[Belum direvisi. Masih banyak penggunaan kata yang salah]
Tidak perlu mengungkapkan rasa
Karena kita saling merasa hal yang sama
Tidak perlu berkata cinta
Karena kita saling jatuh cinta
Empat syarat dalam cinta yang begitu sulit, yaitu
mengungkapka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SEORANGgadis mencoret tanggal 14 pada bulan februari di kalender yang terpasang di sudut dinding kamarnya. Senyuman Wulan pun tidak bisa berhenti mengembang.
Hari ini adalah hari kasih sayang di mana bahasanya kerennya disebut dengan hari valentine. Hari di mana para sepasang kekasih akan saling beradu mesra berlomba-lomba menunjukan keromantisan.
Setelah melakukan aktivitas itu, Wulan mengambil ransel kecilnya yang mungil, memandangi dirinya terlebih dahulu lebih lekat yang menggenakan seragam rapi untuk pergi ke kampusnya dan gadis itu pun akhirnya keluar dari kamar untuk sarapan terlebih dahulu.
Roti dengan lapisan selesai kacang pun digigit perlahan oleh giginya, pipinya merona dengan kekehan geli yang dia keluarkan sebab gadis itu telah membayangkan seromantis apa nantinya dia dan Yudi pada hari ini.
Suara bel rumah berbunyi membuyarkan segalanya, tanpa menghabiskan semua sarapannya Wulan langsung beranjak bangun dari kursinya.
"Bunda, ayah, Cakra, Wulan berangkat," pamitnya lantas menyalami punggung tangan kedua orangtuanya dan mengacak rambut miliki adiknya itu kemudian berjalan pergi keluar rumah.
Sesampainya di luar rumah dia mendapati seorang laki-laki dengan balutan jaket jeans dan ransel hitam yang dia gandong.
Senyuman Wulan yang sedari tadi menggembang mendadak mengempis begitu saja karena dia tidak melihat bahwa pria yang ada di hadapannya membawa sesuatu seperti coklat maupun bunga.
Yudi mengernyit, "ada apa?" tanyanya bingung.
Sesuatu kemudian terlintas pada otaknya. InipastisalahsatubagiandarisupriseYudi, ahsudahkuduga! Gadis itu membatin percaya diri.
"Kenapa Lan?" Yudi kembali bertanya bingung kepada pacarnya yang senyum-senyum sendiri.
Wulan menggeleng, "gak. Kita otw kampus sekarang yuk," ujarnya sembari menggenggam pergelangan tangan Yudi dengan erat kemudian menuntun lelaki itu mendekati motor ninja merah yang terparkir di depan.
Lelaki berambut gondrong naik terlebih dahulu sebelum Wulan ikut duduk dan langsung mendekap tubuh Yudi dengan sangat erat.
Yudi ikut tersenyum menerima perlakuan hangat dari kekasihnya itu. Motor besar itu pun melaju membawa dua seloji dengan denyut jantung yang berdebar cepat.
Detak jantung yang selalu mereka dapatkan dengan perasaan yang sama ; jatuh cinta setiap hari.