47-new neighbor

2.2K 122 43
                                    

Dengan langkah yang gusar Jj masuk ke dalam rumah nya. Sepanjang perjalanan ia terus menerus melamun. Bahkan saat Security dan pembantu menyapa pun Jj tidak menggubrisnya.

Ucapan Linfa masih saja terngiang di kepalanya. Apalagi bekas tamparan cewek itu jelas masih membekas di pipinya.

Padahal ia tahu betul kalau Linfa itu tulus membantunya tapi ia malah bersifat buruk pada Linfa. Mungkini itu di sebabkan karena ia merasa malu.

Brukk

Jj mendaratkan pantatnya di Sofa dengan pandangan yang masih menerawang entah kemana. Lalu cewek itu berinisiatif mengambil remot dan menyalakan TV yang ada di depannya berharap dia akan merasa lebih baik.

Namun bukannya semakin membaik, itu malah membuat ia semakin terpuruk. Bagaimana tidak? Hal pertama yang keluar dari TV tersebut adalah berita tengtang Ayahnya.

"Di duga Konglomerat asal suarabaya berinisial L terlibat kasus pengedaran obatan terlarang bersama rekan Artisnya yang baru-baru ini terkena skandal penipuan yang berinisial A. Kabarnya L tertangkap saat ia sedang berpesta Miras dan Narkoba bersama A di rumahnya di kawasan XXX." Ujar pembawa acara dalam berita tersebut.

Jj pun langsung mematikan saluran Televisi tersebut lalu membanting remot itu hingga pecah. Hancur sudah hidupnya kini.

Jj terduduk lemas di lantai. Air matanya sudah pasti mengalir deras di wajahnya. Isakan demi isakan pun mulai terdengar.

Jj memeluk lututnya sendiri dan menyembunyikan wajahnya. Rasanya sudah tidak sanggup lagi.

Kriiinngg....krriiiingg....

Telfon ruamah itu berbunyi. Dengan berat hati Jj pun berdiri lalu mengambil telfon rumah itu dan mengangkatnya.

"Hallo?" Ujar Jj dengan suara yang serak akibat menangis tadi.

"Hallo Calista? Bagaimana kabarmu sayang? Maaf Mama baru bisa meneleponmu sekarang." Ujar Kyoko ibu kandung Jj dengan bahasa jepangnya dari sebrang telfon sana.

Jj menarik ingusnya lalu menghapu sisa air matanya.ia berusaha menahan tangisnya.

"Aku...aku.. hikss... aku tidak baik maa." Adu Jj. Ia berusaha mati-matian untuk menahan tangis namun Sial! Air mata ini terus keluar tanpa izin.

Jj pun menangis lagi.

"Sayang, maafkan Mama sudah menelantarkanmu. Lebih baik kamu ikut bersama mama ya nak ke jepang. Di sini mama akan merawatmu sayang."

Jj menarik ingusnya.

"Tapi ma...." ujar Jj menggantung lalu memberi jeda sebentar sebelum lanjut berbicara.

"Aku gak mau di sana. Aku... aku..."

"Jangan menolak sayang, kamu tidak ada pilihan lain. Kalau kamu tetap di Indonesia, nanti siapa yang mengurus kamu? Kalau di sini Hidup kamu sudah pasti terjamin nak.Mama janji DIA tidak akan menemuimu"

Jj diam. Ialu kembali menarik ingusnya. Hidungnya pun sudah memerah. Ia mengambil nafas dalamnya.

"Nanti aku pikirkan." Ujar Jj kemudian...

TUT

Jj mematikan saluran telefon dengan sepihak. Jj tidak suka Jepang. Alasannya, karena ada Pamannya (adik dari ibu kandung Jj). Pamannya sangat menyukai Jj. Rasa Sukanya terhadap Jj bukan seperti antara Paman dan Keponakan melainkan kekasih. Pernah, Jj hampir saja di cabuli oleh pria gila itu. Semenjak itu Jj pun tidak mau ke Jepang lagi.

....

"Kak, itu rumah depan ada yang beli yak?" Tanya Linfa pada Lida yang tengah menonton TV seraya menyusui Nisha di pelukannya.

Anak SMA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang