9-Born

3K 119 0
                                    

Seli mengendarai motor maticnya dengan keceparan 40km/jam. Dengan Naya membonceng di belakangnnya.

Lalu tiba-tiba ia berhenti di depan sebuah Cafe.
Cafe yang begitu keren dan cocok untuk tempat nongkrong anak muda jaman now.

"Nay kita mampir dulu yuk." Ajak Seli.

Naya sedikit berfikir,"Hmm oke deh, tapi jangan kelamaan ya." Jawab Naya menyetujui ajakan Seli.

Seli memarkirkan motornya lalu masuk ke Cafe tersebut bersama Naya.

Mereka berdua memilih tempat duduk yang berada di pojok ruangan Cafe.
"Nay, lo jagain tempat ya. Gue mau pesen minum." Ucap Seli lalu Naya mengangguk. Seli beranjak berjalan dari bangkunya dan berniat untuk memesan.

"Mba Jus Nanas yang jumbo satu sama Jus jambu yang spesial satu." Ucap Seli memesan.

"Baik mba mohon tunggu sebentar." Kata pelayan Cafe tersebut.

Sekitar 3 menit menunggu akhirnya Jus pesanannya pun datang ke mejanya.
Mereka berdua pun duduk santai sambil meminum Jus yang tadi Seli pesan.

"Nay " panggil Seli.

"Hmm" gumam Naya menghadap ke arah Seli.

"Hubungan lo sama kak Raka masih sembunyi-sembunyi?" Tanya Seli santai.

Lalu Naya pun mengangguk.
"Masih," jawab Naya.

"Gue heran, lo betah banget hubungan diem-diem gini. Lo gak bisa umbar kemesraan, gak bisa bonceng dia pas pulang sekolah." Ujar Seli.

Naya sedikit menghela pelan.

"Sebenernya gue mau semua orang tau sih. Tapi lo tau sendiri Raka kan banyak Fansnya.jadi apa gue kalo Fansnya tau Raka pacaran sama gue. Padahal seminggu lagi kita Aniv ke satu tahun." Jelas Naya mengaduk jus jambunya.

"Tapi gue yakin pasti Kak Raka bakal lindungin lo. Dan jangan lupain kita, lo Lupa Hanzel punya sabuk hitam." Ujar Seli.

"Lo nggak panas?,hampir setiap hari gerombolan nya kak Valle nempel-nempe sama Gengnya kak Raka?. Apa lagi kak Bina, dia kan cinta mati sama kak Raka." Lanjutnya lagi sambil meminum Jus Nanasnya.

Naya menggenggam tangannya kuat. Wajahnya berubah menjadi Kesal.
"Ya panas lah! Apa lagi Kak bina yang setiap hari ngikutin Raka. Nanti kalau lama-lama Raka suka sama dia gimana? Secara kak bina kan Cantik. Ketua Basket putri pula." Jelas Naya. Dari nada bicaranya saja sudah sangat kesal.

"Gue yakin kak Raka nggak akan gitu kok. Ada ya cowok yang mau duain cewek paling Cantik se XI Mipa? Nggak akan Nay." Jawab Seli sedikit trkekeh.

"Ah kamu mah." Jawab Naya tersenyum.

"Yaudah gue mau bayar dulu." Ujar Seli lalu berdiri dari kursinya.

"Eh tunggu" ucap Naya lalu merogoh kantok bajunya dan memberikan selembar uang dua puluh ribu pada Seli.

"Nggak usah, kan gue yang ngajak. Jadi gue bayarin deh." Tolak Seli.

Naya pun tersenyum
"Makasih Say."

Seli berjalan menuju kasir.

"Mba jadinya berapa?" Tanya Seli pada pelayan Cafe tsb.

"Jadi 40 ribu mba," jawab pelayan cafe tsb.

Seli merogoh ke dalam kantong bajunya namun ia tidak menemukan uang, lalu beralih ke saku rok nya dan nihil ia tidak menemukan uang di situ.

"Loh, duit gue ke mana? Perasaan gue taro di saku." Gumam Seli. Ia mulai panik.

Seli membuka Tasnya lalu menyusuri setiap bagian Tasnya. Namun ia tidak menjumpai adanya uang di situ.

"Eumm mba kalo saya ngutang boleh gak?"

Anak SMA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang