Kalo ga suka,
kenapa salah tingkah?xxxxxxxxxxxxxxxxx
SEORANG wanita dengan rambut disanggul ke atas mengenakan kaos putih dengan balutan celemek berwarna hijau, kedua tangannya memegang
nampan coklat berisi greentea frappuccino dengan caramel macchiato di atasnya."2 Greentea frappucino dan 1 caramel macchiato" Ujarnya setelah meletakan ketiga minuman tersebut ke atas meja pelanggan.
"Terima kasih." Sahut Wulan sopan diikuti oleh Reva dan Niki.
Wulan merogoh saku bajunya mengambil benda munggil berbentuk persegi tersebut, mencari fitur kamera lalu menatap tajam terlebih dahulu mencoba untuk mengecek agar hasil jepretannya tidak menimbulkan bunyi dan cahaya. Aman! Gadis tersebut langsung menekan tombol bulat pada fitur kamera tersebut dan greentea frappuccino berhasil tertangkap kamera.
Setelah mengabadikan minuman starbuck tersebut, Wulan langsung menyereput minuman itu melalui sedotan yang telah disediakan. Udara panas dengan minuman segar sangat pas sekali, kalau saja hari ini tidak ada diskon pada caffe ini mungkin Wulan dan kawan-kawan tidak akan kemari.
"Huh! Lelah sekali hari ini" Ungkap Reva meluruskan tangannya ke atas sembari menghela napas berat. "Pelajaran yang rumit ditambah dengan guru killer, huh! Membosankan!" lanjutnya.
"Hidup namanya"
"Jalani saja" Reva dan Niki spontan melanjuti ucapan yang dilontarkan oleh Wulan.
Wulan kembali menyeruput minumannya setelah mengecek ponselnya, moodnya kini sedang baik membuat ujung bibirnya tertarik ke atas bertahan beberapa lama, Niki mengangkat alis kirinya, heran menatap tingkah laku sahabatnya. Telapak tangan Niki mencoba menyentuh dahi Wulan membuat kening gadis tersebut mengkerut.
"Ga panas padahal." Gumam Niki
Wulan mendengus, "kenapa? Gue ga sakit kok." Ujarnya dengan nada tinggi.
"Lo aneh," Niki menjeda ucapannya beberapa saat, "kayak orang gila. Senyum-senyum sendiri, sakit jiwa?" sahutnya sembari terkekeh.
"Lo...Lo kesambet setan yang ada di sekolah ya? Astaga dragon!" Timpal Reva dengan memasang ekspresi serius.
Wulan berdecak. "Ih, gue ga kesambet!" protesnya dengan nada kesal.
"Terus?" Niki melongo.
Wulan terdiam, melanjutkan senyumnya yang sempat tertunda, hatinya sedang bahagia, pikirannya melayang kepada pria itu, pria yang baru saja dia ketahui namanya, Yudi Pranata Angkasa? Nama yang keren. Yudi berarti cermat, Pranata berarti menata dan Angkasa berarti langit berarti cermat menata langit. Langit? Wulan sangat menyukai hal yang berbau langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Y & W [END]
Novela Juvenil[Belum direvisi. Masih banyak penggunaan kata yang salah] Tidak perlu mengungkapkan rasa Karena kita saling merasa hal yang sama Tidak perlu berkata cinta Karena kita saling jatuh cinta Empat syarat dalam cinta yang begitu sulit, yaitu mengungkapka...