Pada akhirnya yang pergi akan kembali seperti saat ini, akhirnya aku bertemu kembali dengan adik kecilku -Yudi-
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
BEBERAPA menit lagi bel pulang akan berbunyi, Wulan sedari tadi menopang dagunya dengan tangan kanannya dan menatap kosong ke arah papan tulis dimana Buk Prita sedang mengajar. Pikiran gadis itu tengah melayang-layang memikirkan kejadian di atas rooftop pada waktu istirahat.
Flashback On
"Aku mau mengetahui lebih jelas tentang Poppy." Ujar Wulan saat matanya mendapati Yudi sedang menggambar di atas rooftop.
Yudi menoleh ke belakang matanya menangkap kekasihnya sedang berdiri di sana, lelaki itu pun menghentikan kegiatannya kemudian beranjak bangun lalu mendekati Wulan yang menatapnya dengan sangat tajam.
"Apa yang tadi kamu bilang?" Tanya Yudi karena indra pendengarnya tadi tidak menangkap suara Wulan dengan baik.
Wulan menghela napas terlebih dahulu, "aku mau mengetahui lebih jelas tentang Poppy, aku mau tahu siapa dia lebih detail." Ulang Wulan dengan sedikit tambahan kalimat.
Yudi terdiam sejenak sebelum lelaki itu menjelaskan, "Poppy atau nama lengkapnya Poppy Kirana adalah anak bungsu dari dua bersaudara, dia lebih muda 1 tahun dari aku." Katanya.
"Terus?" Wulan meminta agar Yudi menjelas lagi.
"Dia...Tidak punya ayah dan tidak lama setelah ayahnya meninggal, ibunya menikah lagi dengan seorang tourist dan tinggal di Paris meninggalkan 3 anak yang dia kandung di Indonesia." Ujarnya menjeda kalimatnya terlebih dahulu.
Wulan terdiam, membiarkan Yudi terus bercerita.
"Kakak sulungnya, Bebby, meninggal karena kanker otak yang dimilkinya dan dia hanya hidup bersama kakak laki-lakinya yang tidak aku ketahui namanya sebelum dirinya diadopsi oleh bibi dan pamannya."
"Jadi waktu dia diadopsi, Poppy pergi?" Tanya Wulan.
Yudi menggeleng, "tidak. Dia masih ada, waktu itu dia masih selalu bersamaku, masih bermain ke danau dan duduk di ayunan rajut." Kata Yudi lirih, sepertinya lelaki itu sangat merindukan Poppy.
"Poppy adalah anak perempuan yang kuat, yang ceria disaat ayah dan ibunya pergi meninggalkannya, dia tidak pernah menangis, karena dia bukan anak yang cengeng."
KAMU SEDANG MEMBACA
Y & W [END]
Novela Juvenil[Belum direvisi. Masih banyak penggunaan kata yang salah] Tidak perlu mengungkapkan rasa Karena kita saling merasa hal yang sama Tidak perlu berkata cinta Karena kita saling jatuh cinta Empat syarat dalam cinta yang begitu sulit, yaitu mengungkapka...