"Sama tante cantik" Bersamaan dengan suara kiara, iqbaal menghembuskan nafas panjangnya sambil menunduk. Rupanya kiara tidak bisa menjaga rahasianya kali ini.
Tentu saja (Namakamu) kebingungan, pikiranya sudah kemana mana sebelum bertanya apa yang telah terjadi kepada iqbaal.
"Sama tante cantik? Siapa ki?" (namakamu) menurunkan kiara dari gendongannya, menatap gadis itu lekat lekat.
Iqbaal lagi lagi menunjukan ekspreksi cemasnya, takut kiara berbicara yang sebenarnya.
Dan benar saja, bibir mungil gadis itu memperjelas semuanya "Sama tante mika, tadi ayah ajak jalan jalan kiara sama tante mika"
Kiara hanya gadis kecil yang tak tahu apa apa. Ia juga tak tahu apa yang akan terjadi setelah ia mengucapkan kata kata itu yang benar faktanya.
"Yaudah, kiara masuk ya ke kamar" (Namakamu) memaksakan tersenyum sementara hanya untuk didepan anaknya.
Ketika kiara mulai menjauh Mimik wajah (Namakamu) berubah, ia menatap iqbaal dengan tatapan sendu dengan ekspreksi wajah yang sulit diartikan. Dan jangan tanya bagaimana hati (Namakamu) saat ini.
Remuk, tak tertata.
Bibir (namakamu) bergetar kecil, diiringi isak tangis dan tetesan air mata yang keluar dari sudut matanya. Iqbaal jelas jelas panik, ia menyesal apa yang tadi ia lakukan dengan mika dan juga kiara hingga membuat hati (Namakamu) teriris. Tapi dia suka kenangan tadi bersama mika
Iya, dia suka, sangat sangat suka.
"Sayang...please ngertiin, aku tadi sama kiara jalan jalan, tiba tiba ketemu dia. Aku cuman ngajak makan dan bicarain tentang pekerjaan. Kamu jangan nangis yaa"
Iqbaal menarik (Namakamu) dalam dekapanya, mengunci tubuhnya dengan melingkarkan kedua tanganya di punggung (Namakamu) dengar erat.
Iqbaal tak perduli dengan pukulan kecil yang (Namakamu) berikan untuknya "Jahat! Harusnya kalau kamu setia. Kamu gak bakalan keluar sama cewek lain baal!"
Iqbaal merenggangkan pelukannya, menatap wajah (Namakamu) dan menempelkan kedua telapak tanganya dipipi wanita itu "Hanya pekerjaan. Nggak yang lainya, inget! Kamu semestaku"
Tangisan (Namakamu) mereda, itu menandakan bahwa wanita ini mulai mempercayai perkataan iqbaal, air matanya ditepis lembut oleh pria yang sedang menatapnya dalam dalam.
"Jangan nangis"
"Aku takut baal. Aku takut kamu cinta sama bule itu"
"Nggak akan" Entah selamanya atau tidak perkataan iqbaal barusan berlaku. Bisa saja tiba tiba ia mencintai mika, dan melupakan (Namakamu) dan kiara.
***
Iqbaal kini menatap (Namakamu) yang tertidur pulas di atas sofa yang berada di ruang kerjannya. Iqbaal bangkit dari kursi kerjanya, menutup lembaran kertas yang mampu membuatnya pusing kepala lalu berjalan kearah (Namakamu) yang setengah badanya terbalut selimut yang cukup tebal.
Iqbaal duduk dilantai, memandang wajah istrinya dengan mengulas senyum. Tanganya ter-ulur untuk mengusap rambut panjangnya. Iqbaal mencium pipi (Namakamu) dengan waktu yang cukup lama.
Iqbaal menatap kedua mata (Namakamu) yang tertutup. Ia mengingat kejadian tadi pagi yang membuat (Namakamu) terluka dihati.
Iqbaal sadar, itu salahnya. Maka tak heran jika saat ini dia masih merasa bersalah, ia benar benar tak mau melihat (Namakamu) menangis, apalagi karnanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah iqbaal ( 2018 )
FanfictionPart 1 and Part 2 Anda siap menyiapkan mental, kebaperan, ke marahan, ke emosian, ke senengan untuk membaca sebuah cerita abal abal dari author ? Don't copas copas, ini story makek otak!! RANK 1 IN #idr (15 Nov 18) RANK 2 IN #iqnk (06 Des 18) RANK...