANK 2 IN #iqnk (06 Des 18) RANK...