Keesokannya...
Kantin
"Acara Queen and Kingnya semua wajib ikut, Nanti di puncak acara bakal ada penobatan King and Queen 2019." Jelas Seli sambil memakan kripiknya.
"Bukannya Tahun kemarin khusus buat kelas 3 doang yak? Tahun sekarang ikut semua? Gue kayaknya gak ikut ah. Males." Ujar Linfa kemudian menyeruput minumannya.
"Ck Ikut aja Lin. Tenang aja gue yang make over lo kok." Bujuk Naya. Linfa tak merespons. cewek itu malah bersikap sok cuek. Suasana hatinya sedang sangat jelek hari ini.
"Oh iya, BTW temannya apa? Atau terserah?" Lanjut Naya.
"Terserah aja sih." Jawab Seli.
Mereka berempat mengangguk.
"Gue mau pake gaun yang paling oke. Biar gue sama kak Raka jadi Queen dan Kingnya." Ujar Naya semangat.
"Terserah lo aja deh.." jawab Hanzel malas.
"Oh iya BTW hubungan lo sama kak Samuel gimana?" Tanya Naya.
Brak..
Linfa menancapkan garpu itu ke atas meja. Rasanya jengkel sekali harus mengingat Cowok itu!.
Kemarin apa-apaan sikapnya itu?! Memangnya Linfa berbuat salah? Kenapa dia bersikap cuek dan acuh padanya?.
"Eh lo ada masalah?" Tanya Naya hati-hati.
Linfa tidak menjawab. Ia memilih berdiri dan pergi dari sana. Dongkol sekali rasanya. Ia bahkan menghentak-hentakkan kakinya dilantai.
"Lagi PMS yak?" Bisik Eca.
"Keknya lagi berantem sama kak Sam deh." Timpal Seli.
"Masa sampe segitunya sih? Meja juga jadi korban." Lanjut Hanzel.
Mereka berempat pun menggeleng keheranan.
....
Sepanjang perjalanan Linfa terus saja ngedumel tidak jelas. Biarlah orang-orang bilang kalau Linfa gila gara-gara bicara sendiri.
Sangking sibuknya ngedumel tidak jelas, cewek itu sampai tidak memperhatikan langlahnya. Dan akhirnya...
Brukk
Kaki Linfa tersandung tong sampah. Alhasil cewek itu tersungkur ke depan.
Untung saja koridor ini sepi jadi tidak ada yang melihat kejadian tadi. Kalau tidak Linfa pasti sudah sangat malu.
Linfa berdiri kemudian berjalan ke kursi yang ada di samping tong sampah itu. Ia duduk di sana. Cewek itu memeriksa lututnya yang terasa perih dan pegal.
Benar saja, ternyata sedikit lebam dan keluar darah. Tidak banyak sih. Tapi tetap saja sakit.
"Sial banget sih gue.." gumam cewek itu sambil meniupi lututnya yang berdarah.
"Lo kenapa?" Tanya seseorang dari arah depan Linfa. Linfa mendongkakan wajahnya agar dapat melihat siapa orang itu.
Dan ternyat itu Samuel. Cowok itu!. Kenapa sok peduli lagi sih? Mana sikap cueknya yang kemarin?.
Cowok itu berjongkok. Ia memegang kaki Linfa untuk memeriksa Lutut cewek itu.
"Lo kenapa?" Tanyanya datar.
"Menurut lo!"
Cowok itu tak menjawab lalu tangannya mengambil sesuatu dari saku celananya.
"Makanya kalo jalan liat-liat." Ujarnya lagi seraya membersihkan lutut Linfa menggunakan sapu tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Anak SMA (TAMAT)
Genç Kurgu[1st book] Isinya pait manis kisah anak SMA. Mulai dari perjuangan sampai yang di sia-siakan. ... -Linfa Nacandra Paling Manis,agak bawel,Penyayang, otaknya sedikit di atas rata-rata,dan doyan makan. -Davira Adanaya Paling Cantik,Pinter,kalem,dewas...