25-Masa lalu Hanzel

2.2K 108 4
                                    

"Mba tut, mama papa kapan sampainya?" Tanya Hanzel pada salah satu pembantunya.

"S sepertinya sebentar lagi non." Jawab pembantu itu yang biasa di panggil tut.

"Mba, mama kan sangat suka Omurice, gimana kalo kita bikin omurice mba? Mba tut mau bantuin Hanzel kan?" Tanya Hanzel sangat semangat.

Mba tut pun mengangguk. Kemudian Hanzel menarik tangan mba tut menuju Dapur. Disana Hanzel mulai mengambil semua bahan yang di perlukan. Sebenarnya Hanzel tidak bisa memasak. Paling dirinya hanya membantu memotong atau melakukan yang mudah-mudah. Selebihnya mba tut yang menangani.

Ayah dan Ibu Hanzel memang jarang di rumah. Mereka selalu sibuk bekerja. Dalam satu tahun biasanya mereka pulang hanya 2-4 kali saja.

Bukannya tidak sayang pada Hanzel, tapi pekerjaan memang selalu menuntut mereka.

Hanzel memang masih duduk di bangku kelas 6 SD sekarang.Berangkat dan pulang sekolah selalu di antar jemput oleh Supirnya. Setelah pulang sekolah Hanzel rutin mengikuti Les dan Kursus.

Dan hari ini, Ayah dan Ibu Hanzel akan pulang dari New York. Maka dari itu Hanzel sangat bersemangat. Ia sampai membolos Les demi memasakkan Omurice untuk Ibunya.

...

"Yey akhirnya jadi!" Pekik Hanzel setelah Omuricenya telah siap di atas piring.

Hanzel menghiasi Omuricenya dengan pernak pernik sayuran dan ia gambar menyerupai beruang menggunakan saos.

Hanzel melirik ke arah jam dinding dan baru menunjukan pukul 16.00.

"Lebih Baik Hanzel mandi dulu ya mba tut. Siapa tau nanti setelah mandi mama sudah di rumah." Pekik Hanzel kemudian berlari ke kamrnya untuk mandi.

Mba tut memandang Hanzel dengan sangat iba. Ia sebenarnya tidak tega. Ia takut jika Hanzel harus merasakan kekecewaan lagi. Karna sudah berunglang kali ini terjadi. Orang tua Hanzel menjanjikan untuk pulang, namun itu hanya omong kosong. Mereka bahkan nyaris tidak pernah pulang.

....

17.30

Hanzel sudah duduk diatas meja makan selama 1 jam . Ia tidak henti-hentinya melihat Jam dinding. Namun Mama ataupun Papanya belum muncul juga.

"Mba tut, coba telfon Mama. Siapa tau sudah di bandara." Ujar Hanzel dengan tangan yang masih terlipat rapi di atas meja.

Maba tut pun mengangguk. Kemudian mengambil telfon rumah lalu mulai mencoba menelefon ibu Hanzel.

.
.
.

"Tidak di angkat non." Ujar Mba tut sendu.

Wajah Hanzel langsung berubah sedih.

19.00

.
.
.

20.00

.
.
.

21.30

Hanzel masih setia duduk di meja makan. Sebenarnya ia tertidur dengan membenambakan wajahnya di kedua tangannya yang ia lipat diatas meja.

"Non"

"Non bangun non. Tidur di kamar saja ya non. Nanti badannya sakit non" ujar mba tut sambil mengguncang tubuh Hanzel.

Hanzel terbangun. Dan hal pertama yang ia lihat adalah jam  dinding.

"Mba, mama dimana?"tanya Hanzel.

Wajah mba Tut terlihat bingung. Ia binging mau menjawab apa. Pasalnya ,ibu Hanzel baru saja menelefonnya saat Hanzel sedang tertidur dan ia bilang kalu Hanzel tidak usah menunggunya,dirinya tidak jadi pulang karena ada urusan bisnis mendadak.

Anak SMA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang