7-Linfa's Plan

3K 145 0
                                    

Hari ini Linfa bersma Lida dan Fino menjemput Ayah ibu dan suami Lida di Bandara.

"Mamah" ucap Linfa lalu berjalan menuju mamahnya.

"Linfa kangen" lanjut Linfa memeluk ibunya.

"Mama juga kangen" ucap mama linfa lalu membalas pelukan Linfa.

"Selamat datang om, tante"ucap Fino lalu menyalami tangan ayah dan ibu Linfa.

Sedangkan Lida sedang menangis di pelukan Tara suaminya. Mungkin karena rindu sudah 5 bulan tidak bertemu karena Tugas Militer.

"Jangan nangis."ucap tara lembut sambil menghapus air mata di pipi istrinya itu.

"Kamu jahat, kenapa baru pulang?" Ucap Lida masih terisak di pelukan Tara.

"Kan aku udah bilang, nanti saat usia kandungan kamu sudah 9 bulan aku bakal pulang. Dan sekarang aku pulang, disana aku bukan main tapi mengabdi untuk negara kita." Ucap Tara lembut lalu mencium pucak kepala Lida berkali-kali.

"Tetep aja, aku kan butuh kamu." Jawab Lida tak mau kalah.

"Tapi sekarang aku di sini kan? Dan saat kamu persalinan nanti aku bakal nemenin kamu." Tara berusaha selembut mungkin pada Lida yang sedang sensitif-sensitifnya.

"Ehemm cie, mesra-mesraannya nanti aja kali di rumah. Malu dong ini di bandara loh."ucap Linfa menggoda Lida yang sudah mulai berhenti menangis.

Lalu ayah ibu dan fino tertawa mendengar perkataan Linfa. Setelah itu mereka masuk ke dalam mobil lalu pergi dari bandara tersebut.

Tara mengemudi mobil dan Ayah linfa duduk di samping tara, Lida dan Ibunya duduk di kursi tengah sedangkan Linfa dan Fino di kursi paling belakang.

"Bang"panggil Linfa pada Fino yang sedang Asyik bermain game di ponselnya.

"Hmm" gumam Fino tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya.

"Lo ada masalah sama Eca?"tanya Linfa.

Fino hanya menggeleng pelan tanpa mengalihkan pandangannya.

"Tapi eca aneh akhir-akhir ini.,,"

"Dan kalau gak salah denger dia bilang katanya lu boncengin cewek ya?" Ucap Linfa yang membuat Fino mengalihkan pandangannya dari layar ponsel.

Fino mengerutkan Keningnya bingung.

"Maksud lo apa lin?"

"Lo denger dari mana?" Tanya Fino.

"Pas acara PB kemaren, gue kan mau ke toilet trus gak sengaja denger Eca ngomong ke Hanzel katanya lu boncengin cewek." Ucap Linfa santay.

"Sumpah dah gue gak boncengin siapa-siapa."jawab Fino agak ngegas.

"Iye gue percaya, lo tipe orang setia. Tapi kalo lo nge Gantung Eca terus kasian Bang. Kalo suka jadiin milik lo." Kata Linfa menasehati :v.

"Heh paan lo, kayak tau yang ginian aja. Pacaran aja kagak pernah lu. Sotoy" ucap Fino lalu mengacak rambut Linfa.

Linfa memukul pelan lengan Fino setelah itu selama perjalanan pulang hanya di isi oleh keributan antara fino dan Linfa.

Setelah turun dari mobil Linfa langsung masuk ke dalam kamarnya. Ia duduk di ujung kasurnya sambil mengscrol layar ponselnya.

Linfa memilih salah satu kontak yang tertera nama Naya lalu menelfonnya.

Tuut...tuutt...

"......."

"Lo sibuk gak?"

"........"

"Ketemu yuk di Cafe deket sekolah."

Anak SMA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang