34-everything has changed (2)

2.1K 119 10
                                    

Senin Pagi
06.30

Linfa sedang sarapan bersama Mama Papa Dan kedua kakaknya.
"Kak Lida mana?" Tanya Linfa di sela makannya.

"Lagi ngirusin Fariz sama Nisha. Mereka nggak mau di tinggal." Jawab Tara seraya mengambil sarapan di atas meja.

"Lah, kakak mau kemana?" Tanya Linfa ketika melihat Tara yang hendak pergi membawa dua piring berisi makanan.

"Ke kamar. Mau nemenin Lida makan."jawab Tara kemudian berjalan menaiki tangga. Linfa pun hanya mengangguk paham.

Kini di meja makan tersisa Kakak laki-laki dan kedua orang tuanya.
"Zal,"panggil Chandra pada Lizal yang sedang makan. Lizal pun menghentikan makannya lal u memandang Ayahnya itu.

"Kenapa pah?"

"Papah ada rencana jodohin kamu."

Ohokkkk..

Seketika Linfa dan Lizal tersedak berjamaah.

"Aduh makan yang pelan dong."ujar Riyanti lalu mengambilkan minum untuk kedua anaknya itu.

"Papah apa-apaan sih? Main jodoh jodohin gitu. Emang Lizal segitu nggak lakunya apa?" Kesal Lizal setelah meminum minuman yang di bawa Riyanti tadi. Sedangkan Linfa, ia hanya terdiam menahan tawanya karena melihat ekspreksi Lizal.

"Lihat usia kamu berapa? Hampir 30 kan? Kamu mau jadi bujang lapuk?"

Seketika tawa Linfa pecah. Entah mengapa mendengar kata Bujang Lapuk begitu lucu di telinganya.

Beberapa saat kemudian tawa Linfa reda. Keadaan hening. Chandra maupun Lizal menatap Linfa tidak suka.
"M maaf. Silahkan lanjutkan." Ujar Linfa lalu melanjutkan acara makannya.

"Ck.. Lizal baru 28 papah. Lagian Lizal belum kepikiran kesana. Lizal masih mau kerja."

"Kerja apalagi sih? Sudah mapan. Umur sudah matang.Perusahaan sudah punya. Jadi nunggu apa lagi? Jangan bilang kamu Homoseksual?!" Ujar Chandra dengan tatapan curiga.

Lizal pun melebarkan matanya.
"Ya Allah pah.. yang bener aja. Lizal normal kok. Cuman Lizal lagi nyari yang cocok aja."

"Emang kamu mau yang kaya gimana ha?!"

Lizal terdiam. Urusan cewek dia paling sulit. Karna seumur hidupnya ia baru menyukai cewek 1 kali dan itu saat ia masih SMA.sampai sekarang ia masih belum berani mengungkapkannya.

"Pah kak Lizal udah punya pacar.Dia penjaga UKS di sekolah Linfa. Cantik banget loh pah. Orang Cina lagi!" Sela Linfa sambil berdiri membawa piringnya yang sudah kosong.

"Diem kamu!" Ucap Lizal.

"Idih emang bener kan?"

"Anak kecil sok tau aja!"

"Emang tauuu.. week" ujar Linfa sambil menjulurkan Lidahnya. Ia memang sangat senang menggodak kakak laki-lakinya ini.

"Emang bener?"tanya Chandra membenarkan ucapan Linfa barusan.

"B bukan pah. Belum jadi pacar. Masih PDKT" ujar Lizal malu-malu seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kita liat aja perkembangan kamu. Kalau kamu nggak bawa calon kerumah berarti terpaksa papa jodohin kamu!"

"Papah nggak menerima penolakan!" Lanjut Chandra sebelum Lizal membuka mulutnya untuk menjawab. Ia pun hanya pasrah.

"Yaudah kamu lanjutin makannya. Papa mau anter Linfa ke sekolah dulu." Pamit Chandra kemudian bangkit dan meninggalkan meja makan.

Disana tinggalah Lizal yang masih diam mematung dan ibunya yang membereskan sisan sarapan tadi.

...

Anak SMA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang