XXIV. MEMASTIKAN?

657 100 9
                                    

Semua hal perlu kepastian
termasuk sebuah hubungan.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

BARU saja Wulan sampai di kamarnya, gadis tersebut sudah langsung melompat kegirangan layaknya monyet yang sedang kehujanan buah pisang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BARU saja Wulan sampai di kamarnya, gadis tersebut sudah langsung melompat kegirangan layaknya monyet yang sedang kehujanan buah pisang. Seragam putih abu-abunya saja belum di ganti malah gadis itu asik-asikan meloncat di atas ranjangnya.

Saking asiknya Wulan hampir saja menginjak buket bunga dari Yudi yang dia taruh sembarangan di kasur. "Uh! Untung gak lecet." Gumamnya sembari meletakan bunga tersebut di atas nakas.

Suasana hatinya yang sangat senang membuat gadis tersebut kembali melompat-lompat seperti anak kecil seraya menyanyikan lagu korea walaupun sebenarnya semua lirik yang dia ucapkan salah, tidak peduli yang penting gadis tersebut happy.

Tetapi kegiatannya tiba-tiba terhenti saat sudah tercyduk oleh bundanya yang menatapnya dengan tajam bak mata elang yang sedang bersitatap dengan mangsanya.

Wulan terkekeh lantas turun, "eh bunda, kok gak ketuk dulu pintunya sebelum masuk? Itu kan gak sopan bunda," ujarnya.

"Ngapain kamu lompat-lompat di kasur?"

Wulan terdiam memikirkan jawaban yang harus dia berikan.

"Mau kalau kasurnya rusak? Kayak anak kecil aja."

"Itu bun--" Wulan berniat menjelaskan semuanya namun ucapannya terpotong oleh perintah bundanya.

"Sudahlah, nanti kamu bersihin kasur kamu, awas kalau gak dibersihin."

Wulan mengekeh, "ashiaaap bunda."

Wanita paruh baya yang menyanggulkan rambutnya ke atas pun akhirnya pergi dari kamar Wulan dan disambut helaan napas lega dari Wulan. "Jimayu." Ujar gadis tersebut sembari menepuk dahinya dengan pelan.

Setelah melirik buket bunga mawar itu dengan senyuman, Wulan kemudian beralih kepada ponselnya untuk memberikan informasi yang amat penting dan gembira kepada Reva dan Niki.

Beberapa menit Wulan menunggu, akhirnya pesan video grupnya pun diangkat oleh Reva dan Niki dan kini menampilkan kedua sosok sahabat Wulan yang sedang tepar dengan masih menggunakan seragam sekolahnya.

"Gaes, aku punya berita!" Seru Wulan dengan ceria.

Reva di seberang sana mengangkat alis kanannya, "apa?"

"Apa?" Tanya Niki juga.

Wulan hanya tersenyum sambil mencoba mengatur napas dengan benar. "Gue...." Ujar Wulan menggantung ucapannya.

Y & W [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang