"Baal...aku pengen mangga muda"
"Baal..pengen lihat the nun 2"
Iqbaal memijat pelipisnya ketika (namakamu) mulai merengek meminta ini itu yang harus ia tepati.
"Sayang. Kalau mangga muda nya nanti aku bisa beliin, kalau the nun 2 mah gak ada"
"Ishh ada!!! Pokoknya aku pengen lihat film horror"
"Yaudah iya iya, kamu tidur gih dah malem. Besok aku ajak kamu sama kiara jalan jalan"
(Namakamu) sontak mengalungkan tangannya di leher iqbaal "Serius?"
"Iya donggg"
"Oke aku tidur sekarang, kamu elusin perut aku ya baal?" Iqbaal hanya mengangguk, ia mengulai senyum melihat tingkah laku (namakamu) yang seperti anak kecil setelah mengandung anak darinya.
Iqbaal mulai melakukan permintaan (namakamu) yaitu mengelus-elus perutnya yang belum terlihat membesar.
***
"Udaaa...ayah iqbaal mana kok gak ada di kamal kiala?" (namakamu) yang sedang memasak dikejutkan dengan kehadiran kiara disertai pertanyaannya.
"Ayah iqbaal masih tidur, kiara bangunin gih dikamarnya bunda"
"Oke unn" (namakamu) tersenyum, ia memandang kiara yang berjalan menjauh dari dapur.
Namun langkah kiara berhenti ketika ada suara ketukan dari arah pintu depan. Tanpa menunggu seseorang yang membukakan pintu itu, kiara sendiri lah berjalan dan membukakan pintu dan melihat siapa yanh datang pagi pagi ini.
"AYAHHHH!" Sorak kiara. (Namakamu) pun terkejut dengan suara kiara dari arah pintu depan. Hal itu membuat (namakamu) ikut kepo, dan langsung menghampiri kiara.
Langkahnya terhenti ketika melihat siapa yang datang kerumahnya, dengan jaz yang rapi serta koper yang cukup besar menemani ari yang berdiri disana.
Dengan cekatan (namakamu) menarik kiara untuk menjauh dari ayah aslinya itu.
"Kiara sini sayang, dia orang jahat!"
Ari yang mendengar istrinya mengucapkan itu sontak kebingungan "Maksud kamu apa bilang aku orang jahat?"
"Lo masih gatau hah? Lo dengan seenak jidat pergi ninggalin gue dan kiara tanpa beri kabar sama nafkah. Dan sekarang lo tiba tiba balik? Ohh..gue kira lo udah gak idup lagi"
"(Nam) hentikan ucapan kamu! Aku memang pergi setelah kita bertengkar parah. Tapi waktu aku balik ke rumah kita yang dulu ternyata kamu udah pindah rumah! Aku nyariin kamu dan kiara kemana mana"
"Omong kosong, tampang kayak lo tuh gak bisa buat dipercaya. Dan gue mau gugat cerai lo!"
Seketika ari terdiam, dia memandang (namakamu) dengan tatapan yang sulit diartikan. Pandangan ari beralih kearah tangga yang menampilkan sosok iqbaal dengan rambut acak acakan layaknya orang habis bangun tidur.
"Dia siapa?" (namakamu) memlihat kearah tangga juga dan mendapati iqbaal yang sedang berjalan turun menghampirinya.
Pandangan (namakamu) beralih menatap ari lagi "Dia calon suami gue, mau apa lo?"
"Calon? Baru calon aja udah tinggal se rumah? Ngapai aja semalem? Kamu masih istri aku (nam)"
"Awss!" (namakamu) memekik ketika ari bertindak dengan kekerasan, ia menjambak rambut panjang (namakamu).
Iqbaal yang melihat itu tentu menghentikan aksi ari yang membuat (namakamu) kesakitan. Iqbaal menepis tangan ari dari rambut (namakamu).
"Hentiin! Mau apa lo dateng dateng kesini? Cowok gak bertanggung jawab kayak lo tuh gak pantes buat (namakamu)"
"Om iqbaal jangan kasal sama ayah ai"
What the...
(Namakamu) dan iqbaal sontak menatap kiara yang mengubah panggilan ayah iqbaal menjadi om iqbaal.
Ini yang membuat iqbaal takut, iqbaal takut jika suatu saat nanti ari datang dan kiara melupakannya.
"Kiara! Kamu kok panggil ayah iqbaal om?"
"Memang dia om kiala. Dia bukan ayah asli kiala"
Amarah (namakamu) sekarang diujung batas, ia jongkok didepan kiara dan menatap mata gadis kecil itu dalam dalam.
"Kiara sendiri kan waktu itu pengen bunda nikahin ayah iqbaal? Kiara sendiri kan yang waktu itu nganggap ayah iqbaal ayah kandung kiara?! Ayah asli kamu tuh jahat! Mending sama ayah iqbaal yang baik, selalu nyenengin kiara"
Meskipun umur kiara sudah berjalan 4 tahun. Ia sedikit paham apa yang dikatakan (namakamu).
"Kiara anak aku, ayo sayang ikut sama ayah"
Tubuh ari didorong kasar oleh iqbaal "Jangan! Lo gak pantes jadi ayah yang baik bagi dia""Lo siapanya dia sih? Lo gak ada hak woi"
"Iqbaal berhak! Dia akan jadi ayahnya kiara, suami gue. Dan lo, gue bakal gugat cerai lo nanti"
Ari tersenyum miring "Silahkan, siap siap aja rumah tangga kalian hancur"
Ari pun pergi dari rumah (namakamu) dengan menyeret koper yang ia bawa. Kepergian ari membuat iqbaal dan (namakamu) lega.
Kiara memeluk kaki iqbaal "Ayah maafin kiala ya tadi"
Iqbaal membungkukan badanya "iya sayang...ayah iqbaal bakalan maafin kamu kok. Sekarang kiara mandi sama maid, ayah bakalan ajak kiara jalan jalan"
"Oke yahhhh"
Kiara pergi dari sana, iqbaal kini memandang (namakamu) dan mengelus rambut nya "Kamu tenang aja, semuanya baik baik aja kok. Jangan didengerin ucapan dia"
(Namakamu) berhambur kepelukan iqbaal "baal...makasih ya, tanpa adanya kamu aku pasti hidup bersama lelaki brengsek itu"
"Sama sama sayang"
Habis
I know ini gaje, garing, banyak typo dan dikit banget. Maaf ya, otaknya lagi gak tau kemana.
Jangan lupa baca cerita baru aku ya
Dijamin masih anget wkwk.
Vote dan komennya jangan lupa✨Gak vote, gak next:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah iqbaal ( 2018 )
FanfictionPart 1 and Part 2 Anda siap menyiapkan mental, kebaperan, ke marahan, ke emosian, ke senengan untuk membaca sebuah cerita abal abal dari author ? Don't copas copas, ini story makek otak!! RANK 1 IN #idr (15 Nov 18) RANK 2 IN #iqnk (06 Des 18) RANK...