Tok. ....tok....tok...
Mendengar suara ketukan pintu, (Namakamu) bergegas berlari kearah pintu untuk membukakan seseorang yang entah siapa itu datang di siang bolong seperti ini.
Setelah pintu terbuka, (Namakamu) terkejut ketika mendapatkan ari yang tengah berdiri tegap di hadapanya.
"Ngapain lo kesini?" Ari berdehem, ia mengedarkan pandanganya kearah dalam rumah (Namakamu), rupanya pria itu mencari seseorang.
"Izinin aku ngajak kiara pergi" Ucapnya.
(Namakamu) berdecih, ia menggeleng, tak membiarkan anaknya diajak oleh mahluk yang sangat ia benci dimuka bumi ini.
"Gue gak akan nyerahin kiara untuk lo, sedetik pun itu!"
Ari meraih kedua tangan (Namakamu), ia menggenggamnya dengan erat meskipun (Namakamu) berusaha untuk melepaskanya "Plis izinin, aku kangen sama kiara. Kalau kamu nggak percaya, Kamu boleh ikut"
Belum mendapatkan jawaban, suara cempreng dari kiara menggema didalam rumah ketika sepasang netranya melihat ari.
"Papaaaa!" Pandangan ari langsung tertuju pada kiara yang kini berlari kearahnya dengan merentangkan tangan. Ari merentangkan tanganya, mengambil aba aba untuk memeluk kiara.
"Hap!" Ari menggendong kiara dan mencium kedua pipinya dengan gusar, pria ini sangat merindukan kiara , darah dagingnya sendiri meskipun dulu pernah ia lontarkan begitu saja.
"Kiara turun sayang" (Namakamu) mencoba mengambil alih kiara dalam gendongan ari. Namun, tanganya ditepis lembut oleh ari.
"Biarin gini. Tanpa kamu ketahui, kiara pasti kangen sama ayah kandungnya"
(Namakamu) menghela nafasnya pasrah, ia membiarkan kiara digendongan ari "Kiara mau jalan jalan sama papa nggak?"
"Mauuu! Kiala udah lama gak jalan jalan, bunda juga ikut ya pa"
"Ki-"
Ari memotong ucapan (Namakamu) "Stt...udahlah, ini keinginan kiara. Kamu jangan nolak, lagian cuman sekali doang"
"Iya, 30 menit tapi"
***
"Baal, hei bangun" Tadi pagi subuh, setelah iqbaal menuju ke kediaman mika. Ia tertidur pulas di sofa wanita ini, padahal sekarang sudah jam 6 pagi.
Melihat tak ada jawaban dari mulut iqbaal, mika pun membiarkan ia terlelap untuk sementara. Mika akhirnya mengerti, iqbaal tertidur karna ia masih ngantuk pasalnya mika menyuruhnya datang pagi pagi sekali.
Wanita ini duduk dipinggir tubuh iqbaal yang sedang berbaring. Tanpa permisi, wanita ini melihat secara detail wajah iqbaal dan akhirnya membentuk sebuah senyuman.
Ia terkejut ketika tanganya ditarik oleh iqbaal menuju kepelukan hangat dari pria ini. Wajahnya bertubrukan dengan dada bidang iqbaal, ia memejamkan matanya ketika tangan iqbaal melingkar dipinggangnya.
"Enak kan aku peluk?"
Mika tak menjawab, ia hanya tersenyum. Iqbaal sepertinya tengah mengingau, pria ini tak sadar jika mika sedang ia peluk.
Entah bagaimana perasaan (Namakamu) jika mengetahui ini, pasti perih.
"Jangan kemana mana (Namakamu)"
Senyuman mika memudar, itu dikarenakan iqbaal mengingau tentang (Namakamu) didepanya. Wajahnya begitu dekat dengan iqbaal, menyisakan beberapa centi. Pria ini masih terpejam dan masih mengingau dengan menyebutkan nama istrinya berkali-kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah iqbaal ( 2018 )
FanfictionPart 1 and Part 2 Anda siap menyiapkan mental, kebaperan, ke marahan, ke emosian, ke senengan untuk membaca sebuah cerita abal abal dari author ? Don't copas copas, ini story makek otak!! RANK 1 IN #idr (15 Nov 18) RANK 2 IN #iqnk (06 Des 18) RANK...