46-sweet escape

1.9K 125 18
                                    

18.24
Samuel dan Linfa duduk di pinggir air mancur dekat taman kota. Sudah beberapa jam sejak perceraian orang tua Samuel. Dan kini Samuel memilih melarikan diri ke sini. Rasanya mau lari saja dari kenyataan. Dia benar-benar merasa hancur dan frustasi.

Sedangkan Linfa, cewek itu malah sibuk menangkapi nyamuk yang sedari tadi menciumi lengan dan pipinya.

Samuel sejak datang ke sini kerjaannya hanya diam dan menghela. Itu membuat Linfa bingung,mau menegur Sam tapi merasa tidak enak. Pasti perasaan Sam saat ini sedang hancur dan frustasi. Tapi di sisi lain kalau berdiam diri seperti ini terus bisa-bisa tubuh Linfa penuh dengan bekas ciuman nyamuk.

"Mm kak!" Tegur Linfa masih sibuk menggeplaki nyamuk di lengannya.

Samuel memalingkan wajahnya ke arah Linfa.
"Hmm?"

"Aduuhh, kita mau sampai kapan nih disini?" Tanya Linfa sambil menggaruk tangannya yang mulai bentol-bentol akibat gigitan nyamuk.

Samuel melihat ke sekeliling. Gelap dan Sepi.
Tidak terasa sudah selarut ini. Sam kembali melirik  Linfa. Cewek itu sibuk menggeplaki nyamuk yang hinggap di tubuhnya.

Sam membuka jaketnya lalu memasngkannya di tubuh Linfa. Linfa terdiam.

"Sorry ya gara-gara gue lo malah jadi sasaran nyamuk." Ujar Samuel merasa bersalah.

Linfa tersenyum.

"Gak papa kok. Sekarang perasaan lo gimna? Udah baikan?"

Samuel tersenyum.
"Lumayan."

"Trus sekarang kita mau ngapain?" Tanya Linfa sebelum keadaan kembali hening.

"Pulang." Jawab Samuel.

"Lo yakin mau pulang? Lo beneran udah gak papa?" Tanya Linfa khawatir.

"Jadi mau kemana?" Sam malah bertanya balik. Jujur, kalau sekarang ia pulang kerumah itu akan membuat ia semakin frustasi dan terpuruk.

Linfa melipat tangannya di depan dada seraya berfikir tempat apa yang cocok mereka kunjungi.

Lalu sebuah tempat terlintas di pikiran Linfa. Cewek itupun tersenyum lalu memandang Samuel.

"Pasar Malem! Gimana kalo kita ke sana?" Tanya Linfa antusias.

"Boleh."

Linfa pun kembali tersenyum. Lalu cewek itu mengambil tangan Samuel dan menariknya.

"Ayo!" Ujar Linfa semangat.

...

"Kita mau ngapain ke sini?" Tanya Samuel setelah sampai di pasar malam.

Linfa pun tampak tidak meggubris ucapan Samuel dan malah fokus memperhatikan Salah satu wahana yang ada di pasar malam itu.

"Kak naik itu yuk!" Ajak Linfa seraya menunjuk wahana Kora-Kora.

Samuel menelan ludahnya. Belum sempat ia menjawab, Linfa sudah menariknya lebih dulu ke tempat pembelian tiket.

"Anu gu..."

"Nanti aja kak, kakak tunggu sana, gue beli tiket dulu!" Cewek itu benar-benar tidak mau mendengarkan penjelasan Samuel.

Samuel pun mengehla pasrah ketika gadis itu sudah membeli 2 tiket untuk dia dan dirinya. Jujur, Samuel takut menaiki wahana yang satu ini. Ia trauma dengan kapal. Dulu, saat dia berusia 10 tahun dia pernah menaiki kapal Ferry dan naasnya dia terjatuh dari kapal itu ke lautan lepas. Untung saja dia bisa di selamatkan.

Linfa memilih tempat duduk yang paling ujung dari kapal itu. Paling ujung, berati paling menyeramkan.  Alat pengaman sudah di pasangkan dan kapal itu siap mengayun.

Anak SMA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang