Jangan lagi

9.3K 908 15
                                    

Iqbaal membuka matanya pelan-pelan ketika sinar matahari tanpa permisi memasuki kamar privatnya lewat celah gorden yang terbuka.

Ia merasakan tak ada sehelai benang yang melekat di tubuhnya. dan benar saja, ketika dirinya melihat badanya ia terkejut dengan penampilannya sekarang. Dengan cepat iqbaal menutup tubuhnya sendiri dengan selimut putih disana takkala melihat sepasang mata yang memandangnya dengan tatapan marah.

Ia benar-benar bingung kenapa (namakamu) berada di ruangan yang hanya dirinya sajalah yang tahu. Apa yang semalam ia perbuat hingga membuat wanita itu menangis sambil memeluk erat kakinya sendiri.

Keadaan (namakamu) saat ini sangatlah acuh tak acuh. Rambut yang berantakan serta mata yang sembab akibat tangisan yang tak berhenti semalaman.

Iqbaal mencoba mendekati (namakamu) yang kini terduduk dipojok kamar masih dengan menutupi tubuh nya yang telanjang dengan selimut.

Iqbaal duduk jongkok persis didepan (namakamu) yang kini sedang menatap matanya tanpa mengalihkan pandanganya sedikitpun. Ekspreksi (namakamu) tak bisa ditebak, ia benar benar hancur hari ini.

"Kamuu ken-"

"MENJAUH LO BAJINGAN! OM OM GILA!" Ucapan iqbaal terhenti ketika wanita yang ada dihadapanya ini mendorong dada bidang iqbaal dengan sekuat tenaga hingga membuat pria itu terjungkal ke belakang.

Iqbaal tak mengerti apa yang membuat (namakamu) benci kepadanya, tatapan (namakamu) kini berubah dipenuhi dengan amarah. (Namakamu) menoleh kearah kaca yang menempel di dinding untuk melihat dirinya sendiri. Beberapa bercak merah membekas di lehernya, siapa lagi kalau bukan kelakuan iqbaal semalam.

Setelah melihat bercak itu (namakamu) menangis sejadi-jadinya. Iqbaal membiarkan (namakamu) memukuli lengannya, ia berdiam diri setelah tahu apa yang terjadi semalaman.

"Brengsekk lo baal! I hate you!" Yang iqbaal ingat adalah semalam ia minum 5 gelas wine lalu mengajak (namakamu) keruanganya dengan kondisi yang terpengaruh alkohol.

"Semalem lo hancurin gue! Bajingan lo! Gue tau kalau gue udah gak perawan lagi, tapi harusnya lo mikir kalau gue bukan wanita murahan diluar sana yang bisa dibayar pakai uang untuk menyincipi tubuhnya"

Iqbaal menggenggam tangan (namakamu) meskipun yang digenggam tanganya berusaha melepaskan tangan iqbaal.

"Saya bakalan tanggung jawab (nam), saya bakalan nikahin kamu"

(Namakamu) tersenyum miring "Oh gue tau, lo ngelakuin gini karna lo ingin balas dendam kan ketika ajakan lo jadi suami gue, gue tolak? Jawab anjing!" Air mata (namakamu) kembali mengalir, ia sangat membenci pria yang ada dihadapanya ini, yang membuat dirinya ternodai semalam.

"Nggak (nam). Kemarin saya minum wine, dan ya...saya gak ke kontrol"

(Namakamu) mendekatkan wajahnya kewajah iqbaal sambil menatap mata iqbaal dengan tatapannya yang tajam.

"Dengerin gue! Cowok peminum kaya lo, gak pantes jadi ayah yang baik bagi kiara"

"Bejat lo baal!"

Plak!

Seketika iqbaal memegangi pipinya yang ditampar oleh (namakamu) sekencang mungkin, kata kata yang terakhir (namakamu) lontarkan sangat menusuk dihatinya. Padahal, ia berusaha yang terbaik untuk menjadi ayahnya kiara. Dia sayang sama gadis mungil itu, apalagi sama ibunya yang kini telah ia nodai. Hanya ada satu persen untuk menemui kiara setelah kejadian ini, mungkin tak ada sepersenpun (namakamu) memberi kesempatan iqbaal untuk bertemu kiara.

(Namakamu bangkit ia mengambil tas nya lalu hendak ingin pergi, namun langkahnya ditahan oleh iqbaal.

"(Nam) please maafin saya, saya berani nanggung ini semua" iqbaal menjatuhkan dirinya tepat dihadapan (namakamu).

Ayah iqbaal ( 2018 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang