XIV. RINDU (1)

885 120 8
                                    

Tidak bertemu denganmu
membuat aku merasakan satu hal,
rindu.
-Yudi-

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

HARI ini adalah hari pertama Yudi diskors dari sekolah, walaupun dirinya sekarang diskors dari sekolah tetap saja pria itu bangun pagi-pagi, alasannya dia mendapatkan hukuman dari ibunya karena ibunya tidak akan membiarkan putra sulungnya itu menj...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HARI ini adalah hari pertama Yudi diskors dari sekolah, walaupun dirinya sekarang diskors dari sekolah tetap saja pria itu bangun pagi-pagi, alasannya dia mendapatkan hukuman dari ibunya karena ibunya tidak akan membiarkan putra sulungnya itu menjadikan skors sebagai hari liburannya.

Yudi mengerjap beberapa kali sebelum pria tersebut bangkit dari ranjang dan melangkahkan kakinya dengan perlahan menuju dapur dimana terlihat wanita paruh baya yang sedang memasak sarapan pagi bersama bibinya.

"Pagi bu, pagi bi Lily." Sapa Yudi sambil menguap kepada dua wanita paruh baya yang sedang berada di dapur.

"Pagi Yudi." Sahut Bi Lily sedangkan Yuliana, ibunya hanya terdiam saja karena terlihat masih marah kepada anaknya tersebut. Yudi hanya bisa geleng-geleng kepala melihat ibunya emosi, lagi pula Yudi juga sudah menjelaskan bahwa dalam perkelahiannya di sekolah itu hanya untuk membela diririnya, kalau dia diam saja, dia akan mati muda.

"Sudahlah Yul, jangan lah kau marahkan anakmu, namanya juga anak muda." Ujar Bi Lily mencoba menasehati saudari iparnya dan kalimat tersebut sangat persis dengan kalimat yang diucapkan oleh ayahnya kemarin.

"Sudahlah, berhenti marah kepada anakmu, namanya juga anak muda." Ujar Deva, ayah Yudi.

Yudi menghela napas panjang, "yaudah, kalau ibu gabisa maafin Yudi, jadi Yudi bakal melaksanakan hukuman dari ibu."

"Bantuin ibu nyiapin nasi goreng ini ke meja makan." Ujar Yuliana dengan nada sedikit ketus.

Ibunya memang terlihat sangat marah kepada Yudi membuat Yudi merasa kesal kepada Arjuna, kalau saja pria tersebut tidak membuat masalah, mungkin semua ini tidak akan terjadi, menyebalkan.

Beberapa jam telah berlalu, kini Yudi hanya bersama Gauri, adik sepupunya dan David, adik bungsunya yang baru saja pulang dari sekolah taman kanak-kanak. Yudi kini tengah bersih-bersih di ruang tamu ditemani oleh Gauri yang baru saja turun dari kamarnya.

"Kak Yudi!" Panggil Gauri membuat Yudi menoleh ke belakang, "apa?"

"Gauri udah cakep belum?" Tanya gadis kecil itu yang sekarang menggenakan seragam putih biru ala anak Smp namun ada sesuatu yang menonjol, rok gadis itu begitu ketat dan pendek juga bajunya yang terlihat sangat nge-pas.

Y & W [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang