Ara melirik Aro yang sedang menatap kagum pada sekelilingnya itu. Aro yang seperti itu benar-benar seperti anak kecil. Seharian penuh Ara mengikuti Aro kemana pun, mengajak naik apapun juga Ara ladeni.
"Ra, coba ke sana ayok!"
"Ra, fotoin gue ya."
"Ra ayo naik itu!!!"
Agak kebalik sih. Seharusnya kan Ara yang kayak gitu.
Ara menggapai lengan Aro dan menariknya lembut ketika cowok itu mulai hyper lagi.
"Duduk dulu, Ro. Lo tunggu di sini gue mau beli es krim dulu," ucap Ara lalu berbalik. Baru saja akan melangkahkan kaki, tangannya sudah dicekal oleh Aro.
"Gue aja. Lo yang duduk. Gue tau lo capek ngikutin gue yang kayak anak kecil," ucap Aro lalu segera pergi tanpa menunggu respon Ara. Ara hanya menghela nafas lalu duduk di bangku di sana.
Aro aneh, kalau boleh jujur. Cowok itu sangat childish. Masih suka beli mobil-mobilan remote, kadang kalau bosen mobil ya beli drone. Kadang juga sampe robot-robotan. Tapi begitu menyangkut cewek dia pasti nomor satu.
Tak lama, Aro kembali membawa dua es krim. Ara tersenyum kecil. Aro menyerahkan satu eskrim yang langsung disambut dengan senang oleh Ara. Membuat Aro terkikik kecil.
"Tiap hari gini kek, Ro," ucap Ara sambil menjilati eskrimnya.
"Gimana?"
"Ya kayak gini, baik. Biasanya lo nyebelin," ucap Ara membuat Aro terdiam.
Aro tersenyum kecil sebelum mencubit pipi Ara gemas.
"Aro ih sakit!" pekik Ara menjauh dari Aro membuat Aro tertawa keras.
Ara memberengut lalu segera meraih lengan Aro. Udah ayok pulang aja kalo gitu," ajak Ara kesal dengan perlakuan Aro. Aro yang sadar Ara sedang ngambek pun buru-buru kembali menarik lengannya.
"Yah Ra kan baru jam empat. Gue masih mau main. Ayo kita ke pantai."
Dan lagi, Ara hanya bisa pasrah menurut.
***
Aro berlari kecil menuju ke hamparan pasir di sana. sesekali menoleh ke belakang memberi kode pada Ara agar segera menyusulnya.
Ara dengan sedikit berlari mengejar Aro yang sudah agak jauh di depan sana. Namun baru beberapa langkah, Ara tak sengaja menabrak seorang pria, membuat minuman yang dibawa pria itu tumpah membasahi baju Ara.
"Ah, maaf ya mbak nggak sengaja," ucap pria itu menatap khawatir pada Ara. Ara menggeleng kecil.
"Nggak, Pak. Saya yang minta maaf nggak sengaja nabrak Bapak," ucap Ara sambil menatapi minuman pria itu yang tinggal setengah.
"Saya ganti deh minum Bapak." Ara buru-buru mengeluarkan dompetnya saat pria itu mencegah.
"Nggak usah, Mbak. Nggak papa," ucap pria itu membuat Ara semakin merasa bersalah.
"Aduh, jangan gitu, Pak. Itu minuman Bapak tinggal setengah," ucap Ara lagi.
"Kenapa?"
Ara menoleh dan mendapati Aro sudah ada di sebelahnya, menatap bergantian bajunya yang basah dan pria itu.
"Anu, tadi gue nggak sengaja nabrak Bapak ini, trus minumannya tumpah ke baju gue."
Aro menatap gelas di tangan pria itu lalu mengangguk kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Next Door | ✔ #YOURKIDUCE
Teen FictionNamanya Aro. Dia ganteng. Dia pinter. Dia tinggi. Dia jadi favorit cewek-cewek. Tapi Kiara nggak suka sama dia. Karena dia playboy. Dia songong. Dia sok. Dia temen sekelas Kiara. Dan yang paling bikin Kiara enek sama dia, karena dia tetangga Kiara. ...