menyesal

5.1K 745 105
                                    

Aku up sekarang karna besok aku lagi sibuk guys. Jadi besok gantinya sekarang. Dan besok gak up ya, up nya rabu.

Dengan berat hati serta rasa bersalah karna tak berhasil menolong (Namakamu), dokter itu terpaksa menyopot seluruh alat medis yang terpasang di tubuh (Namakamu).

Hal yang tak terduga telah terjadi, Seorang suster yang ingin menutupi seluruh tubuh (Namakamu) dengan kain putih harus terhenti karna merasakan hembusan angin di tangannya.

"Dokter, pasienn masihh bisa kita selamatkan!"

***

"Bun, baal...ikut ody bentar di taman belakang" Teh ody menarik tangan bundannya dan iqbaal untuk menuju ke taman belakang yang tak jauh dari kamar inap (Namakamu).

Detak jantung iqbaal mengencang, ia yakin teteh nya akan menceritakan tentang kejadian tadi siang di kamar (Namakamu).

Iqbaal memandang teh ody memelas, bermaksud untuk memohon agar perempuan itu tak bercerita apapun tentang kejadian tadi.

Namun ody bersikeras harus menyampaikan hal ini kepada bundannya "Bun...ale tadi tidurin cewek lain"

Seketika Rike menatap iqbaal tajam, dan amarah tak bisa dikendalikan. Dengan spontan Rike menampar pipi iqbaal, dan yang ditampar hanya diam tak bergeming.

"Kamu tega banget ya le! Istri kamu lagi koma gini, kamu malah nidurin cewek lain" Ucapnya lirih namun penuh amarah, tak mungkin bundannya ngomong dengan nada tinggi di halaman rumah sakit ini meskipun terlihat sepi.

"Bun maafin ale"

"Bunda bener bener nggak habis pikir baal, bunda benci sama kamu, bunda kecewa!! Dan satu lagi, kalau sampe perempuan yang kamu tidurin itu hamil atau sebagainya. Bunda udah nggak anggap kamu sebagai anak bunda lagi!"

"Bun tapi iqbaal udah minta maaf ke bunda!"

"Minta maaf gak mengubah segalanya baal. Bunda bener bener kecewa berat sama kamu!" Rike pergi dengan menggandeng tangan ody.

Iqbaal yang ada disana, berdiri sendiri diantara beberapa orang yang melintasi taman itu hanya menyesali perbuatannya.

Seakan ada pedang yang kini menusuk hatinya, ia menyalahkan dirinya sendiri akan hal ini. Ia merasa dialah orang yang bego di dunia ini telah menyia-nyiakan seseorang yang mencintainnya.

***

Ari mendaratkan tubuhnya di kursi tunggu yang berada disamping iqbaal yang sedang termenung. Rupannya pria itu benar benar merasakan kehilangan, Dan air mata pun jatuh berkali kali membasahi pipinya.

Vanya ( Ibu Nk) yang ada di sampingnya mengusap pelan bahu iqbaal, sambil memberikan ketenangan.

"Mamah , maaf ya mah. Saya perlu ngomong berdua dengan iqbaal" Ari meminta izin oleh Vanya yang masih ia panggil dengan sebutan mama untuk ngobrol 4 mata dengan iqbaal. Vanya memberi lampu hijau, ia tersenyum dan mengangguk lalu pergi menuju suaminnya.

"Sekarang lo tau kan baal? Betapa sayangnya (Namakamu) sama lo tapi lo sia sia in gitu. Dia rela berjuang buat lo seneng, dia rela capek capek setiap hari nganter bekal di kantor lo tanpa perduli sama kandungannya. Dan balasan lo apa? Lo malah nyakitin hatinya"

Mata iqbaal terlihat sembab, sudah ratusan air mata yang jatuh dari sudut matanya, Dan dia baru menyesali perbuatannya.

"Bego gue ri" Ucap iqbaal lirih, ia menyenderkan kepalanya di dinding kursi sambil mengusap wajahnya dengan frustasi.

"Gue harap, Ini untuk yang terakhir kalinya lo sakitin dia" Setelah mengucapkan kalimat itu, ari bangkit lalu pergi.

Tak lama, polisi datang mendatangi mereka. Rupannya polisi itu akan menjelaskan penyebab mobil (Namakamu) masuk ke jurang.

"Keluarga (Namakamu)?"

Iqbaal bangkit menghampiri polisi itu "Iya pak, Saya suaminnya" Keluarga (Namakamu) dan keluarga iqbaal mengahmpiri polisi itu juga, untuk mendengarkan penjelasannya.

"Penyebab kecelakaan ini adalah rem mobil blong, Tetapi saya dan rekan lainnya tak menemukan kerusakan apapun. Aki nya masih bagus, dan olinya juga masih banyak, Tapi kabelnya terputus dan itu jadi penyebab kecelakaan ini"

"Sesuai investigasi saya dan beberapa polisi lainnya, kemungkinan besar ada orang yang sengaja memotong kabel rem, namun bisa juga tikus yang menggigit kabel. Tapi saya sudah menyepakati kalau ada orang yang sengaja mencelakai istri anda, karna saya menemukan sapu tangan sebelah kiri saja yang tertinggal di antara mesin mobilnya"

Polisi yang ber name tag Dodi itu menyerahkan sapu tangan berwarna merah tua yang tersisa hanya sebelah kiri ke iqbaal "Apa anda mengenali sapu tangan ini?"

Iqbaal menggeleng "Pak, saya nggak tau.
Tapi kalau bapak menemukan siapa orangnya, penjara aja dia pak! Hukum mati kalau bisa!"

"Baal sabar..."

"Saya akan bertindak tegas secepatnya, saya permisi dulu. Sapu tangan ini saya bawa untuk barang bukti"

Setelah polisi itu pergi, tak berapa lama kemudian mereka mendengar suara decit pintu terbuka. Menampilkan dokter yang bernama william diambang pintu.

Tanpa menanyakan apa apa, iqbaal langsung menerobos masuk. Ketika masuk ke ruangan, senyumnya merekah ketika melihat (Namakamu) yang telah membuka matanya.

Tanpa pikir panjang ia menghampiri (Namakamu), memeluknya, dan mencium pucuk rambutnya. Ia masih bisa bersyukur karna Tuhan masih memberi kesempatan (Namakamu) untuk hidup di bumi ini, meskipun hatinya rapuh ketika mendengar darah dagingnya tak lagi ada.

"Sayang...maafin aku, aku minta maaf ya udah buat kamu kecewa hmm.... Aku sayang sama kamu (Nam), kamu sabar ya. Aku janji aku bakalan buatin kamu buah hati lagi, buat nemenin kamu dan kiara kalau aku lagi kerja"

(Namakamu) memandang iqbaal yang meneteskan air mata bahagiannya ketika melihat ia tersadar, pandangannya beralih menatap keluarganya yang berdiri di pinggir ranjangnya termasuk kiara yang kini duduk disamping tubuhnya.

"Yee bunda udah bangun lagi. bundaaa kiala sayang sama bunda. Bunda jangan tidul lagi ya? Bunda jangan nangis lihat dede gak ada, bunda halus semangat"

"kamu siapa dek?"

Senyuman mereka memudar, terutama iqbaal, Mereka saling pandang satu sama lain.

Dan akhirnya, bersambung pun terjadi hehe.

Abisss ye
Vote dan komen
Jangan jadi darkreaders, ga like aku.

Ayah iqbaal ( 2018 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang