Seperti yg sudah di rencanakan, Linfa dan yg lainnya pergi menjenguk Eca bersama-sama. Naya bersama Raka, Daren bersama Kevin. Samuel sendiri dan Linfa akhirnya bersama Seli naik motor. Karena Hanzel bersama Gafin.
Ya Akhir-akhir ini Hanzel terlihat begitu penurut. Dia tidak terlalu keras dan agresif seperti dulu pada Gafin. Apa Hanzel mulai luluh?
Entahlah.
...
"Eca, gue kangen"ujar Linfa lalu memeluk Eca yang tengah duduk di atas ranjangnya dan kemudian di susul oleh Hanzel,Seli dan Naya.
Eca tersenyum.
"Gue juga, gue denger katanya kak Valle di keluarin dari sekolah?" Tanya Eca.Ke empat sahabatnya yang semula tersenyum pun langsung menampilkan wajah kesal mereka ketika mendengar nama Vallery.
"Iya dia keluarin! Seharusnya dia di penjara! Ini kan udah termasuk percobaan pembunuhan!"kesal Linfa lalu di angguki oleh Seli, Hanzel dan Naya.
"Oh apa kita tuntut aja ya?!" Ujar Hanzel girang.
"Atau kita culik aja?!" Kata Naya bersemangat.
"Nanti kita bawa dia ke hutan!" Lanjut Seli tak kalah semangat.
"Lalu kita bakar. Trus kita tinggalin di sana biar di makan sama macan!" Timpal Linfa dengan wajah menyeringainya. Mereka berempat benar-benar gila dengan rencana ngawur mereka itu.
Raka,Kavin dan Daren pun hanya menggeleng-gelengkan kepala mereka.
"Trus, apa bedanya kalian sama dia?."Sela Kevin setelah mendengar rencana Hanzel dan yg lainnya.Linfa,Naya,Seli dan Hanzel pun terdiam.
"Yah abisnya gue kesel sih! Masa cuma di keluarin dari sekolah!" Cerca Seli dengan memonyongkan bibirnya."Yaudah lah, gue yakin Karma masih berlaku kok." Ujar Raka.
Lalu semua yang ada di ruangan itu pun tersenyum. Menyetujui perkataan Raka.
...*Setelah keluar dari ruangan Eca
"Yaudah kita pulang dulu ya." Pamit Naya lalu diangguki oleh semua kemudian keluar bersama Raka hendak pulang. Lalu di susul oleh Kevin dan Daren. Dan disana hanya tersisa Hanzel,Seli dan Linfa.
"Lo langsung pulang kan Sel?"tanya Linfa pada Seli. Rencananya, ia mau nebeng Seli sekali lagi.
"Gue nggak langsung pulang sih, gue masih ada urusan." Ujar Seli.
"Yaudah lo ikut gue aja gimana?"tawar Hanzel seraya memandang Linfa.
"Ogah ah, gue nggak mau jadi nyamuknya lo sama siapa tuh kekasih lo." Tolak Linfa. Ya, secara Hanzel pasti pulang bersama Gafin dan Linfa tidak mau jadi obat nyamuk diantara mereka berdua.
"Eh monyet lu! Gue gak ada apa-apa sama dia." Elak Hanzel mulai nge-gas.
"Yah pokoknya lo pulang aja deh sono. Gue gampang dah nanti bisa pesen gojek." Ujar Linfa sembari mengotak atik layar ponselnya.
Hanzel mendengus.
"Yaudah deh, gue pulang duluan ya." Pamit Hanzel kemudian berjalan menuju mobilnya yang sudah terparkir di luar RS."Gue juga duluan ya lin, bay.."pamit Seli kemudian ikut keluar. Linfa pun mengangguk. Dan kini hanya tersisa dirinya saja. Pasalnya Samuel juga belum keluar dari ruangan Eca. Entah apa yang Samuel bicarakan dengan Fino.
Linfa pun segera bergegas keluar dari sana untuk menunggu ojek yg telah ia pesan tadi.
Linfa tengah berdiri di pinggir trotoar untuk menunggu Ojek pesannya datang,namun tiba-tiba sebuah motor besar berhenti tepat di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak SMA (TAMAT)
Novela Juvenil[1st book] Isinya pait manis kisah anak SMA. Mulai dari perjuangan sampai yang di sia-siakan. ... -Linfa Nacandra Paling Manis,agak bawel,Penyayang, otaknya sedikit di atas rata-rata,dan doyan makan. -Davira Adanaya Paling Cantik,Pinter,kalem,dewas...