14-confession?

2.6K 122 0
                                    

Pulang Sekolah.

Seperti biasa, Linfa menunggu jemputan papanya di depan gerbang sekolah.
Sudah hampir 15 menit Linfa berdiri di depan gerbang namun Mamanya tak kunjung datang.

Sampai akhirnya ada motor besar yang berhenti tepat di depannya.
"Linfa bareng gue yuk." Ajak seseorang yang baru saja menghentikan motornya di depan Linfa.

Linfa hanya melirik orang itu singkat kemudian mengalihkan pandangannya ke arah jalan raya lagi.
Orang itu yang tidak lain adalah Boby akhirnya memegang lengan Linfa.
"Linfa, mending bonceng gue aja yuk." Ajak Boby lagi.

Linfa mendengus kesal.
"Mentang-mentang kemaren gue mau di boncengin lo jangan ngelunjak deh." Ucap Linfa sinis lalu menarik lengannya dari genggaman Boby.

"Bukannya gitu, gue kan cuma mau anterin lo aja." Jawab Boby dengan nada Sendu.
Linfa memutar bola matanya malas. Dan dari ekor matanya, Linfa memandang Boby iba.

"Gara-gara gue,dia di hukum pak Bowo." Batin Linfa. Sebenarnya Linfa masih merasa bersalah. Karena dirinya, Boby jadi kena hukuman dari pak Bowo karena tidak memakai seragam olahraga.

Sedangkan Boby masih diam dan memandang Linfa memelas.

"Yaudah kali ini aja." Ucap Linfa yg kemudian di sambut oleh senyum bahagia Boby. Boby memberikan Helm pada Linfa.

Setelah Linfa naik di jok belakang Boby, Boby segera meljukan motornya itu.
Padahal dari arah belakang ada yang memanggil-manggil nama Linfa.

Orang tersebut nampak ngos-ngosan karena habis berlari mengejar Linfa. Namun sayangnya Linfa sudah dulu pergi bersama Boby.

Orang tersebut yang tidak lain adalah samuel.
"Dasar Ceres." Gumam samuel masih terengah engah.

...

Hari ini Seli pulang sendiri karena Naya pulang bersama Raka secara diam-diam. Sebelum sampai rumah, Seli mampir ke supermarket dulu. karena Ibunya meminta Seli untuk membeli beberapa bahan untuk Kue.

Ibu Seli memang sangat Pandai membuat Kue, dan bakatnya juga ada pada Seli. Ibu Seli juga memiliki Toko kue yang cukup terkenal.

,,

Setelah masuk ke dalam supermarket, Seli mulai memilih bahan-bahan Kue seperti Gula,tepung,pengembang dan lainnya. Seli mau mengambil Gula yang berada di rak atas, namun dirinya tidak cukup tinggi untuk menjangkau tempat gula tersebut.

Padahal dirinya sampai berjinjit jinjit. Tapi nihil ia tidak bisa menjangkau tempat gula tersebut. Maklum lah tingginya saja cuma 159 cm.

Tiba-tiba dari arah belakang, ada tubuh Besar yang mengambilkan Gula tersebut dan memberikannya ke Seli.

Seli mendongkakan wajahnya ke arah orang tersebut.
"Terima kasih." Ucap Seli. Sedetik kemudian Seli terkejut.
"Bukannya dia, yang bayarin minumanku di Cafe waktu itu ya?" Batin Seli.

"Eh kakak yang waktu itu di Cafe ya? Masih inget aku kak?" Ucap Seli.

Orang tersebut tersenyum ramah.
"Oh kamu yang waktu itu ya, yang dari SMA 1?" Kata orang itu. Seli pun mengangguk cepat.

"Wah kita ketemu lagi, oh iya kak kita belum saling kenal, Nama kakak Siapa?" Tanya Seli.

Orang itu menjulurkan Tangannya.
"Angga. Kamu?" Katanya lalu bertanya balik.

"Oh kak Angga. Aku Seli." Jawab Seli kemudian menjulurkan tangannya.

"Btw kamu lagi ngapain?" Tanya Angga.

"Oh aku lagi belanja kak, di suruh Mama. Kakak sendiri ngapain?" Tanya Seli balik.

"Aku cuma mampir mau beli minum." Jawab Angga.

Anak SMA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang