0.24 - Baru Dimulai

3.4K 474 39
                                    


Ara merapikan rambutnya sambil melirik kesal pada Aro yang dengan pedenya meringis lebar di sampingnya. Baru dua hari lalu cowok itu ditemukan nyaris tewas di kamarnya sendiri, sekarang sudah cengar-cengir usil seperti biasa.

Memang metabolisme tubuh Aro sangat baik. Luka melepuh di lengan Aro sudah mulai mengering. Dan cowok itu tak ada tanda-tanda akan kumat lagi.


Ara bersyukur.


Tapi ngeri juga kenapa bisa Aro sembuh secepat itu?

Jadi kayak Shim Cheong di drama The Legend of The Blue Sea.

Apa Aro juga salah satu dari bangsa duyung?

Ah tapi nggak mungkin ah. Aro kan alergi udang. Sedangkan makannya duyung aja ikan sama udang.


"Ra gue ada drama baru," ucap Aro sambil mengenakan helmnya. Ara menerima uluran helm dari Aro lalu memakainya.

"Drama apa?" respon Ara sambil naik ke motor sport merah Aro.

"Hwarang," jawab Aro lalu melirik ke kaca spion tempat Ara sedang menatapnya.

"Yang main Park Hyungsik kan? Belum nonton sih gue, tapi itu drama bukannya udah complete?"

"Iya, hehe," jawab Aro membuat Ara mencibir.

"Itu sih bukan baru namanya. Tapi gapapa kalo mau nonton. Gue juga udah kangen sama Park Hyungsik," ucap Ara. Aro melajukan motornya tetap setelah Ara bicara.

"Kangen artis korea mulu. Kapan kangen guenya?" gumam Aro yang jelas tak akan terdengar oleh Ara karena motor mereka sedang melaju.

Aro melajukan motornya, namun bukan ke arah rumah mereka. Ara yang sadar langsung menggetok helm Aro.

"He jeding gue mau lo culik ke mana?!" tanyanya galak.

"Ga mau gue culik elah yaampun lagian siapa yang mau nyulik cewek galak kayak lo?" balas Aro agak samar karena teredam helm fullfacenya.

"Ngatain gue sekali lagi gue jorokin Ciliwung lo," balas Ara lalu menoyor kepala Aro dari belakang.

Aro tak banyak peduli dan lanjut melajukan motornya.




Motor sport Aro terhenti di sebuah taman yang lumayan jauh dari rumah mereka. Ara mengernyit sebelum ikut turun saat Aro sudah turun dari motornya.

"Ngapain ke sini?" tanya Ara setelah membuka helmnya.

"Jalan-jalan, dong..." jawab Aro sambil berjalan terlebih dahulu, meninggalkan Ara di belakang.

"He bocah!" panggil Ara lalu berlari mendekati Aro.

"Lo baru sembuh ya ga usah macem-macem buru pulang," kata Ara sambil menarik lengan Aro. Namun Aro tak kunjung bergerak membuat Ara menyerah juga akhirnya.

"Gue mau main," ucap Aro dengan ekspresi manisnya membuat Ara mendelik kesal.

"Lo baru sembuh, Ro. Gue ga mau lo kumat lagi nanti," balas Ara lalu menarik lengan Aro lagi. Kali ini Aro bahkan tak menggerakkan tangannya, membuat Ara terpental dan malah menubruk dada Aro.

"Ga mau pulang. Main dulu di sini," rengek Aro lalu memeluk tubuh Ara dan menggoyang-goyangkannya.

"Ro, lepasin, deh."

Playboy Next Door | ✔ #YOURKIDUCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang