LINFA POV'S
Hari ini adalah hari dimana gue dandan kaya orang gila!. Iya hari ini lomba PSB (pagelaran seni busana).
Gue pilih tema yang simpel aja sih.Gue pake baju adat Papua. Kenapa Papua?
Karna gue terlanjur jatuh cinta sama kebudayaan mereka. Gue ini orangnya suka Traveling, dan kebetulan liburan akhir semester kemaren gue abisin di sana. Sebenernya gue ke sana karna mama gue lagi di pindah tugasin disana selama dua bulan.
Kembali ke masalah awal! Jantung gue udah gak karuan rasanya. Sekarang gue di Backstage lagi nunggu giliran gue maju ditemenin sama ke tiga sahabat bangsyat gue.
Naya berdiri di depan gue "Berhubung nomor undian lo 10, jadi make up lo gue remake dulu ya."ucap Naya lalu membuka kotak make up nya.
"Gue deg-deg an nih"ucap gue.
Hanzel mengambil kedua tangan gue yang lalu menggenggamnya erat.
"Lo harus tenang. Saat lo maju nanti lo harus percaya diri ok?" Ujar Hanzel mencoba nyemangatin gue. Gue cuma ngangguk lalu gue melirik ke arah Eca.
"Ca! Lo gak semangatin gue nih?" Ujar gue pada Eca yang sedari tadi diam.
Eca terkejut.
"Eh.. iya se semangat Lin!" Ucap Eca terbata-bata.
"Lo aneh Ca! Kaya ada yang lo sembunyiin deh dari gue!" Ucap gue. mendengar itu Eca langsung gelagapan dan kebingungan.
Suasan hening sesaat sampe Eca buka suara "Mmm Lin! Se sebenernya gue mau tanya sesuatu sama lo." Ujar Eca ragu.
Gue mendongkakan ke arah Eca dan mengangkat satu alis.
"Kenapa?" Tanya gue santai.
"Anu..lo punya hubungan ap-" belum sempat Eca meneruskan pertanyaannya, gue udah dipanggil dulu oleh MC yang gak lain adalah Seli.
"Lin! Siap-siap abis ini giliran lo" ucap Seli menginterupsi.
Gue berdiri lalu memeluk ke empat sahabat gue.
"Gaes,doain gue ya"ucap gue yang masih memeluk ke empat sahabat gue kemudian berjalan mengikuti Seli dari belakang.
"Sel, gue norak gak?" Tanya gue pada Seli.
Seli menggeleng cepat "Lo cantik" jawab seli.
"Oke gue ke Depan dulu ya," lanjut Seli lalu maju ke Depan panggung selaku MC acara tsb.
"Baiklah hadirin. Setelah penampilan dari Stevia kelas XI IPS 1 dengan tema baju Japanisenya. Kini kita sambut peserta terakhir dari kelas XI IPA 2, Linfa Nachandra dengan Tema baju Papuanya. Beri tepuk tangan yang meriah." Sorak Seli yang kemudian di sambut tepuk tangan meriah.
Penonton sebelah kanan panggung udah bersorak paling semangat sambil bawa spanduk LINFA JUARA. Malu-maluin banget! Siapa lagi kalau bukan Bobby!.
Sedangkan bebrapa peserta dan penonton cewek mulai berisik membicarakan tema yang gue pilih.
Setelah menarik nafas panjang, gue akhirnya berjalan sangat pelan menutupi kegugupan gue.
...Setelah penampilannya, Linfa langsung berjalan kembali ke arah Backstage.
Penampilan Linfa termasuk paling memukau, karna badan Linfa yang Bagus di balut dengan baju khas papua yang indah dan wajahnya yang manis di poles dengan make up dengan porsi yang pas.
"Linfaaaa lo keren sumpah!" Teriak Naya, lalu memeluk linfa.
"Iya, lo keren banget!"lanjut Hanzel.
Tak selang Lama Seli pun ke situ untuk memuji penampilan sahabatnya itu.
"Linfa!, gue yakin lo menang" ucap Seli yang baru datang.
"Makasih temen-temen, oh iya Sel emang kalo menang dapet apa?" Tanya Linfa santai.
"Pokoknya kalo lo menang, lo bakal ngewakilin sekolah kita buat lomba busana tingkat Nasional." Jawab Seli semangat.
"Moga-moga gue kalah" gumam Linfa kecil namun masih bisa di dengar oleh sahabatnya.
Sahabtanya hanya tertawa kecil.
"Oh iya ca, lo tadi mau ngomong apa?"tanya Linfa pada Eca.
"Mmm gak jadi lin" jawab Eca.
"Lo yakin?"tanya Linfa yang lalu di balas anggukan oleh Eca.
"Yaudah" jawab Linfa santai.
...
Setelah lomba selesai.
Seperti biasa linfa pulang menggunakan Taxi, dia bergegas berjalan ke Halte depan sekolah.
"Lin, lo pulang sama siapa?" Tanya Naya, lalu menggandeng tangan Linfa dari belakang.
Linfa menggidikan bahunya.
"Paling Taxi, mama gue pulang besok." Ucap Linfa santai.
"Gue temenin ya, sekalian gue nunggu jemputan" ujar Naya lalu menarik tangan Linfa dan duduk di kursi halte sekolah.
Linfa dan Naya duduk di kursi halte sambil bercerita tentang penampilan Linfa tadi.
"Mmm Lin lo ngerasa aneh gak sih sama si Eca?" Tanya Naya.
"Aneh gimana?" Tanya Linfa balik.
"Ya aneh, biasanya dia yang paling berisik tapi.... beberapa hari ini dia jadi agak murung gitu. Dan anehnya kata Hanzel dia kaya ngehindar dari kak Fino." Jelas Naya.
"Gue juga sebenernya curiga sih. Dia kaya gimana gitu sama gue." Ucap Linfa.
"Apa perlu kita selidiki?" Tanya Naya.
Linfa mengangguk pelan.
Next>>
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak SMA (TAMAT)
Fiksi Remaja[1st book] Isinya pait manis kisah anak SMA. Mulai dari perjuangan sampai yang di sia-siakan. ... -Linfa Nacandra Paling Manis,agak bawel,Penyayang, otaknya sedikit di atas rata-rata,dan doyan makan. -Davira Adanaya Paling Cantik,Pinter,kalem,dewas...