[Belum direvisi. Masih banyak penggunaan kata yang salah]
Tidak perlu mengungkapkan rasa
Karena kita saling merasa hal yang sama
Tidak perlu berkata cinta
Karena kita saling jatuh cinta
Empat syarat dalam cinta yang begitu sulit, yaitu
mengungkapka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HARIini adalah hari dimana masa skorsing Yudi dan Arjuna berakhir itu artinya kini mereka berdua sudah bisa masuk ke sekolah seperti biasa. Pertama-tama Yudi memilih pergi ke atas rooftop terlebih dahulu untuk melihat pemandangan sunrise.
Dan diatas rooftop juga dia menemukan seorang gadis yang tengah berdiri disana sembari mengambil pemandangan matahari terbit tersebut dengan ponsel yang sedang gadis itu genggam.
"Wulan," Yudi memanggil gadis tersebut dengan suara beratnya yang pelan namun tertangkap pada indra pendengaran Wulan, gadis itu menoleh lalu tersenyum. Yudi melangkahkan kakinya mencoba mendekati Wulan yang kini menampilkan lengkung bibirnya yang sempurna.
"Selamat pagi." Wulan lagi-lagi tersenyum setelah melontarkan kata sapaan untuk Yudi.
Yudi terkekeh, "pa-pagi juga."
Mata mereka berdua sekarang menangkap sorotan cahaya jingga yang menembus indra pengelihatan mereka, pemandangan itu sangat indah membuat senyuman di bibir mereka menggembang.
"Ciptaan tuhan itu sangat indah ya, membuat kita seakan terhipnotis untuk melihat keindahan yang tidak bisa dilewati." Ujar Wulan seraya memamerkan sederet gigi putihnya.
"Seperti kamu." Gumam Yudi.
Suara pelannya yang terlontar berhembusan dengan udara, terdengar kecil pada telingga Wulan membuat gadis itu menoleh ke samping, "tadi kamu bilang apa?" Tanyanya penasaran.
Yudi membelak, lalu menggelengkan kepalanya dengan cepat sembari terkekeh, "bukan apa-apa kok hehe."
Wulan hanya bisa tersenyum lantas kembali menatap indahnya matahari terbit yang tidak membuat mata jenuh untuk memandangnya.
"Kamu kalau pas diskors, ngapain aja?" Wulan bertanya untuk membuat sebuah topik pembicaraan.
Yudi tersenyum tipis, "cuma di rumah saja, karena dihukum ibu tidak mau aku menjadikan skorsing sekolah jadi hari libur." Sahut Yudi sembari menghela napas berat.
"Hmm, terus kamu gak latihan basket gitu? Kan beberapa hari ini bukannya kamu bakalan tanding ya?" Wulan kembali bertanya dengan ekspresi penasaran.
Yudi terkekeh, "udah jago basket, ga perlu latihan lagi." Guraunya.
"Sombong."
Yudi tertawa. "Bercanda hehe. Omong-omong kamu tahu dimana aku bakalan ikut tanding basket?" Kini giliran Yudi yang bertanya dengan ekpresi penasarannya.