1 bulan kemudian
Kiara kini siap dengan seragam sekolahnya. Meskipun umurnya sekarang masih 3 tahun, (namakamu) berinisiatif memasukan putri kecilnya ditaman kanak kanak supaya mendapat pendidikan di usia yang sangat dini.
Kiara menghampiri (namakamu) yang sedang sibuk didapur, rutinitas paginya adalah membuatkan sarapan.
"Unda...Ayo belangkat, kiala nanti telat" (namakamu) menghentikan aktivitasnya ketika baru sadar jika ada kiara yang berdiri di belakangnya. (Namakamu) membalikan badanya, ia duduk jongkok di depan kiara sambil mengatur rambut putrinya itu yang sedikit berantakan.
"Kiara berangkat sama maid ya sayang...bunda mau keluar ke rumahnya tante salsha"
Kiara mengerucutkan bibirnya lalu kembali bertanya pada sang bunda "kiala liat unda kok gak pelnah kelja?"
Alasan (namakamu) tidak lagi bekerja di tempat iqbaal setelah kejadian itu untuk membuat (namakamu) bisa melupakan iqbaal dan kejadian yang menimpanya itu. Dan sekarang ia sibuk bekerja dikantor salsha sebagai karyawan biasa, hal itu dilakukan untuk mencari nafkah untuk dirinya dan kiara.
Dan terakhir kalinya ia melihat iqbaal 1 bulan yang lalu, dimana pria itu mengajak kiara jalan jalan namun di ketahui olehnya, ia tak membiarkan putri kecilnya dibawa oleh pria yang sekarang masih ia benci.
Semenjak 1 minggu iqbaal menghilang dari pandangan kiara, kiara pasti menanyakan dimana sosok ayah pura-puranya itu. Namun (namakamu) bersikap tegas pada kiara ketika putrinya menanyakan hal yang menyangkut iqbaal dengan membentaknya. Hal itu berhasil membuat kiara takut bertanya lagi sampai sekarang, padahal ia sangat sangat rindu sosok iqbaal.
Pertanyaan kiara tak dijawab oleh (namakamu). Kiara pasti marah jikalau ia mengetahui bahwa (namakamu) tidak bekerja di tempat iqbaal lagi, jika (namakamu) mengatakan bahwa dirinya bekerja ditempat salsha. Kiara pasti bertanya "Kenapa gak di kantor ayah? Kenapa unda pindah kerja?" jika hal itu terjadi malah membuat (namakamu) menjadi tambah pening.
(namakamu) mengalihkan topik pembicaraan "mm kiara ditunggu tuh sama maid"
"Kenapa sama maid? Kiala maunya sama undaa" (namakamu) menghembuskan nafasnya ketika kiara minta ia yang mengantarnya untuk sekolah.
(Namakamu) membalikan badanya lagi untuk mematikan kompor yang tadinya menyala, ia balik badan lagi dihadapan kiara.
"Yaudah... Bunda antar kiara ya" Gadis cilik itu menguali senyum gembira setelah bundanya mau untuk mengantarkannya.
***
Setelah sampai di depan gerbang, (namakamu) mengecup pipi kiara dan mengelus rambut pendeknya dengan lembut "Kiara nanti kalau pulang nunggu maid ya sayang, jangan ikut orang yang nggak kiara kenal"
"Siyapp unda!"
Sedangkan disisi lain, seorang pria ber-jas kantoran menunggu untuk (namakamu) pergi dari sana . ia menunggu di dalam mobil pribadinya dengan ditemani sahabat karirnya, bastian.
Pria berambut kriting itu bingung kenapa iqbaal mengajaknya dan memberhentikan mobil tak jauh dari taman kanak kanak dimana kiara sekolah disitu. Ia menanyakan hal ini kepada iqbaal supaya kebingungannya dapat terobati
"baal lo ngapain ke sekolah paud? Lo mau nyulik anak?"Bukannya menjawab pertanyaan dari bastian, iqbaal malah turun dari mobil setelah melihat (namakamu) pergi dari sana. Ia melangkahkan kakinya cepat untuk menyusul kiara sebelum gadis kecil itu masuk kedalam sekolah.
Bastian memandang iqbaal aneh, ia pun tak ambil pusing, bastian memutar radio yang ada di mobil mewah iqbaal.
Kiara ingin memasuki paud. Namun Langkahnya terhenti ketika melihat iqbaal berlari menghampirinya dari kejauhan, dengan spontan kiara berteriak gembira "Ayahh iqbaal!" Kiara merentangkan tanganya menyambut pelukan dari iqbaal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah iqbaal ( 2018 )
FanfictionPart 1 and Part 2 Anda siap menyiapkan mental, kebaperan, ke marahan, ke emosian, ke senengan untuk membaca sebuah cerita abal abal dari author ? Don't copas copas, ini story makek otak!! RANK 1 IN #idr (15 Nov 18) RANK 2 IN #iqnk (06 Des 18) RANK...