Sebuah musibah

5.2K 775 262
                                    

Cie seneng up 2 kali sehari

Kalau punya lagu ost surga yang tak dirindukan puter biar kerasa, atau bahkan lagu sedih lainnya.

Maaf kalau ada typo, happu reading.

Malam ini (Namakamu) dan kiara pulang kembali, di temani oleh bunda rike dan teh ody. Ketika membuka pintu rumah, Ia hanya memandang iqbaal yang duduk diruang tamu dengan satu kaki yang dinaikan keatas sofa.

Iqbaal memandang mereka sementara lalu beralih ke layar handphone yang ia genggam "Le, turunin tuh kakinya. Kita bicara baik baik"

Sesuai perintah, iqbaal menurunkan satu kakinya dan membenarkan posisi duduknya, (Namakamu) menggendong kiara yang hanya diam saja berjalan kearah iqbaal untuk duduk disampingnya sedangkan bunda rike dan teh ody duduk di hadapan mereka.

"Le! Apasih yang ada di pikiran kamu sampai tega banget nyakitin (Namakamu). Untung aja maid di sini lapor ke bunda kalau kamu sering banget nyiksa (Namakamu)"

"Ck...bun, wajar dong dalam rumah tangga ada kekerasan"

Teh ody ikut geram, kemoceng yang ia genggam pun ia lemparkan tepat di muka iqbaal "Wajar apa baal? Kalau misalkan dalam rumah tangga ada perdebatan, okey wajar. Tapi kalau kekerasan itu keterlaluan. Kamu bisa bisa dipenjara karna hal ini"

Iqbaal terdiam, bahkan ia memainkan handphonenya tanpa memperdulikan ucapan tetehnya. Sampai bunda rike menggeleng nggelengkan kepalanya menghadapi perlakuan iqbaal sekarang.

"Ale, bunda ngomong serius sama kamu, Taroh dulu hape kamu di meja!" Iqbaal menghembuskan nafasnya, dengan berat hati ia meletakan benda ke sayangannya di atas meja yang ada di hadapannya.

"Oke, sekarang maunya kamu apa (Nam)?" Tanya iqbaal sambil menatap kedua mata istrinya dengan tatapan tajam.

"Aku mau kita cerai setelah anak ini lahir"

Bunda rike dan juga teh ody yang ada disana terkejut mendengar permintaan (Namakamu), bahkan iqbaal juga tak menduga jika istrinya benar benar tak main main akan hal perceraian.

"Nak, nggak segampang itu sayang"

"Iqbaal juga nggak segampang itu nyakitin aku bun...aku udah nggak tahan lagi sama anak bunda ini. asal bunda tau, iqbaal selingkuh sama asistennya, coba bunda bayangin kalau jadi aku gimana"

"Aku nggak setuju kamu cerai in aku" Ucap iqbaal lirih.

"Terus aku bakalan kamu siksa terus? Kamu nggak tau gimana perasaan aku baal, aku pengen pergi jauh dari kamu"

Iqbaal kali ini merangkai sebuah akting, Ia sok sokan bersikap lembut kepada (Namakamu) jika didepan bundannya "Sayang maafin aku, aku udah nggak lagi sama mika. Aku gak bohong"

"Halah le, kamu bohong kan? Coba kamu jujur!"

"Aku udah jujur bun, Aku nggak ada hubungan apa apa sama mika lagi. Aku udah pecat dia di kantor, dia udah meras uang aku"

Percayalah, ini hanya sebuah akting untuk mengelabui bundannya sendiri. Selain brengsek, pria ini juga sangat durhaka. Tega banget ngebohongin bunda dan tetehnya.

"Aku nggak percaya sama omongan kamu yang gak ada hasilnya! Omongan kamu tuh sampah baal"

Iqbaal kini jongkok di depan (Namakamu), mencium kedua telapak tangan (Namakamu). Namun (Namakamu) menarik tangannya kembali, seolah tak ingin disentuh oleh iqbaal sedikit pun. Tak hanya itu, wanita ini juga sedikit mendorong bahu iqbaal sampai laki laki itu hampir terjungkal ke belakang.

"Bun, aku yakin iqbaal nggak sepenuh hati minta maaf ke aku, dia bakal ngulangin lagi"

Iqbaal yang duduk membelakangi bunda dan tetehnya hanya menatap (Namakamu) tajam, seolah ingin melakukan sesuatu yang membuat (Namakamu) jera ketika istrinya terus saja mengadu akan perilakunnya.

Ayah iqbaal ( 2018 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang