Partty

5.5K 600 68
                                    

Di kantor ini, lebih tepatnya di perusahaan Diafakhri, Masih terlihat sangat sepi. Hanya 3 atau 2 orangan yang sudah datang dan langsung bekerja di depan komputernya masing - Masing . Bahkan iqbaal kini tak melihat bastian yang biasanya datang terlebih dahulu ketimbang dia.

Mungkin iqbaal datang terlalu pagi, Tangan kananya menenteng bekal buatan istrinya, (Namakamu). Tentu bekal itu dibuat secara spesial untuk iqbaal, agar semangat kerja katanya.

"Haii baal !" Iqbaal membalikan tubuhnya ketika mendengar suara mika yang memanggil namanya, ia tersenyum ramah pada wanita ini.

Mika menjajari tubuhya dengan iqbaal , dan mereka berdua berjalan beriringan sampai memasuki lift untuk naik ke lantai atas.

"Btw baal, Nanti dirumah ku ada pesta. Aku hari ini ulang tahunn lohh. Gak ngucapin?" Mika terkekeh, pun dengan iqbaal.

"Selamat ulang tahun ya mik, semoga makin sukses"

Mika mengucapkan rasa terimakasihnya pada iqbaal.

Iqbaal kini harus benar benar menjaga pandangannya dari dada mika yang sangat menggoda bagi pria yang memiliki Nafsu Yang tinggi, Contohnya iqbaal sendiri.

Lift terbuka lebar diiringi dengan suara bel layaknya lift terbuka pada umumnya. Menampilkan lorong panjang serta beberapa ruangan.

Mereka berjalan berdua di tempat yang sepi ini. Iqbaal sedikit menjauhkan tubuhnya dari mika, dia benar benar jaga diri. Tak mau membuat (Namakamu) sakit hati untuk kesekian kalinya walaupun sangat mustahil sang istri ada disini untuk sekarang.

"Nanti malam datang ya baal"

Iqbaal tak merasa curiga sedikit pun dengan ajakan mika. Padahal ini adalah sebuah rencana yang ia susun bersama patner nya dijauh hari, Yang tentu untuk menghancurkan iqbaal dan (Namakamu).

"Iya. Aku bakalan datang sama (Namakamu) dan kiara"

Ingin sekali berteriak sekarang juga ketika iqbaal mengucapkan itu, padahal yang mika ingin hanyalah iqbaal yang datang untuknya.

Dan pesta ini benar adanya, Mika sekarang memang benar ulang tahun. Namun ketika nanti semua teman temanya pulang, ia akan menjalankan aksinya.

Iqbaal kini mendaratkan tubuhnya di atas sofa. ia menatap mika, seolah menyuruh wanita itu duduk disampingnya. Dan mika menuruti Kode iqbaal.

"Baal... Masalahnya temen temenku banyak banget yang bawa Wine, dia pasti mabuk disitu. Kan kalau dilihat sama anak kecil kayak kiara juga gak pantes"

Iqbaal tetlihat berfikir sejenak, dan tak lama ia mensetujui apa yang mika katakan.

"Hnn oke. Aku bakalan datang sendiri disana"

Mika akhirnya melukis senyum yang sangat manis, Namun mematikan di dalamnya. Di benaknya, ia benar benar merasa sangat senang, ia yakin rencana ini akan berhasil.

"Tapi aku nggak ikutan minum Wine, biar temanmu saja yang melakukan itu"

Lagi lagi Mika dibuat kecewa, Niatnya ia ingin membuat iqbaal benar benar Tak berdaya dengan obat penidur + Wine. Tapi menurutnya, obat penidur saja juga bisa membuat rencananya berhasil.

"Okee. Nanti aku tunggu ya"

Pundak mika didorong pelan oleh iqbaal ketika wanita itu ingin mencium pipinya.

"Mik, jangan" Ucapnya.

"Hnn? maaf ya" Mika sebenarnya juga bingung kenapa iqbaal tiba - tiba berubah sikap. Padahal sebelumnya ketika ia mendaratkan bibirnya di pipi iqbaal, iqbaal biasa saja seperti yang dilakukan kapan hari lalu waktu iqbaal main kerumahnya.

Ayah iqbaal ( 2018 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang