48-what happen?

2.1K 99 13
                                    

Supermarket

Samuel mendorong Troli yang sudah di penuhi oleh belanjaan milik Linfa. Sudah hampir 1 jam mereka berkeliling supermarket untuk membeli barang-barang yang Riyanti pesan.

Iya, tadi Riyanti meminta Linfa untuk belanja ke Supermarket. Dirinya sibuk, Lida juga sibuk karena menjaga si kembar.Jia dan Lizal juga sibuk karena mereka sudah kembali bekerja. *Jia bekerja di rumah sakit milik pamannya.

"Oke, kayaknya udah semua. Yuk ke kasir." Ujar Linfa setelah yakin sudah membeli semua barang yang Riyanti tulis dalam list. lalu ia berjalan duluan ke arah Kasir. Meninggalkan Sam dengan troli belanjannya. Sam pun hanya diam dan mengekor saja. Jadi gini ya rasanya belanja bareng cewek? Bikin capek hati dan pikiran.

Selesai dari kasir, Linfa dan Sam pun segera bergegas pergi dari sana.

,,

Linfa masih setia duduk di belakang jok motor Sam dengan membawa dua kantong besar berisi belanjaan tadi. Ia hampir sampai di rumahnya.

Sebentar lagi ia akan sampai, namun dari kejauhan mata Linfa menangkap seseorang sedang bertengger di depan gerbang rumahnya. Orang itu terlihat sedang melihat-lihat rumah Linfa.

Setelah turun, Linfa pun segera menghampiri orang itu dengan membawa barang belanjaannya. Bahkan ia belum melepas helm yang ia gunakan tadi.

Samuel yang melihat itu pun memilih berdiam di atas motornya untuk melihat karena penasaran. Ya kan siapa tau tuh orang bawa bom gitu.

"Cari siapa mba?" Tanya Linfa ramah.

Orang itu pun berbalik. Lalu manik mata mereka bertemu. Wajah Linfa seketika berubah masam. Kok cewek ini lagi sih?

"Ngapain lo ke sini?!" Ketus Linfa pada Jj.

Jj menunduk. Cewek itu terlihat ragu-ragu dan kebingungan.

"A anu..." suara Jj tersendat. Padahal dari rumah ia sudah menyiapkan mental untuk berbicara pada Linfa. Tapi kenapa saat berhadapan langsung begini lidahnya malah kelu sih?.

Linfa memutar bola matanya malas berjalan meninggalkan Jj disana.

"Tu tunggu.." cicit Jj menahan Linfa.

Linfa kembali berbalik.
"Kalo gak ada yang penting mending pergi aja deh sono!"

Jj diam sebentar sampai ia membuka suara.
"Aku..aku dateng buat minta maaf." Ujar Jj dengan perasaan yang sangat tidak enak.

Linfa yang mendengar permintaan maaf Jj pun mematung di tempat. Ini cewek ada rencana apa lagi sih? Pikir Linfa.

Keadaan semakin Awkward. Apalagi tidak ada yang mau memulai pembicaraan.

Grep

Jj memegang tangan Linfa. seolah ia tau apa yang sedang di pikirkan oleh Linfa, ia ingin segera menjelaskan semua maksud kedatangannya ini.

"Mu mungkin kamu pikir ini cuma tipu muslihat atau rencana jahat aku. Tapi aku bener-bener mau minta maaf sama kamu. Aku tulus minta maaf sama kamu." Jelas Jj dengan sorot mata yang sendu.

Linfa masih terdiam. Dia masih mencerna ini semua. Ini rekayasa bukan sih?

"Dan aku janji gak akan ganggu kamu sama kak Sam. Aku janji."

Linfa masih diam.

Jujur, Linfa diam bukan karena ia tidak mau memaafkan Jj. Tapi karena dirinya bingung mau bicara apa. Rasanya kok malah canggung gini yak?

Jj menunduk karena tak kunjung mendapat balasan dari Linfa. Ia juga melepaskan kaitan tangannya dengan Linfa. Apa Linfa segitu benci  pada dirinya?.

Anak SMA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang