Pulang Sekolah.
Sebenarnya Linfa masih sangat sangat kesal sekali pada Samuel. Gara-gara ia melihat Samuel sedang di obati oleh Jj.
Tapi Linfa berusaha memendam rasa cemburunya. Ia tidak ingin terlalu terlihat menyukai Samuel. Sudah cukup malu kejadian di taman kemarin. Kini dirinya akan bersikap dewasa.
Niatnya ia akan memberika kado pada Samuel untuk di berikan pada Bundanya, Irvina. Linfa sudah menunggu di depan ruang osis selama 10 menit lebih. Tapi Samuel tak kunjung keluar juga.
Selang beberapa menit akhirnya pintu ruang osis itu terbuka. Semua anggota osis pun keluar . Dan terakhir Samuel, cowok itu keluar bersama Raka.
Linfa sudah memandang Samuel. Tak lupa juga dengan senyumnya. Tapi ada yang aneh, Samuel hanya meliriknya sebentar lalu kembali fokus ngobrol dengan Raka.
Lalu Cowok itu keluar dan berjalan melewati Linfa. Seolah ia tidak kenal.
Hei apa-apaan sikapnya ini?!
Linfa tak putus semangat. Cewek itu mengejar Samuel lalu menghadangnya.
"Woy kak!" Pekik Linfa.Samuel tetap diam lalu menatap Linfa setelah itu melanjutkan jalannya.
Sebenarnya Samuel itu kenapa?! Kenapa sikapnya berubah?
"Cukup ya kak! Jangan ngabaiin gue lagi!" Teriak Linfa kesal. Raka pun hanya jadi penonton dalam diam.
Samuel tetap saja mengacuhkam Linfa. Cowok itu bahkan melanjutkan jalannya.
"Eh lo berantem sama Linfa?" Bisik Raka.Samuel diam. Ia tidak menjawab pertanyaan Raka barusan.
Sedangkan Linfa cewek itu tertunduk. Ia masih bingung dengan sikap Samuel yang tiba-tiba berubah seperti ini.
"Kak! Sebenernya gue salah apa sih sama lo?! Kenapa sikap lo berubah hah?!" Teriak Linfa. Gadis itu benar-benar kesal. Sangat sangat kesal malah.
Lalu Linfa berjalan kearah Samuel. Ia berhenti tepat di depan Samuel. Cewek itu mengambil sesuatu di tasnya. Sebuah kotak berukuran sedang lalu melemparkannya di dada Samuel. Samuel pun menangkap Kotak itu.
Setelah itu Linfa pergi. Cewek itu meneteskan air matanya.
Samuel tertunduk lalu melihat kotak itu. Ia paham, kotak itu pasti bertujuan untuk diberikan pada bundanya.
...
Linfa duduk di halte bus. Ia sesekali menarik ingusnya. Kenapa ia menangis!.
Tiba-tiba seseorang datang dan duduk di sampingnya. Linfa menengok dan mendapati Jj di sana.Linfa memutar bola matanya malas. Cewek ini penunggu halte bus ya? Batinnya.
"Kakak abis nangis ya? Aduh kenapa? Abis di putusin sama kak Samuel ya?" Ujar Jj lalu tertawa hambar.
Linfa geram. Sangat seram. Ingin sekali menampar cewek ini.
"Makanya kak, kakak harus sadar diri. Kakak harus introspeksi. Kakak udah cocok belum sama kak Samuel?" Lanjutnya.
"Hah? Sadar diri? Gue 100% udah sadar kok! Harusnya yang sadar diri itu elo! Cewek gak tau malu. Demi cowok sampw rela pindah sekolah. Masih punya muka ya padahal udah di tolak waktu itu!" Kini Linfa gantian berbicara.
Jj terlihat meremas tangannya. Sepertinya ucapan Linfa barusan membuatnya kesal.
"Udah ya bay. Gak guna ngurusin jin halte kek elu!" Pekik Linfa kemudian berjalan mendahului Jj karena Angkot yang ia tunggu sudah tiba.
...
Mobil Gafin
"Mau makan apa? Delivery, ke restaurant atau masak sendiri?" Tanya Gafin di sela perjalanan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak SMA (TAMAT)
Ficção Adolescente[1st book] Isinya pait manis kisah anak SMA. Mulai dari perjuangan sampai yang di sia-siakan. ... -Linfa Nacandra Paling Manis,agak bawel,Penyayang, otaknya sedikit di atas rata-rata,dan doyan makan. -Davira Adanaya Paling Cantik,Pinter,kalem,dewas...