21-Jj !

2.3K 114 4
                                    

Linfa mengerjapkan matnya agar bisa mengoptimalkan cahaya yang masuk ke dalam matanya.

Ia merasa jika kepalanya sedikit berat. Dan saat ia sudah berhasil membuka matanya sempurna, ia langsung terbelakak dengan dirinya yang menyandar di bahu samuel dan samuel menyandarkan kepalanya di atas kepala Linfa.

Dan yang lebih membuat Linfa terkejut, lengannya sudah melingkar di lengan Samuel. Secara spontan Linfa melepaskan lenganggnya dari lengan samuel dan menjauhkan kepalanya dari bahu Samuel.

Samuel yang semula tertidur pun sampai terbangun. Wajah polosnya memandang Linfa dengan bingung. Pasalnya Linfa terlihat Syok dan wajahnya memerah.

"Lo blushing kenapa?" Tanya samuel datar.

Linfa terkejut.
"Si siapa yang Blushing." Elak Linfa.

"Muka lo merah. Lo mikir mes.." ucapan samuel terhenti saat mulutnya di bekap dengan telapak tangan Linfa.

"Enak aja! Muka gue merah karena kepanasan!" Kata Linfa terbata-bata.

Samuel diam. Matanya melirik Linfa. Kemudian beralih ke tangan Linfa yang masih membekap mulutnya.

Linfa yang sadar Samuel memperhatikan tangannya pun dengan cepat-cepat melepaskan tangannya dari mulut samuel.

"Ma maaf." Ujar Linfa tanpa memandang Samuel.

Semuel tidak menjawabnya namun senyumnya perlahan mengembang. Setelah itu suasana pun menjadi canggung.

"Semua peserta bersiap, bawa barang-barang penting kalian  Kita akan sampai di tempat tujuan pertama, Candi Prambanan." Kata salah satu panitia menggunakan Mic yang ada di dalam bus.

Semua peserta pun segera bersiap termasuk Linfa. Ia membawa tas kecil yang berisi beberapa barang penting seperti, Ponsel, Earphone, uang dan obat-obatan ringan.

Sedangkan samuel terlihat hanya membawa Ponsel dan Kamera Cannon yang ia gantung di lehernya.

Semua peserta sudah turun dari Bus. Mereka di suruh berbaris dan menunggu giliran untuk masuk.

Linfa berjalan bersama Jj saat sudah di dalam kawasan Candi Prambanan. Senyum Linfa tak peenah pudar melihat indahnya Candi Prambanan. Berbeda dengan Jj, mukanya sudah kusut sejak di Bus tadi.

Matanya melirik tajam ke arah Linfa. Tatapan ingin membunuh.

Linfa dan Jj masih asyik berjalan-jalan mengelilingi Candi Prambanan. Sampai akhirnya mereka berhenti di salah satu kursi yang ada di sana.

"Lin.."pekik Jj.

Linfa yang semula sedang asyik dengan ponselnya pun memalingkan wajahnya ke arah Jj.
"Kenapa?" Tanya Linfa.

Hiks..hiks...
Suara isakan Jj sontak membuat Linfa terkejut. Ia bingung kenapa Jj tiba-tiba saja menangis.
"Eh lo kenapa?"tanya Linfa khawatir.

Jj pun langsung memeluk Linfa.
"Aku bener-bener bingung harus gimana lagi. Kayaknya kak samuel bener-bener gak suka sama aku." Ujar Jj masih terisak di pelukan Linfa.

Linfa pun mengelus-elus punggung Jj iba.
"Duh udah sih lupain aja si obe. Kan masih banyak cowok lain yang...." ucapan Linfa terpotong.

"Nggak bisa. Aku udah terlanjur suka sama dia. Gimana lin? Aku harus gimana,hikss..hiksss" ujar Jj masih terisak di pelukan Linfa.

Linfa pun merasa geram dengan Samuel. Bisa-bisanya dia menyia-nyiakan perasaan temannya ini. Tiba-tiba Linfa melepas pelukan Jj dan kemudian berdiri di hadapan Jj.

"Gue akan kasih pelajaran buat dia." Ujar Linfa kemudian beranjak dari situ hendak mencari Samuel.

Wajah Jj yang semulanya menangis tiba-tiba tersenyum licik.
"Sana!buat hubungan kamu rusak sama kak samuel!" Batin Jj masih dengan senyum kemenangannya.

Anak SMA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang