semesta

8.6K 909 56
                                    

Iqbaal memandang (namakamu) dengan tatapan serius, pandangan iqbaal beralih ke perut (namakamu) dan sedikit mengelusnya.

"Kamu serius kan?" (namakamu) tersenyum dan mengangguk. Mata iqbaal berbinar, hatinya begitu senang ketika mendengar kabar ini. Dan sedetik kemudian iqbaal memeluk (namakamu) sambil meneteskan air mata harunya.

"Makasih ya baal, meskipun dia datang sebelum kita menikah. Aku janji bakalan sayang sama anak kamu"

(Namakamu) bisa merasakan bahunya basah karna air mata iqbaal, iqbaal menyelipkan wajahnya dileher jenjang milih (namakamu) lalu berbisik sesuatu disana.

"Aku juga makasih (nam) sama kamu. Aku janji secepatnya bakalan nikahin kamu sebelum anak kita lahir"

"Iya baal"

Iqbaal sedikit berjongkok dan bertopang lutut, menyamai tingginya dengan perut (namakamu). Dengan perlahan dan penuh kasih sayang iqbaal mengelus-elus perut (namakamu) yang dimana didalam itu ada bayi dari hubungan mereka berdua.

Iqbaal mengecup perut (namakamu), sedangkan (namakamu) hanya tersrnyum sambil mengelur rambut iqbaal. Mereka berdua benar benar bersyukur akan kehadiran orang ketiga didalam hubungannya ini. Bukan orang ketiga sebagai pelakor, tapi orang ketiga yang menjadi anak mereka berdua nanti.

"Ayah sayang sama kamu, ayah janji sebelum kamu keluar, ayah bakalan nikahin bunda kamu sayang" Ucap iqbaal dihadapan perut (namakamu), meskipun tak ada jawaban dari sana tapi iqbaal yakin anaknya pasti bisa mendengar apa yang iqbaal ucapkan.

Iqbaal kembali berdiri, ia menyelipkan rambut (namakamu) yang berterbangan di daun telinga wanita itu. "aku antar kiara ke kamarnya ya, besok aku ajak kamu ke rumah bunda. Kita rencanain pernikahan disana"

(Namakamu) mengulai senyum "Aku nggak nyangka baal kamu bisa tanggung jawab atas kejadian yang lalu"

"Kamu harus tau, aku bukan seperti laki laki gak bertanggung jawab diluar sana. Sini biar kiara aku gendong"

***

"Ayahh.. Kenapa belhenti di lumah sakit?"

Ya, sebelum pergi kerumah bundanya. Iqbaal berinisiatif untuk mengajak (namakamu) pergi ke dokter kandungan untuk mengecek apakah benar diperut (namakamu) ada bayi.

"Ayah mau ngajak bunda periksa perut" mendengar ucapan iqbaal kini kiara menatap (namakamu) dengan tatapan khawatir, takut ibundanya kenapa napa.

"Undaa sakit apa?" (namakamu) tertawa, dia mengelus rambut kiara "Bunda nggak sakit sayang...tapi diperut bunda ada adik kamu"

"Celius bun? Asyikkk kiala punya adik" iqbaal dan (namakamu) tertawa melihat kiara yang begitu senangnya ketika ia mendapat kabar kalau dirinya akan mempunyai seorang adik.

"Yaudah yuk turun, periksa dede nya"

"Oke unnn"

***

Iqbaal kini berada di samping (namakamu) yang sedang di periksa oleh bidan.

"Bapak boleh ikut ke meja saya"

Mas mas gini di panggil bapak, resek nih bidan Batin iqbaal, tapi mau gimana lagi, masa dia sewot dan memarahi bidan itu.

"Baik dok"

Di meja itu, bidan menjelaskan tentang kandungan (namakamu) sekarang. Dan ini mejadi satu hal yang istimewa bagi iqbaal.

Ayah iqbaal ( 2018 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang