17-Naya Galau!

2.5K 118 4
                                        

Hanzel terus mengacuhkan Gafin sejak ia di mobil. Hari ini Hanzel memang pulang bersama Gafin. Itupun karena paksaan.

Hanzel segera berjalan cepat setelah turun dari mobil Gafin. Ia langsung berjalan menuju ke dalam rumah tanpa memperdulikan Gafin yang berjalan mengikutinya dari belakang.

"Hanzel.."panggil Gafin. Namun Hanzel tetap berjalan seperti tidak mendengar apapun.

Kemudian Gafin menahan Lengan Hanzel.
"Tunggu dulu." Ucap Gafin.

Hanzel langung menarik lengannya dari cengkraman Gafin.

"Ngapain sih lo ngikutin gue!" Teriak Hanzel.

"Aku mau ngomong." Kata Gafin.

"Bodo." Ucap Hanzel lalu berjalan ke tangga meninggalkan Gafin.

"Hanzel tunggu! Aku mau ngomong penting." Teriak Gafin mengejar Hanzel yang sudah berjalan mendahuluinya.

Hanzel cepat-cepat masuk ke dalam kamarnya. Tak lupa ia juga mengunci pintunya.
Gafin pun berdiri di depan pintu kamar Hanzel. Ia menghela Nafas pelan.

"Aku harap kamu denger. Aku cuma mau kasih tau kalau tiga hari kedepan aku ada acara kampus.aku gak bisa jemput kamu. Dan sekalian aku mau pamit. Udah cuma itu yang mau aku omongin ke kamu. Dan aku permisi pulang." Kata Gafin.

Tidak ada jawaban dari Hanzel.

Sebenarnya Hanzel dengar semua ucapan Gafin. Namun ia memilih untuk bungkam dan berpura-pura tidak dengar.

Suara pintu tertutup. Sepertinya Gafin sudah keluar dari rumahnya. Hanzel juga tidak menghiraukannya.

"Bodo amat sana. Ngapain pamit!, siapa elo" guman Hanzel tertawa hambar

...

Seli sedang duduk manis di bangku taman dekat rumahnya tengah menunggu kedatangan Angga. Ya, Angga meminta Seli untuk menemaninya ke suatu tempat.

Tak lama kemudian sebuah mobil berwarna Silver berhenti di depan Seli. Kaca mobil itu pun terbuka dan menampakan wajah tampan Angga.

Angga turun dari mobilnya kemudian menghampiri Seli yang sedang duduk manis.
"Hay Sel, udah nunggu lama?" Pekik Angga dengan senyum terbaiknya.

Seli mendongkakan kepalanya.
"Eh kak Angga, nggak kok aku baru sampai." Ujar Seli lalu berdiri.

"Ayo.." ajak Angga. Seli pun mengangguk.
Angga membukakan pintu mobilnya dan mempersilahkan Seli untuk masuk.

Di dalam mobil, Seli hanya diam dan sesekali mencuri-curi pandang ke arah Angga. Tidak ada obrolah di antara mereka. Sampai akhirnya Seli membuka suaranya.

"Emm kita mau ke mana kak?" Tanya Seli gugup.

"Nanti kamu juga akan tau kok." Balas Angga tersenyum tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan raya. Seli hanya mengangguk paham dan diam, tidak berani bertanya lagi.

10 menit pun berlalu. Akhirnya mereka sampai di sebuah Cafe yang tidak asing untuk Seli. Cafe dimana Seli dan Angga pertama kali bertemu.

Setelah turun dari mobil, Seli dan Angga pun masuk ke dalam Cafe tersebut.
Mereka memilih tempat duduk di pinggir Kaca.

"Haha jadi keinget waktu itu.." ucap Seli memecahkan keheningan. Angga tersenyum.

Setelah itu hening...

"Hmm kakak sering kesini?" Tanya Seli

Angga yang sedang melamun akhirnya menatap Seli lalu tersenyum.
"Iya, ini tempat favorite ku. Karena ini tempat dimana aku bertemu dengan Dia untuk pertama kali." Jelas Angga.

Anak SMA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang