XXXVIII. KESEMPATAN

639 83 7
                                    

Ini adalah kesempatan aku disaat hubungan kalian menjauh maka aku akan mendekat untuk mendapati Wulan kembali -Arjuna-

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-FLASHBACK ON-

Setelah memberi selembar uang berwarna unggu kepada wanita paruh baya itu, Tera mengambil minumannya dan menyeruputnya. Gadis itu berniat untuk mencoba membaca bukunya di rooftop sembari menikmati minuman dinginnya tetapi akhirnya Tera sadar bahwa buku kesayangannya itu ketinggalan di lapangan indoor membuat Tera langsung buru-buru menuju tempat itu, karena merasa takut kalau bukunya itu hilang karena bukunya amat penting dan berharga bagi Tera.

Saking buru-burunya, gadis itu sampai menabrak seseorang yang berjalan berlawan arah darinya dan Tera pun spontan meminta maaf kepada lelaki jakung yang berada di hadapannya sekarang. "Maaf ya." Ujarnya merasa bersalah.

Bukannya menyahut, lelaki itu justru memandangi gadis yang ada di hadapannya dengan seksama dari atas hingga bawah namun pandangannya lebih fokus pada name tag gadis tersebut yang menunjukan nama "Lentera Candra Devi" Dan seketika lelaki itu mengingat sesuatu.

"Yaudah saya permisi." Ujar Tera kemudian dan hendak pergi meninggalkan lelaki yang masih membisu itu namun baru saja berjalan satu langkah, tangannya tiba-tiba dicekal oleh lelaki tersebut.

"Lentera Candra Devi," Lelaki itu menyebut nama Tera membuat Tera mengangkat sebelah alisnya karena nampak sedang bingung.

Lelaki tersebut lantas tertawa sumbang, "asik ya telingganya dipakai buat nguping pembicaraan orang?" Tera tertegun mendengarkan perkataan lelaki itu.

"Permisi, saya sibuk." Kata Tera dan hendak kembali pergi dari lelaki itu namun lagi-lagi tangannya dicekal oleh pria yang kini berada di belakangnya.

"Lo pergi, gue bakar buku lo!" Ancam pria itu membuat Tera mendelik dan mengerutkan keningnya, "ma-maksud kamu apa?" Tera bertanya.

Pria tersebut tersenyum miring lantas mengambil sesuatu di saku celananya dan ternyata itu adalah sebuah buku yang Arjuna gulung agar muat pada tempat itu. "Yakin mau dibakar? Buku ini dari ibu kamu loh."  Tera tebak lelaki itu mengetahui buku itu dari siapa karena pada halaman pertama ada sebuah tulisan yang mengatakan happy birthday kepada gadis tersebut dan di bawahnya mencatumkan nama pengirim yang merupakan ibunya, lebih tepatnya mendiang ibu Tera.

Tera menelan salivanya dengan susah payah, "ke-kembaliin!" Tera memekik namun suaranya terdengar kecil karena merasa takut untuk berteriak di kantin sebab hal itu justru membuat dia menjadi pusat perhatian dari siswa-siswi yang ada di sini.

Pria tersebut kembali tertawa sumbang membuat Tera berdecak mendengarkannya. "Kalo mau buku lo kembali, lo harus nurutin satu permintaan gue."

Y & W [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang